- Ojol bisa jadi katalisator popularisasi motor listrik di Indonesia
- Saat ini banyak ojol yang pakai motor listrik dan bisa menularkan masyarakat beralih dari motor biasa ke listrik
- Ojol yang pakai motor listrik membuktikan bahwa kuda besi setrum juga bisa diandalkan untuk mobilitas harian
Ojek online atau ojol dinilai bisa menularkan masyarakat dalam menggunakan motor listrik. Sebab lewat ojol yang wara-wiri beraktivitas mengantar penumpang, paket, atau makanan membuktikan bahwa motor listrik juga dapat diandalkan sebagai mobilitas sehari-hari.
Hal ini diutarakan pakar energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi. Jelasnya popularisasi kendaraan listrik bukan hanya dari manufakturnya, pemerintah termasuk pelaku usaha juga perlu mengedukasinya kepada publik, karena sebagai konsumen end user yang membentuk pasar.
Baca Juga: Ini 5 Alasan Kenapa Harus Segera Beralih dari Motor Biasa ke Motor Listrik
"Jika bisa meyakinkan kepada publik sebagai konsumen, mereka akan sukarela berganti dari mobil fosil ke mobil listrik secara bertahap, di mulai dari yang sederhana dulu, yaitu sepeda motor yang penggunanya sangat banyak," jelasnya mengutip pemberitaan media arus utama, Jumat (10/6).
Katanya, komunitas ojol yang saat ini banyak jumlahnya menggunakan motor listrik, bisa memicu masyarakat beralih dari motor biasa ke yang lebih ramah lingkungan. "Sekarang ojek online yang terorganisasi sudah pakai motor listrik, itu bisa jadi contoh bagi pengguna motor lain," pungkasnya.
Sejalan dengan Fahmy, Rektor Institut Teknologi PLN Iwa Garniwa mengemukakan, pemerintah harus bisa memprioritaskan satu jenis kendaraan listrik, di mana motor listrik adalah yang paling realistis tanpa fasilitas pengecasan khusus, dan terlebih harganya terjangkau.
"Kita harus bicara prioritas, mana yang mau diprioritaskan dulu. Menurut saya sebaiknya didorong kendaraan roda dua karena mobil listrik harganya masih tinggi," jelasnya.
Baca Juga: Nyentriknya Motor Listrik Asal Italia, Bobotnya Setara Honda Beat loh!
Atensi Masyarakat Soal Motor Listrik Meningkat
Minat masyarakat terkait motor listrik pun sejatinya sudah terbentuk. Gojek sebagai salah satu operator ojek berbasis daring merilis data bahwa keingintahuan publik akan motor listrik terus meningkat, hal ini dibuktikan dari pemesanan layanan motor listrik yang meningkat.
Permintaan akan layanan yang dinamakan GoRide Electric tersebut meningkat dua kali lipat sejak diluncurkan. Dalam waktu tiga bulan, jarak tempuh GoRide Electric sudah lebih dari satu juta kilometer dari seluruh mitranya yang menggunakan motor listrik.
"Perkembangan positif ini memperkuat semangat kami untuk mewujudkan komitmen kami menuju zero emission, yaitu menjadi platform karbon-netral dan menargetkan transisi 100 persen armadanya menjadi kendaraan listrik di 2030," terang CEO Gojek Andre Sulistyo.
Sebelumnya sejumlah pengamat dari perguruan tinggi pun mengungkapkan bahwa, memasifkan penggunaan motor listrik bisa jadi cara mempopulerkan kendaraan eletrifikasi dalam rangka menekan emisi karbon. Soal harga bervariasi tergantung model maupun daya tempuh baterainya, banyak yang di bawah harga motor matic entry level atau di bawah Rp16 jutaan.
Selain itu faktanya, motor listrik juga tidak membutuhkan perangkat pengisian daya yang ribet. Artinya tidak seperti mobil listrik yang butuh wall charger dan naik daya untuk mengecas di rumah. Mengecas motor listrik bisa dilakukan di mana saja karena perangkat colokannya sudah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Terlebih, sekarang bisa swap baterai jadi lebih mudah dan cepat.
Baca Juga: Bongkar Spesifikasi Motor Listrik Yamaha E01, Mirip NMax!