Hal ini juga diakui Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (Busi NGK), Diko Oktaviano.
Diko menyatakan, penggunaan busi palsu atau imitasi tidak hanya merugikan perusahaan selaku pemegang lisensi.
Busi NGK banyak dibuat versi imitasi
Tetapi juga berimbas pada kenyamanan serta keamanan konsumen, karena akan mengalami sejumlah masalah.
"Efek menggunakan busi palsu bisa brebet, susah starter, kemudian bahayanya lagi tingkat keausannya lebih cepat," katanya beberapa waktu lalu.
Selain itu, ada juga gejala lainnya jika menggunakan busi palsu, yaitu mesin bermasalah, proses pengapian tidak normal, hingga menyebabkan ruang bakar dan piston jebol alias rusak.
Jadi ketika di ruang bakar apalagi kendaraan yang high kompresi dan sudah modifikasi (menggunakan busi palsu), menyebabkan suhu ruang bakar jadi naik.
"Ditambah lagi jika menggunakan bensin oktan tinggi, selesai sudah," jelas Diko.
Busi palsu, kata Diko, biasanya proses pembuatannya tidak memenuhi standar keamanan yang perlu diperhatikan pabrikan.
Maka, hal yang sering terjadi adalah logam Ferro atau baja karbon pada busi kerap rontok.
Kemudian kerak tersebut menempel pada dinding ruang bakar atau piston, sehingga membuat api baru di titik berbeda.
"Untuk melihatnya, ketika buka mesin dan piston, biasanya ada grenjel-grenjel seperti bekas las belum selesai atau kotoran las, jika di piston ada seperti itu, sayang banget," ujarnya.
Busi NGK satu diantara banyak merek busi yang banyak dipasarkan di Indonesia, baik sebagai genuine pabrikan maupun komponen after market.
Hanya saja, merek busi NGK yang saat ini beredar dipasaran, kerap muncul model palsu atau tiruannya.
Maka dari itu, Diko memberikan tips untuk mengetahui ciri-ciri busi palsu.
"Kalau dulu kita bedain busi palsu dari lot number gampang. Kalau nggak ada, itu busi palsu."
"Tapi sekarang pembuatan busi palsu semakin smart, mereka mulai invasi lagi," jelas Diko.
Parahnya, peredaran busi palsu ini sering kali muncul di e-commerce, dimana pada foto memperlihatkan busi NGK asli sedangkan yang dikirim ke konsumen palsu.
Agar konsumen tergiur, harga yang ditawarkan biasanya jauh lebih murah dari merek busi NGK asli.
Nah, berikut ini cara mengetahui busi NGK palsu
Marking
Busi NGK asli dan Palsu bisa dilihat dari jenis huruf dan tanda tulisan berbeda.
Biasanya lekukan atau huruf yang digunakan berbeda, selain itu tulisan yang dicetak kurang jelas alias lebih pudar.
Hexagonal
Saat ini, busi NGK palsu ikut memiliki lot number tidak seperti dahulu.
Hanya saja, tipe dan ukuran huruf lot number pada busi terkesan lebih kasar daripada yang dibuat pabrikan.
Selain itu, lot number asli memiliki rahasia dalam mengkombinasi huruf dan angka.
Sebaliknya, busi NGK palsu lebih banyak angka dan kerap kombinasikan angka dan huruf tidak beraturan.
Gasket
Hal paling krusial untuk membedakan busi NGK asli dan palsu bisa dilihat dari gasket busi.
Gasket asli, biasanya akan sangat mudah untuk melepas dari bagian ulirnya saat diputar dengan tangan.
Sedangkan busi NGK palsu sebaliknya, lebih keras dan tidak presisi.
Selain itu, busi NGK palsu biasanya pada bagian gasket dan ring terpisah, dan harus dipasang sendiri sebelum dipasang.
Ground Electrode
Hal yang bisa membedakan busi NGK palsu dan asli terlihat dari bentuk Ground Elektroda atau Centre Electrode pada bagian welding atau pengelasan yang tidak rapi.
Bahkan bentuknya busi NGK bagian Ground Elektroda terkadang lebih panjang, melebar, kurang panjang hingga miring.
Struktur
Busi asli dan palsu dibelah.
Meski terlihat sama, busi NGK asli dan palsu jelas bisa dibedakan dari struktur busi saat proses produksi.
Selain pembuatan yang sangat rapi, busi asli NGK menggunakan material berkualitas, proses pengerjaanya teliti dan repi, serta memberikan jaminan keamanan bagi konsumen.
Sebaliknya, busi palsu kerap dibuat handmade, dan jauh dari kaidah standar keamanan.
Harga
Yang tak kalah penting untuk mengetahui busi asli dan palsu biasanya dari harga.
Ya, harga busi palsu biasanya akan dipasarkan dengan harga jauh lebih murah.
Bahkan ada yang pedagang nakal menjual busi jenis iridium dengan harga murah.
Busi iridium dijual dengan harga mahal.
Padahal, jika benar busi iridium, maka strukturnya harus kuat, karena jika lemah, bisa membuat busi pecah di dalam mesin.
Oleh karena itu, disarankan agar para rider jangan tergiur dengan busi palsu yang biasanya dijual sangat terjangkau.
"Kalau kita pakai busi murah seharga Rp 20 ribu itu kalau mesin rusak bisa keluarin Rp 2 juta, kalau mobil bisa jadi (perbaikannya) jadi Rp 20 juta," tuturnya.