Honda CB350 mengawali debutnya di India tahun lalu. Di luar dugaan, motor bertampang klasik ini mendapat respons yang sangat positif. Maka dari itu, ada rencana dari Honda Motorcycles India (HMSI) untuk meniagakannya secara mendunia.

Di negeri asalnya sendiri, kedua varian tersedia yakni CB350 H'Ness dan CB350 RS diterima sangat baik. Menurut Visordown, dalam setahun produk ini sudah terjual sebanyak 10 ribu unit. Alasan inilah yang membuat pihak pabrikan menggagas penyebarannya lebih luas lagi. Terlebih dari sisi regulasi semisal standar emisi, sudah sesuai dengan pasar Eropa.

"Karena sudah memenuhi regulasi Eropa, ada banyak negara yang bisa mengekspor model ini. Jadi, kami sedang berdiskusi dengan kantor pusat kami. Model tersebut sudah berusia tiga bulan di pasar domestik dan ada minat dari perusahaan Honda (pemegang merek) lainnya di seluruh dunia," kata Yadvinder Singh Guleria, Sales & Marketing Director HMSI dikutip dari ETAuto.

Baca juga: Harga Honda CRF250 Rally 2021 Naik, Spesifikasi Berubah 

Bukan tanpa kendala. Permintaan yang besar terhadap Honda CB350 di India nyatanya berdampak kepada waktu tunggu (inden). "Sekarang, kami sedang bekerja untuk meminimalkan masa tunggu ini. Tapi yang pasti, ini adalah salah satu model buatan India untuk dunia. Ada potensi besar. Kami sedang menunggu. Begitu mendapat 'lampu hijau' dari kantor pusat di Jepang, kami dapat memulainya (ekspor). Potensi memang ada dan kami sangat berharap," papar Guleria.

Kemungkinan Honda CB350 Masuk Pasar Indonesia

Lantaran digadang sebagai produk global, logikanya bukan hanya Eropa saja yang mendapatkan Honda CB350. Dan, menurut kami pun cukup ideal ia menjamah pasar Asia Tenggara khususnya Indonesia. Penawaran identik sebetulnya ada pada Honda CB650R 2021. Tapi, dari sisi harga sangat mahal untuk menggaet konsumen berbujet puluhan juta.

Butuh kapasitas mesin lebih kecil yang mestinya merujuk kepada penyajian Honda CB350. Hanya saja, perlu ada negosiasi antara PT Astra Honda Motor (AHM), HMSI dan prinsipal Honda di Jepang. Tentu saja berkaitan dengan status si motor, apakah CBU atau diproduksi lokal di Indonesia.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Honda CB650R 2021

Jika statusnya impor, PT AHM bakal berpikir keras lagi untuk mematok harga jual Honda CB350. Tentu akan sebaliknya, apabila produk tersebut dibuat mandiri oleh mereka. Secara banderol jelas tak akan semahal versi CBU. Dengan begitu, PT AHM bisa menyediakan segmen baru untuk pecintanya di Tanah Air.

Sebagaimana kita ketahui, produk ala motor jadul ini belum tersedia di etalase dagangan PT AHM. Lini naked bike yang diproduksinya sekarang terbatas pada Honda CB150R Streetfire dan Honda CB150 Verza. Sementara jenama lain seperti Yamaha Indonesia, punya Yamaha XSR 155 2021. Selain itu, ada pula Kawasaki Indonesia dengan penawaran berupa Kawasaki W250 dan Kawasaki W175.

Alternatif selain Honda CB350

Adapun alternatif yang ingin diberikannya selain CB350, mereka bisa mengandalkan basis mesin dari CB150R Streetfire maupun CB150 Verza. Sedangkan mengenai desain, bisa mengedepankan konsep Honda CB150R buatan Thailand. Dengan kata lain, lebih sedikit effort PT AHM dalam menyediakan investasi di fasilitas produksinya.

Sukseskah Sepak Terjang para Rival?

Tentu keputusan PT AHM untuk mengembangkan segmen naked bike ini tak akan dilakukan secara gegabah. Sampai saat ini mereka pasti terus memantau sepak terjang Yamaha XSR 155 maupun duet Kawaski W series itu di pasaran. Ketika dirasa tidak sukses, untuk apa juga memperluas segmentasi naked bike mereka.

Baca juga: Yamaha XSR 155 Menjamur di Pasar Motor Bekas

Meskipun, perluasan ini cukup penting mengingat produk eksis hanya terbatas kepada peruntukkan mobilitas semata. Lain hal bagi Yamaha maupun Kawasaki. Lewat produk tersebut, konsumennya disuguhi motor yang bukan sekadar alat transportasi, melainkan bagian dari gaya hidup. Toh, konsep kuda besi demikian juga cukup banyak peminatnya.

Kalau boleh berandai-andai, menarik jika PT AHM memadukan mesin kepunyaannya (Honda CB150) bersama desain Honda CB350. Dengan begitu, mereka punya lawan selevel untuk menghadapi kompetitornya tersebut. Sebagaimana terlihat, produk buatan India itu kental aura klasik dengan rancangan tubuh serba membulat.

Itupun dituangkannya pada panel meter. Tak sepenuhnya analog lantaran ada pula informasi secara digital. Termasuk jua modernitas semisal sematan sistem penerangan full  LED. Namun, ada dua hal yang menjadikannya memikat untuk dipinang. Honda CB350 sudah dilengkapi pengereman antilock braking system (ABS) dua kanal, kontrol traksi (Honda Selectable Torque Control) serta Assist & Slipper Clutch. Menarik kah suguhan tersebut untuk motoris di Indonesia?