Indomobil eMotor Kenalkan Adora, Motor Listrik Seharga Rp 20 Jutaan
Fariz · 7 Feb, 2025 09:30
0
0
Motor listrik Indomobil eMotor Adora.
Hadir dalam 2 varian.
Membawa fitur-fitur baru pada motor listrik di Indonesia.
Motor listrik baru kembali hadir di Indonesia, kali ini hadir dari grup otomotif yang cukup besar di Indonesia dan sudah lama berdiri, yaitu Indomobil Group dengan brand Indomobil eMotor Adora.
Motor ini disebut cocok dengan masyarakat indonesia karena punya dimensi yang identik dengan motor ICE.
Dengan begitu penggunanya akan mendapatkan posisi berkendara lebih nyaman jika dibandingkan motor listrik model scooter.
Hal ini turut disampaikan oleh Pius Wirawan selaku Chief Excecutive Officer (CEO) Indomobil eMoto, dirinya mengatakan kalau motor listrik Adora telah dikembangkan selama setahun dan dirakit di fasilitas produksi Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Gerry mengatakan, Adora merupakan bentuk komitmen kami yang bukan hanya ingin menghadirkan motor listrik terjangkau, melainkan juga sesuai dengan pasar Indonesia.
"Seperti posisi berkendara yang nyaman dan ground clearance tinggi sehingga cocok dengan karakter jalan di Indonesia,” ujarnya saat peluncuran Adora di Senayan, Jakarta Pusat (6/2).
Melihat ukurannya, sepintas Indomobil eMotor Adora ini seperti Honda Vario 125, dimensinya panjang namun ramping.
Punya Dua Varian
Motor ini diklaim menjadi motor listrik paling fashionable karena hadir dalam 2 varian, varian Adora Basic memiliki 6 pilihan warna dibanderol Rp 24,5 juta on the road Jakarta.
Dan varian Adora with Livery juga memiliki 6 pilihan warna yang dijual di angka Rp 24,9 juta on the road Jakarta.
Varian livery punya harga Rp 400 ribu lebih mahal.
“Ini membuat Adora jadi motor listrik paling fashionable. Selain itu, tiap pembelian motor ini mendapatkan helm yang mana warna helmnya juga senada dengan warna bodi yang dibeli,” tambahnya.
Fitur Unggulan Indomobil eMotor Adora
Untuk memanjakan penggunanya, Adora dilengkapi dengan fitur-fitur kekinian, paling mencolok adalah penggunaan spidometer TFT yang bisa terkoneksi dengan smartphone.
Di sisi spidometernya terdapat touch button untuk masuk ke menu utama, salah satunya koneksi pairing bluetooth dengan smartphone.
Spidometer bisa mirroring dengan smartphone.
Nantinya pengendara bisa menyetel musik dan suaranya bisa langsung keluar dari motor, karena memang Adora sudah dilengkapi dengan speaker aktif.
Spidometernya bisa mirroring dari smartphone baik Android maupun iOS, artinya apa yang ditampilkan di layar smartphone makan juga akan tampil pada spidometer.
Seperti tampilan video peta hingga tampilan video YouTube, hanya saja mirroring akan terputus ketika smartphone terkunci.
Berikutnya ada fitur hill start assist yang cukup membantu ketika pengendara berhenti di jalur tanjakan, untuk mengaktifkannya cukup tahan rem selama 3 detik maka logo indikatornya akan berubah menjadi merah yang menandakan fitur ini aktif.
Dilengkapi fitur hill start assist.
Sistem ini menahan motor melalui BLDC bukan rem, kurang lebih bisa menahan selama 1 menit sampai akhirnya motor perlahan-lahan mundur.
Di saklar kanan terdapat tombol untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fitur regenerative braking.
Berfungsi untuk memberi bantuan saat deselerasi dan memanfaatkan energi yang hilang saat deselerasi untuk disimpan kembali ke baterai.
Rem belakang sudah cakram dengan fitur CBS dan TCS.
Lalu ada fitur emergency mode, ini fitur yang berguna ketika terjadi insiden mengakibatkan koneksi throttle terputus, agar tetap bisa berjalan maka bisa menggunakan tombol emergency di saklar kanan.
Sisi keamanan pengendara dipikirkan juga dengan menghadirkan CBS dan TCS untuk mencegah roda belakang tergelincir ketika berakselerasi di jalur minim traksi, apalagi klaim torsi motor ini mencapai 140 Nm.
Dari segi fungsionalitas terdapat sebuah kompartemen di sisi kiri yang cukup dalam, terdapat juga power charger dengan colokan model USB Type-A, juga ada gantungan barang model lipat di tengahnya.
Tampilan tengah terkesan simpel dan manis dengan gantungan barang juga laci.
Ruang penyimpanan yang lebih dalam berada di bawah jok, meski terdapat baterai tapi ternyata bisa digunakan untuk menyimpan helm, charger juga jaket.
Tapi kalau ingin menyimpan helm, harus helm dengan dimensi kecil seperti helm original Adora dan perlu melepas tray atau sekat baterai.
Bagasi cukup lega untuk memuat helm original.
Selebihnya ada fitur LED di seluruh lampu, remote smart key system dengan anti-theft alarm, push assist mode untuk membantu pengendara berjalan di parkiran dengan maksimal kecepatan 2 km/jam, dan reverse mode.
Jarak Tempuh Indomobil eMotor Adora
Sebagai sumber tenaganya, motor ini dibekali dengan baterai lithium 2,45 kWh bergaransi 3 tahun, sudah IP67 sehingga anti debu dan air.
Posisi baterai berada di bawah jok, lama pengisian menggunakan portable charger dengan daya berkitar 450 watt berada di angka 6 jam dari posisi 20-100%.
Portable charger ini dilengkapi fitur auto cut off, dapat memutus arus ke baterai jika sudah terdeteksi penuh sehingga aman meski ditinggal tidur semalaman.
Portable charger memakan daya sekitar 450 watt membuatnya ramah untuk daya listrik rumah.
Namun Indomobil eMotor menyediakan fasilitas fast charging berdaya 3.000 watt di setiap outletnya, bisa mengisi daya 0-100% hanya dalam waktu 1 jam.
Untuk sekali penuh, baterai ini diklaim bisa membawa Adora melaju sejauh 110 km, dengan klaim itu rasanya sudah cukup untuk digunakan untuk sehari-hari.
BLDC 3 kW
Penggeraknya menggunakan BLDC model hub drive yang punya tenaga maksimal 3 kW dan tenaga rata-rata di angka 2 kW.
BLDC model hub drive 3 kW punya kecepatan maksimal 75 km/jam.
Kecepatan maksimal ketika posisi standar tengah mencapai 80 km/jam, tapi ketika dikendarai klaimnya mentok di angka 75 km/jam.
Pengendara disuguhkan dengan 3 mode berkendara, mode 1 paling smooth dengan batas kecepatan rendah untuk menjaga kapasitas baterai tidak mudah habis, mode 2 untuk normal, dan mode 3 jadi yang paling bertenaga juga responsif.
Desain BLDC yang disematkan pada Adora ini diklaim lebih kuat dan tahan dengan jalan di Indonesia, karena ban tidak langsung menempel pada BLDC.
Terdapat palang kecil seperti pelek sehingga benturan tidak akan langsung mengenai BLDC, dengan begitu akan lebih aman dan kuat. Menarik?
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17