Ini Alasan Kenapa Yamaha Byson Karbu Lebih Layak Dipilih Dibanding Honda Verza
Harry · 4 Agu, 2021 11:01
0
0
Pada pertengahan tahun 2010 lalu, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia, yang kini berganti nama menjadi PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), meluncurkan sebuah motor sport terbarunya yang bernama Yamaha Byson. Motor ini pun langsung mencuri perhatian kala itu.
Ya pada medio 2010 penjualan motor sport masih menyenangkan bagi setiap pabrikan. Kehadiran Yamaha Byson pun mendulang pundi-pundi bagi Yamaha. Konsumen yang berminat pun harus inden saking banyaknya peminat motor ini.
Yamaha Byson kala itu diposisikan sebagai motor sport entry level dari Yamaha, di bawah Yamaha Scorpio dan Yamaha Vixion. Harga jualnya kala dikenalkan hanya Rp 19 jutaan saja.
Kini segmen motor sport entry level diisi sejumlah merek, salah satunya adalah Honda Verza (kini Honda CB150 Verza). Motor satu ini diplot sebagai motor pekerja, namun juga menunjang aktivitas touring yang kerap dilakukan bikers Indonesia.
Lantas hal apa yang membuat Yamaha Byson lebih layak dipilih ketimbang produk Honda itu? Berikut ulasannya.
Harga Bekas Yamaha Byson Lebih Terjangkau
Dengan masa produksi tahun 2010 sampai 2015, Yamaha Byson generasi awal yang masih mengandalkan karburator ini pastinya punya harga bekas yang lebih terjangkau. Untuk rakitan 2010, harga termurah bisa didapatkan dengan nominal Rp 5 jutaan saja.
Jika ingin keluaran tahun terakhir yakni 2015, harga tertingginya berada dikisaran Rp 10 jutaan. Kemudian Honda Verza yang dijual sejak tahun 2014 dilepas dari Rp 8 jutaan hingga model terbarunya dengan lampu bulat bisa didapatkan diangka Rp 17 jutaan untuk rakitan 2020.
Perbandingan harga keduanya harus diakui tidak apple to apple lantaran masa produksi yang berbeda. Namun jika melihat nominal harga, dan jika faktor ini menjadi penentu utama dalam memilih keduanya, Yamaha Byson karburator bisa didapat dengan lebih murah.
Kaki-Kaki Yamaha Byson Kekar
Melihat kelengkapan keduanya, sejatinya hanya beda-beda tipis saja. Lampu-lampu semuanya masih pakai bohlam, kemudian panel meter sudah full digital, rem depan sudah pakai cakram dengan bantuan rem tromol untuk roda belakang.
Namun dari sisi kaki-kaki, Yamaha Byson lebih unggul dan berkesan kekar berkat penggunaan suspensi depan teleskopik dengan tabung 41 mm. Lalu suspensi belakang sudah pakai monosok yang memberikan kesan sporty namun tetap nyaman.
Hal ini didukung pula dengan penggunaan pelek palang lima berukuran lebar, sehingga bisa dibungkus dengan ban ukuran 100/80-17 dan 120/70-17. Jelas jika mau tampil gagah dengan budget hemat, Yamaha Byson patut dilirik.
Sementara Honda Verza mengandalkan suspensi teleskopik dengan diameter standar, dan menggunakan suspensi belakang ganda. Ukuran ban yang dipakai tak terlalu besar, yakni 80/100-17 dan 100/90-17. Namun paduan ini diyakini ampuh untuk membawa beban berat.
Walau berbeda generasi dan teknologi, keduanya menawarkan mesin yang efisien dalam penggunaan bahan bakar. Yamaha Byson yang menggunakan karburator tipe vakum Mikuni BS26 mampu mencatatkan angka konsumsi bahan bakar hingga 44 km/liter.
Honda Verza sendiri mengandalkan mesin yang diturunkan dari Honda Megapro FI (kompetitor Yamaha Byson sebenarnya). Mesin ini sudah injeksi sehingga memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih irit, angkanya mencapai 46,3 km/liter.
Secara spesifikasi, Yamaha Byson menggunakan mesin 153 cc, 4-tak, SOHC 2 katup pendingin udara. Output maksimal yang mampu diraih mesin tersebut diangka 10,1 PS di 7.500 rpm serta torsi maksimal 10,5 Nm di 5.500 rpm yang disalurkan melalui transmisi manual lima percepatan.
Spesifikasi mesin Honda Verza pun kurang lebih sama, 150 cc, 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin udara. Tenaga maksimal yang bisa diraih sampai 13,04 PS di 8.500 rpm dengan torsi tertinggi 12,73 Nm di 6.000 rpm. Transmisi yang dipakai manual lima percepatan.
Yamaha Byson generasi awal unggul dari sisi kaki-kaki yang lebih kekar dan padat, layaknya big bike. Namun Honda Verza akan jadi pilihan lebih tangguh untuk digunakan sebagai motor niaga termasuk saat membawa beban.
Jika memang kalian akhirnya kepincut untuk memiliki Yamaha Byson karena harganya lebih terjangkau, harus pahami dulu beberapa penyakit khas motor satu ini. Diantaranya spidometer yang sudah sun burn, tampilan layar menghitam. Untungnya saat ini sudah ada spesialis spidometer yang bisa memperbaiki kerusakan tersebut.
Kemudian karburator yang kadang suka 'ngempos' yang membuat mesin batuk-batuk, tenaga loyo dan bensin jadi boros. Ini kerusakan karena masa pakai. Solusinya karburator tadi langsung diganti dengan tipe non vakum, dan juga berimbas pada peningkatan respon mesin.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil