Motor touring adventure di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir semakin digandrungi. Mulai dari yang bermesin kecil seperti 150 cc sampai 1.250 cc pun ada di Indonesia.
Pemain motor ini pun semakin sesak setelah sejumlah brand merilis motor touring adventure mereka, terbaru ada Aprilia Tuareg 2023 yang dikenalkan oleh PT Piaggio Indonesia dengan harga Rp 656 juta on the road Jakarta.
Desain ramping.
“Aprilia Tuareg 660 menawarkan kebutuhan akan performa tinggi, kelincahan serta pengalaman berkendara yang benar-benar menyenangkan di berbagai medan jalan," ucap Marco Noto La Diega, Managing & Country CEO PT Piaggio Indonesia dalam rilis resminya.
Desain Aprilia Tuareg 660 adalah hasil pekerjaan yang dilakukan oleh PADC (Piaggio Advanced Design Center). Divisi ini adalah departemen gaya terdepan dari Piaggio Group di Pasadena, California.
Bentuknya ini pun mirip dengan motor reli Dakar yang berbasis motor trail, ramping dan juga tinggi. Hal ini pun terlihat pada sosok motor bermesin 660 cc tersebut.
Panel meter digital.
Bodinya cenderung ramping, komponen elektrikal pun disimpan pada bagian celah yang sempit sekali pun. Misalnya ada modul ABS dan ECM yang terletak di belakang mesin.
Bahkan tabung reservoir untuk air radiator dibuat tipis dan ngepas di area komstir motor. Kesan motor reli juga terlihat dari bentuk jok yang memanjang dari depan sampai belakang.
Jika Aprilia RS 660 dan Aprilia Tuono 660 punya kinerja mesin yang kuat dan menyenangkan untuk berkendara harian atau balapan, maka mesin yang sama di-adjust ulang sesuai kebutuhan dari Aprilia Tuareg 660.
Mesin 660 cc 2 silinder segaris.
Pabrikan Italia ini melakukan penyesuaian pada noken as dengan tujuan untuk mendapatkan torsi bawah yang lebih kuat. Sistem intake sebagai jalur masuk udara juag dibuat panjang.
Aprilia mengatakan jika 75% dari torsi maksimal yang 70 Nm yakni sekitar 52,5 Nm, sudah bisa diraih pada 3.000 rpm. Dan 85% pada 4.500 rpm sebelum mencapai puncaknya pada 6.500 rpm.
Gigi transmisi juga ikut disesuaikan, terutama pada gigi 1 dan gear depan pada final gear diturunkan 2 mata. Tujuannya jelas agar torsi bisa cepat dirasakan seiring gerakan tuas gas.
Kerenkan? untuk review lengkapnya bisa kalian simak pada video first impression di channel Youtube MotoFun Indonesia di bawah ini. Jangan lupa subcribe ya!
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil