Lebih Murah dan Hemat, Akankah Motor Listrik Gantikan Populasi Motor Mesin Bensin di Asia Tenggara?
Harry · 16 Jul, 2022 10:00
0
0
Smooth Tempur menjadi armada Grab.
Sejauh ini motor listrik masih banyak dipakai instansi.
Banyak pemain motor listrik baru.
Jauh lebih hemat dari motor bermesin bensin.
Meski belum menjadi pilihan utama masyarakat, penggunaan motor listrik sudah semakin masif sejauh ini di Indonesia. Setidaknya hampir setiap hari kita bisa melihat motor listrik seliweran di jalan-jalan kota besar.
Memang motor listrik saat ini lebih banyak digunakan oleh instansi pemerintah dan swasta. Pabrikan motor besar pun masih dalam tahap pengetesan dan melihat perkembangan pasar terlebih dulu.
Sedangkan penggunaan oleh pribadi masih bisa dihitung jari, kalau ada, kebanyakan hanya sebagai kendaraan untuk jarak dekat, bukan jadi andalan mobilitas sehari-hari. Tapi akankah motor listrik menggantikan populasi motor mesin bakar kelak?
Asia Tenggara Potensi Besar Pengguna Motor Listrik
Sekarang mari berbicara lebih luas, yakni regional Asia Tenggara. Dengan dominan negara-negara berkembang, pengguna sepeda motor di wilayah ini sangat banyak. Alasannya tentu saja faktor ekonomi, harga sepeda motor yang lebih murah ketimbang mobil.
Dituliskan jurnalis BBC yang tinggal di Filipina, negara Asia Tenggara berpotensi besar jadi pengguna motor listrik terbanyak. Menurutnya hampir setiap hari berita tentang motor listrik menghiasi headline pemberitaan.
Negara Asia Tenggara jadi pengguna motor paling besar.
Belum lagi rasio kepemilikan sepeda motor yang terhitung besar di Asia Tenggara. Indonesia misalnya, 85% rumah di Indonesia pasti memiliki setidaknya 1 unit sepeda motor. Tak jarang ada yang lebih dari 1 motor ditiap rumah.
Sementara untuk negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand mencapai 87%, kemudian Vietnam 86% dan Malaysia 83%. Belum lagi Filipina, Laos, Myanmar dan lainnya yang memang menjadikan sepeda motor sebagai moda transportasi harian.
Faktor Biaya Berpengaruh Signifikan
Kondisi akhir-akhir ini yang tak stabil seperti semakin tingginya harga bahan bakar minyak, kenaikan pajak, penyesuaian harga komponen dan biaya perawatan sepeda motor yang meningkat, tentu akan mempengaruhi daya beli masyarakat.
Jika baterai habis mudah diganti, tentu banyak yang tertarik.
Dalam hal ini, motor listrik unggul karena memang jauh lebih hemat. Misalnya untung mengisi daya baterai hanya tinggal dikalikan dengan harga per kWh, contohnya rumah dengan daya 1.300 VA dan 2.200 VA tarifnya hanya Rp 1.440 per kWh.
Sebagai contoh, motor listrik Gesits kapasitas baterainya 1.396 Watt, dan hanya butuh biaya sekitar Rp 1.750 saja untuk mengisi ulang sampai penuh. Itu pun bisa digunakan untuk menempuh jarak 35-50 kilometer, tergantung gaya berkendara.
Sedangkan motor matic 125 cc, dengan jarak tempuh yang hampir sama membutuhkan dana Rp 7.650 untuk membeli satu liter bensin RON 90. Di sini sudah ketahuan, biaya konsumsi energinya lebih murah siapa, ya kan?
Honda PCX Electric digunakan sebagai ojek online.
Soal perawatan tentunya tak ada biaya penggantian cairan seperti oli, minyak rem dan bahan bakar. Perawatan sebatas memeriksa kondisi kampas rem dan ban saja. Sementara komponen transfer daya penggerak memiliki usia pakai yang relatif panjang.
Perkara pajak, motor bensin seperti Honda Vario 125 dikenakan nominal Rp 200 ribuan setiap tahunnya. Lantas motor listrik jauh di bawah itu, pajak motor listrik Gesits di Jakarta hanya sekitar Rp 80 ribuan saja. Murah!
Motor Listrik Banyak Pilihan
Meski pabrikan motor listrik belum banyak pemain-pemain besar, tapi merek-merek kecil dan merek baru sudah banyak hadir. Di Indonesia sendiri ada Viar, Gesits, Smooth, Niu, ECGO, Volta, Energica, Alrendo, Rakata dan banyak lagi.
Mau motor listrik yang bisa ngebut, Energica Ego pilihannya.
Pilihannya pun beragam dari motor listrik jarak pendek dengan dimensi ringkas, sampai yang memiliki jarak tempuh jauh dan ukuran layaknya moge. Tapi masih sedikit opsi yang punya dimensi seperti Honda BeAT atau Yamaha NMax, yang banyak dipakai masyarakat.
4 pabrikan Jepang sendiri sejauh ini belum terlalu banyak terlihat pergerakannya untuk motor listrik di Indonesia. Baru Honda dengan PCX Electric yang menguji coba unitnya dengan menggandeng sejumlah perusahaan.
Yamaha sendiri baru tahun ini serius dengan Yamaha E01, dan kabarnya akan segera melakukan tes untuk mengetahui kebiasaan masyarakat Indonesia, sebelum akhirnya nanti di jual bebas.
Gesits punya dimensi yang menyerupai Honda Vario 125.
Dan tentu saja penggunaan motor listrik akan semakin masif jika kendala jarak tempuh rendah, harga baterai mahal dan kemudahan mengisi daya. Jika semuanya sudah teratasi, rasanya tak perlu waktu lama untuk masyarakat beralih ke motor listrik.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil