Mencicipi Sensasi Berkendara WMoto EDraco, Langsung Terasa Bedanya!
Ilham · 18 Nov, 2022 17:00
0
0
Tak ada lagi suara mesin dan knalpot.
Posisi berkendara khas matic premium.
Punya riding mode dan gigi mundur.
Seperti diketahui PT MForce Indonesia beberapa waktu lalu menampilkan sosok motor listrik yang akan dijual, WMoto EDraco. Bukan hanya dipajang, perusahaan asal Malaysia ini juga turut menyajikan unit tesnya.
Motor tes tersebut hadir untuk diuji oleh awak media, termasuk Autofun. Meski hanya dites pada lintasan yang terbatas, tapi cukup untuk merasakan impresi berkendaranya.
Saat melihat tampilan eksteriornya, jujur tak ada kesan 'wow' di motor tersebut. Selain karena tampangnya yang identik dengan WMoto Draco 250i, juga bodi bongsornya yang mirip-mirip dengan matic gambot lain sekelas Kymco X-Town 250 atau SYM GTS 250.
Tapi impresi awal yang positif langsung diwakili oleh layar TFT LCD sebagai panel spidometernya. Ini karena ukurannya yang lebar dan penggunaan warna atraktif membuat berbagai informasi yang ditampilkan terbaca dengan baik, meski saat diterpa sinar matahari.
Duduk di atas joknya yang punya tinggi 780 mm, kesan nyaman langsung terasa. Busanya cukup empuk dan lekukan pada bagian leveling pengendara juga pas. Sehingga bisa menyangga badan dengan baik. Cocok untuk perjalanan jauh.
Hal ini juga ditunjang dengan posisi kaki yang memungkinkan posisi kaki untuk tegak dan selonjoran. Karakter deknya memang mempertahankan gaya berkendara dari skuter matic premium yang rata-rata bermesin bensin 250 cc ke atas.
Perhatikan Indikator Spidometer
Dalam kondisi diam, saat duduk di atas motor ini memang tak terasa jika bobotnya lebih dari 2 kuintal, tepatnya 207 kg. Meski terkesan ringan, tapi begitu dipakai bermanuver, motor ini tak bisa dibilang lincah.
Sehingga butuh waktu untuk penyesuaian pada pengedaliannya. Namun buat yang terbiasa memakai matic gambot dengan mesin 250 cc mungkin sudah lebih terbiasa.
Untuk mengetahui motor ini siap jalan atau tidak, cek dulu indikator spidometer di WMoto EDraco. Jika panel spidometernya menyala, maka motor sudah bisa dipakai berjalan. Sebaliknya, motor mati saat panel tersebut tak memperlihatkan informasi apa pun.
Tak perlu heran, karena sebagai motor listrik sumber penggerak WMoto EDraco tak menghasilkan suara. Ini berbeda dari versi bensinnya yang mengeluarkan suara dari mesin dan knalpotnya.
Karakter Penggerak Butuh Penyesuaian
Selain bergerak dalam diam, ada sejumlah penyesuaian lagi dalam mengendarai WMoto EDraco. Diantaranya putaran selongsong gas yang lebih dalam ketimbang versi bensinnya.
Jangan ragu untuk membuka gas dalam, karena meski torsinya mencapai 53 Nm, tapi tak ada hentakan yang besar seperti motor listrik lainnya. Penyaluran tenaganya terbilang halus.
Sayangnya entah belum disetting ulang atau bagaimana, terkadang motor seperti kehilangan daya. Terutama saat selongsong gas ditutup, misalnya saat bermanuver putar balik. Tapi begitu posisi sudah melaju, maka respon yang dihasilkan kembali normal.
Mode Berkendara dan Gigi Mundur
Sama seperti beberapa motor listrik WMoto EDraco juga punya riding mode. Mode ini akan mengatur keluaran tenaga yang dibutuhkan.
Saat kami pakai, sensasi berbeda memang cukup terasa, terutama di akselerasi awal. Tapi terbatasnya trek membuat potensi sesungguhnya difitur ini belum terasa.
Menariknya, pengendara juga tak perlu susah-susah untuk parkir. Karena WMoto EDraco punya fitur gigi mundur. Caranya dengan menekan tombol R lalu memutar selongsong gas. Gigi mundur ini punya kecepatan maksimal 5 km/jam.