Mengenal Kiprah Suzuki Inazuma 250, Sport berdesain Ala Moge Yang Harga Part-nya Dikenal Mahal
Ilham · 8 Des, 2021 08:30
0
0
Di tahun 2012 silam, Indonesia memang mulai kebanjiran dengan motor-motor sport 250 cc. Kehadiran Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR250R memacu PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk menghadirkan andalannya, namun di segmen yang berbeda yaitu naked bike melalui Suzuki Inazuma 250.
Cukup menarik melihat kiprahnya, di mana pabrikan berlogo huruf S tersebut saat itu percaya diri karena mereka sudah lebih berpengalaman di segmen tersebut sebelumnya. Ini karena Suzuki Inazuma 250 didapuk menjadi penerus Suzuki Thunder GSX 250 yang sempat dijual di Indonesia pada era 2000-an.
Di Indonesia sendiri, eksistensi Suzuki Inazuma 250 mencapai usia empat tahun setelah dirilis. Dan kini, harga jual bekasnya masih berada di angka Rp 30 jutaan tergantung pada kondisinya. Dan salah satu yang jadi perbincangan adalah harga part bodi yang terhitung mahal.
Seorang pengguna yang mengalami musibah mengaku harus membeli shroud tangki berikut lampu seinnya, dan harus merogoh kocek hingga Rp 2 jutaan. Lumayan juga ya? Lalu seperti apa kiprah motor ini?
Sosok Suzuki Inazuma 250 memang tak lepas dari moge Suzuki B-King. Karena motor itu yang jadi inspirasi desainnya. Sekilas tentang Suzuki B-King, motor tersebut hadir di tahun 2007 silam memang terbilang fenomenal. Ini karena naked bike bergenre street fighter tersebut menghadirkan tampang gahar dengan bodi berotot.
Bukan hanya itu, mesin yang diusung Suzuki B-King juga gahar karena menggendong dapur pacu 1.340 cc 4-silinder milik Suzuki Hayabusa. Moge tersebut tutup usia pada tahun 2012, yang ironisnya jadi tahun kehadiran Suzuki Inazuma 250 di pasar global.
Toh begitu, desain eksterior dari Suzuki B-King inilah yang jadi rujukan Suzuki China dalam mendesain motor berjuluk Suzuki GW 250 pada tahun 2011. Hal ini bisa dilihat dari bentuk headlampnya yang memiliki sudut persis. Serta posisi sein depan yang berada di tank shroud.
Sayangnya bagian buritannya terlihat jauh berbeda. Selain absennya sepasang knalpot undertail bercorong besar seperti di Suzuki B-King, bentuk bodi belakang Suzuki Inazuma 250 yang melebar malah mengurangi kesan sporty dari motor tersebut.
Meski demikian, di bulan November 2011 Suzuki menghadirkan motor tersebut pada ajang Event Motorcycle Live 2011 di NEC Birmingham, Inggris. Saat itu nama internasionalnya diumumkan juga, yakni Suzuki Inazuma 250 dan GSR250 (pasar Jepang).
Walau mendebut di Inggris, bukan berarti Suzuki Inazuma 250 bakal diproduksi oleh fasilitas mereka di Eropa. Karena produk ini merupakan buatan Cina, tepatnya oleh Changzhou Haojue Suzuki Motorcycle Co Ltd.
Fasilitas tersebut merupakan sebuah perusahaan patungan antara Suzuki dan Jiangmen Dachangjiang Group. Pabrik Suzuki Haojue juga ditunjuk menjadi pusat pembuatan varian Suzuki Inazuma 250 yang mulai dijual secara global pada musim semi 2012.
Saat itu, sempat ada kekhawatiran dari konsumen di Indonesia mengenai kualitas Suzuki Inazuma 250 terkait produksinya yang berasal dari Negeri Tirai Bambu itu. Meski demikian pihak PT SIS menjelaskan jika kualitas produk tersebut tetap baik karena menawarkan standar yang sama dari Suzuki Jepang.
Selain itu, perusahaan patungan tersebut sudah cukup pengalaman dalam memproduksi motor Suzuki dengan kualitas Jepang karena dibangun sejak tahun 1992. Bahkan produk Suzuki Haojue juga telah memasuki pasar global ke 70 negara, termasuk Jepang.
Ditilik dari desain dan spesifikasinya, Suzuki Inazuma 250 bukan ditujukan bagi penggemar adu kebut seperti para pesaingnya. Sehingga target konsumennya adalah penggemar touring dan penggunaan harian.
Hal tersebut terlihat dari penggunaan mesin dua silinder berkapasitas 248 cc SOHC dan fuel injection dengan transmisi 6-percepatan. Tenaganya hanya sebesar 25 PS pada 8.500 rpm dengan torsi 22 Nm pada 6.500 rpm.
Rasio mesinnya 11,5:1 sehingga cocok untuk penggunaan bensin dengan oktan di atas 92. Salah satu ciri yang unik dari Suzuki Inazuma 250 adalah penggunaan sepasang knalpot dengan posisi silencer yang ada di bagian kiri dan kanan motor.
Kisah Suzuki Inazuma 250 Di Indonesia
Seperti disebut sebelumnya, Suzuki Inazuma 250 hadir di Indonesia pada bulan Oktober 2012. Saat itu kuota impor dari Cina sebesar 1.100 unit hingga akhir tahun 2012. Sehingga estimasi penjualan bulanannya sekitar 300 unit.
Ketika masuk pertama kali, harga jual Suzuki Inazuma 250 mencapai Rp 46 juta. Dan saat itu terdapat dua pilihan warna, yaitu Candy Cardinal Red dan Pearl Nebular Black.
Selama perjalanannya di Indonesia, Suzuki Inazuma 250 memang tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Tercatat hanya ada penggantian warna bodi pada tahun 2014. Selain edisi polisi di tahun 2013 yang tak kunjung dijual umum.
Pada pilihan warna baru itu, Suzuki Inazuma 250 terlihat lebih dinamis dan segar karena menghadirkan aksen two tone. Seperti kombinasi merah-hitam dan biru-putih yang identik dengan warna khas Suzuki.
Sayangnya kiprah Suzuki Inazuma 250 di Tanah Air terhenti pada akhir tahun 2016. Di mana saat itu pihak SIS memutuskan untuk tidak mengambil kuota impor dari Cina karena beberapa kendala.
Mulai dari penjualan yang kurang apik karena gagal bersaing dengan motor sport 250 cc bertipe full fairing. Kemudian biaya impor yang melonjak naik akibat melemahnya nilai rupiah terhadap dolar.
Sehingga nantinya harga jual Suzuki Inazuma 250 bakal melambung tinggi dibanding seterunya yang sudah diproduksi di Indonesia seperti Honda CBR250RR, Yamaha MT-25 dan Yamaha R25.
Suzuki Inazuma 250 Police Style
Pada tahun 2013, sempat hadir Suzuki Inazuma 250 Police Style yang bersosok motor sport half fairing saat mengawal rombongan touring Suzuki Inazuma 250 di Sulawesi. Perbedaannya dengan versi standarnya ada pada penggunaan fairing dan windshield di bagian depan.
Selain itu, varian Suzuki Inazuma 250 Police Style juga dibekali dengan setang lebar dan lebih tinggi dalam meningkatkan handling berkendara. Untuk mengakomodasi kebutuhan polisi, terdapat komponen engine guard berlapis krom, juga box yang terdapat di sisi kanan, kiri dan belakang motor. Serta peranti lampu rotator lengkap dengan sirine.
Catatan uniknya, motor tersebut dihadirkan setahun sebelum kelahiran versi half fairing, Suzuki Inazuma GW250F. Namun tak pernah dijual resmi di Indonesia.