Mengenal Sekilas Binter Merzy, Kakek Kawasaki W175 yang Berumur Singkat
Ilham · 18 Jan, 2023 17:30
0
0
Kerap jadi incaran modifikator sejak dulu.
Harga versi orisinalnya melambung tinggi.
Jauh sebelum kehadiran Kawasaki W175 di Indonesia pada 2018 lalu, tongkrongan motor sport naked Kawasaki bernuansa klasik sudah hadir di Indonesia pada dekade 80-an. Julukannya Binter Merzy. Lho kok bukan Kawasaki?
Eits, tunggu dulu sejatinya Binter Merzy merupakan Kawasaki KZ200 yang di-rebadge di Indonesia. Pada tahun 80-an, motor-motor Kawasaki memang didistribusikan di Tanah Air oleh PT Bintang Terang Indonesia.
Sehingga tiap motor Kawasaki yang hadir saat itu berganti nama menjadi Binter, yang merupakan singkatan dari Bintang Terang.
Sayangnya Bintang Terang berhenti beroperasi di tahun 1986. Hal ini ditengarai karena korupsi besar-besaran oleh Eddy Tansil, pemiliknya yang hingga kini buron ke luar negeri.
Ada dua generasi dari Binter Merzy, yakni produksi 1980-1983 yang masih punya pengapian platina. Serta versi pembaruan di 1983-1985 yang sudah memakai CDI.
Salah satu faktor yang membuat Binter Merzy diincar oleh pecinta motor Tanah Air adalah mesinnya yang bandel. Selain itu, tampilan mesinnya juga padat dan besar. Cukup mendukung sebagai basis custom ala-ala moge.
Lebih detail, kapasitas mesin Binter Merzy juga besar, yakni 198 cc, satu silinder berpendingin udara.Tenaganya mencapai 18 PS per 8.000 rpm dan torsi 16,5 Nm di 7.000 rpm.
Mesin tersebut punya volume terbesar saat itu. Pesaingnya hanya Honda CB200 Twin yang bermesin 2-silinder segaris 198 cc. Namun harganya dianggap terlalu mahal. Sehingga pabrikan lainnya lebih memilih memasarkan motor 100 cc atau 125 cc baik 2-tak maupun 4-tak.
Dilihat dari desainnya, Binter Merzy punya tampilan naked bike ala moge dengan bodi besar dan lekuk yang mengikuti tampilan Kawasaki Z1000. Lampu utamanya bulat besar dengan lapisan krom di lis dan kupingannya.
Setangnya agak tinggi yang menjanjikan handling lincah. Tangkinya ramping tapi agak mengotak kaku. Desainnya berbeda dari keluarga Honda CB dan Yamaha RX-K atau Suzuki GP125 yang saat itu punya tangki bulat.
Tapi seperti tren motor sport jaman dulu, jok belakang model rata dengan bodi pada bagian cover aki saja. Binter Merzy juga sudah memakai rem cakram di roda depan. Namun untuk roda belakang masih tromol.
Aksen krom pun bertebaran di motor ini. Seperti bisa dilihat pada sepakbor depan dan belakang, knalpot, besi behel, per sok belakang dan pelek jari-jarinya.
Namun sejak tahun 90-an, agak sulit untuk menemukan sosok Binter Merzy dalam kondisi standar. Pasalnya, jauh sebelum trend custom hadir di Indonesia pada medio 2012-an, motor ini sudah lebih dulu jadi incaran modifikator.
Wujud asli berupa naked bike kerap dirombak menjadi motor chopper ala moge Amerika. Alhasil, peranti yang dipakai hanya tinggal menyisakan mesinnya saja. Tapi kini, Binter Merzy standar kerap muncul di acara-acara bikers.
Dan dalam kondisi bekas, harga Binter Merzy cukup gelap, tergantung pada kondisi motornya. Dipantau dari situs jual beli online, harga versi modifikasinya sekitar Rp 19-25 juta. Namun di model orisinalnya bisa melejit hingga Rp 55 juta!