Namun RTR50 sudah menggunakan suspensi depan teleskopik, tentu suspensi ini juga punya redaman lebih baik dibandingkan milik original C50.
Lampu utama bulat khas motor klasik terpasang apik di setang, ini bersanding juga dengan sein bulat besar yang ditanam di cover setang membuatnya makin mirip dengan C50.
Di bawah setangnya terdapat sayap plastik putih yang tidak terlalu lebar, kemudian joknya pakai model pisah untuk pengendara dan pembonceng, klasik banget ya?
Motor ini cukup ramping karena menurut data spesifikasinya hanya memiliki panjang 1.840 mm dengan lebar 690 mm dan tinggi 1.080 mm, panjang sumbu roda pun hanya 1.230 mm.
Dengan dimensi tersebut RTR50 punya berat kosong hanya 86 kg, cukup ringan kan?
Bahkan di lembar spesifikasinya dituliskan kalau motor ini rekomendasinya hanya bisa menopang beban maksimal 150 kg.
Kaki-Kaki WMoto RTR50
Di sektor kaki-kaki RTR50 pakai spesifikasi seperti motor bebek pada umumnya, tak ada yang istimewa.
Seperti penggunaan pelek jari-jari dengan balutan ban 2.50-17 di depan dan 2.75-17 di belakang.
Remnya sendiri masih mengandalkan tipe tromol baik depan maupun belakang.
Tak heran, karena memang motor ini dilengkapi mesin 50 cc saja sehingga rasanya belum membutuhkan rem model cakram.
Untuk kembali memberikan kesan klasik, kedua suspensi belakangnya menggunakan cover pelat berlapis chrome dengan dimensi cukup panjang.
Sebagai pemanis motor ini hadir dalam 3 pilihan warna dual tone yang bisa dipilih, ada biru, biru muda, dan abu-abu.
Mesin 50 Cc
Sesuai dengan namanya, motor ini dibekali dengan mesin 1 silinder SOHC 2 katup,4 percepatan, pendingin udara, dan masih mengandalkan karburator untuk pengkabutannya.
Kapasitas murni mesin ini hanya 49,4 cc hasil dari kombinasi diameter piston yang hanya 39 mm dan panjang langkah 41,4 mm.
Jadi wajar deh kalau klaim tenaga maksimalnya cuma 2,7 ps di 7.500 rpm dan klaim torsi 2,8 Nm pada 8.000 rpm, bahkan klaim kecepatan maksimal pun cuma 45 km/jam.
Dengan dimensi yang ramping juga ringan, ditambah tenaga tidak terlalu besar rasanya motor ini cocok sekali digunakan untuk pengendara pemula atau anak sekolah yang sudah memiliki SIM.
Sayangnya motor ini belum dijual di Indonesia, baru dijual di Malaysia dengan harga 2.600 Ringgit atau sekitar Rp 8,6 jutaan.