ABS banyak dipakai untuk motor kelas menengah-atas.
Thailand wajibkan motor bermesin 125 lebih pakai rem ABS.
Aturan berlaku sejak awal tahun 2024.
Harga motor dengan rem ABS lebih mahal di Indonesia.
Motor dengan rem berteknologi ABS (Anti-lock Braking System) sudah mulai sering dipakai di Indonesia.
Biasanya fitur ini mulai tersedia pada motor-motor yang masuk kategori menengah atas.
Contohnya ada Honda Vario 160 , Honda CBR150R , Yamaha NMax atau bahkan Yamaha Lexi LX 155 yang rilis belum lama ini.
Fitur itu pun masih menjadi opsi pada tipe tertentu, dan tentunya dijual dengan harga lebih mahal.
Fungsi dari ABS adalah untuk mencegah roda terkunci, saat melakukan pengereman yang kuat.
Baca juga : Rambut Tipis di Ban Motor Baru Perlu Dicukur? Ini Jawabannya
Termasuk juga saat jalan licin, yang menjaga traksi roda untuk pengereman tetap maksimal.
Harapannya dengan roda yang masih berputar meski direm kuat, pengendara masih bisa mengendalikan motornya.
Yamaha Aerox 155 Connected/ABS lebih mahal Rp 3,7 jutaan.
Jadi secara fungsi, fitur tersebut adalah perangkat keselamatan berkendara yang berguna.
Nah, bagaimana jika rem ABS diwajibkan untuk motor bermesin lebih dari 125 cc?
Hal itu sudah dilakukan di Thailand tahun ini, tepatnya sejak 1 Januari 2024 kemarin.
Pemerintah setempat memberlakukan aturan baru, untuk motor rakitan tahun 2024 wajib pakai ABS.
Sebetulnya hal ini bukanlah aturan yang dibuat mendadak, tapi sudah direncanakan sejak lama.
Tanda-tandanya terlihat sejak tahun 2020, yang mana semakin banyak motor dengan perangkat ABS dijual.
Baca juga : Viral Kecelakaan Karena Alat Peraga Kampanye Tumbang, Sepasang Kakek Nenek Jadi Korban
Rem ABS single channel hanya untuk roda depan.
Kemudian seiring waktu motor dengan rem ABS dijual dengan harga yang justru lebih murah dari sebelumnya.
Artinya ada peran pemerintah yang bisa membuat harga motor ABS lebih murah, kemungkinan besar ada insentif khusus.
Kemudian baru pada tahun 2024 ini, perangkat ABS resmi jadi fitur wajib untuk motor bermesin lebih dari 125 cc.
Dituliskan Motorival, aturan tersebut mengikuti kebijakan negara-negara Eropa yang sudah menerapkannya sejak 2016.
Dan motor Honda Vario 125 di sana belum wajib ABS, karena secara kapasitas murni mesinnya hanya 124 cc.
Rem ABS Honda Vario 160, rotor sensor menyatu dengan cakram.
Artinya motor yang wajib pakai rem ABS, dilihat dari kapasitas murni mesin motor, bukan dari penamaannya.
Dan di Indonesia hal itu rasanya masih akan jauh untuk terjadi, untuk jadi perangkat wajib pada motor keluaran anyar.
Baca juga : Luhut Berencana Naikkan Pajak Motor Bensin, Ini Alasannya
Pasalnya jika diwajibkan, maka akan memberatkan konsumen dan penjualan motor akan drop.
Pasalnya harga motor dengan rem ABS dijual Rp 2-4 juta lebih mahal dari tipe non ABS.
Sebagai contoh, Honda PCX 160 ABS lebih mahal Rp 2,6 jutaan dari tipe CBS (Combi Brake System).
Rem cakram bikin perjalanan lebih aman.
Contoh lain Yamaha Aerox tipe Connected/ABS lebih mahal Rp 3,7 jutaan dari tipe Standard.
Sebagai catatan, kedua motor tersebut menggunakan ABS single channel alias hanya pada roda depan saja.
Meski saat ini motor dengan rem ABS sudah mulai banyak dipakai dan dipilih masyarakat Indonesia, namun jika diwajibkan rasanya masih akan memberatkan.
Apalagi jika tak ada insentif khusus dari pemerintah ya.