Motor Listrik 'Dipecut' Jakarta-Semarang, Jadi Pembuktian Kekuatan Produk U-Winfly
Fariz · 28 Okt, 2022 09:30
0
0
Jadi ajang pembuktian dari produk U-Winfly dari segi frame, dinamo, lampu, dan lain-lain
Turing perdana motor listrik U-Winfly Jakarta-Semarang dengan estimasi jarak 474 km
PT Uwinfly Indonesia Industries sebagai distributor dan pemegang merek dari sepeda listrik dan motor listrik U-Winfly di Indonesia bekerja sama dengan rider Ikhsan Jumaris, untuk melakukan sebuah project sebagai bentuk pengujian produk motor listrik U-Winfly di Indonesia.
Project tersebut merupakan pengujian kekuatan motor listrik U-Winfly dengan cara melakukan turing Jakarta-Semarang, perjalanan tersebut kurang lebih akan melahap jarak 474 km.
Pelepasan turing ini dilakukan di salah satu dealer U-Winfly yang berada di bilangan Otista, Jakarta Timur pada hari Rabu (26/10). Pelepasan diikuti oleh Muhamad Wahyu Hadiyanto sebagai Branding Manager PT Uwinfly Indonesia dan Sharon Frethia Ngan sebagai owner dari U-Winfly Otista.
“Ide turing ini dari saya sendiri dan untungnya pabrikan welcome dengan rencana saya. Mereka pun bersedia support apa saja yang dibutuhkan saat touring,” sebut Ikhsan.
Unit yang akan digunakan dan yang akan diuji merupakan U-Winfly tipe GT 2 yang punya desain retro modern. Untuk spesifikasinya sendiri menggunakan baterai tipe SLA 72 Volt 20 Ah dikombinasi dinamo hub drive 1.000 Watt.
Dengan spesifikasi tersebut, motor listrik ini dalam kondisi baterai penuh bisa menempuh jarak 60 km dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
“Tujuan touring ini untuk tes ketahanan unit dari segi frame, dinamo, dan lampu. Target Jum’at siang sudah finish sampai di pabrik Semarang, tapi bisa lebih cepat karena ada mampir di waralaba Cirebon dan waralaba Tegal.”
“Ini jadi project perdana. Harapan ke depan masyarakat bisa tahu kualitas U-Winfly seperti apa. Dengan kondisi tersebut, masyarakat gak perlu takut untuk mengganti motor konvensional dengan motor listrik yang ada saat ini,” rinci Wahyu.
Untuk project touring ini, ada sedikit tambahan baterai yang akan digunakan selama turing. Tujuannya agar bisa finish di pabrik U-Winfly yang berada di Semarang pada hari Jum’at (28/10).
Tambahan Baterai
Spesifikasi baterai tambahan pertama 72 Volt 50 Ah berlabel EVE dengan tipe Lifepo4 dengan model prismatic. Ada 48 cell di dalamnya dengan total berat mencapai 45 kg,.
“Ini baterai buat PLTS, cuma memang dimensinya terlalu besar. Baterai tambahan ini kurang lebih bisa menempuh jarak 120 km dengan range harga sekitar Rp 10 juta,” tunjuk Ikhsan seraya menjelaskan.
Ada pula baterai tambahan yang ditanamkan di ruang bagasinya. Menggunakan spesifikasi yang sedikit lebih kecil, tetap dengan tipe Lifepo4 namun dengan spesifikasi 72 Volt 25 Ah.
“Isinya 48 cell dengan tempuh jarak 70 km dengan berat 15 kg. Baterai original tetap dipasang, tipe SLA dengan klaim jarak 60 km. Jadi secara hitungan matematika, ketiga baterai ini bisa tembus jarak 250 km."
"Ketiga baterai akan dipakai secara bergantian sampai habis. Selebihnya motor ini standar, karena kalau banyak diubah justru gak murni tes produk. Tambahan lain hanya ada lampu tembak Duromoto X1 dan boks untuk mebawa barang,” rinci pria ramah ini.
U-Winfly Indonesia sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan merek sepeda listrik atau motor listrik lain yang sudah beredar di Indonesia. Yang pertama memiliki harga jual paling terjangkau.
“Selalu memberikan home service gratis terhadap konsumen, menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi molis dan selis yang memberikan garansi frame dan motor power 10 tahun, spare part selalu ready tanpa ada indent, dan yang lebih penting adanya pelyanan customer service 24 jam. Ini yang menjadi nilai lebih dari kami dibanding kompetitor,” tutup Wahyu.