Nah, untuk mengetahui perbedaan lainnya, lihat ulasannya di bawah ini:
1. Struktur Ban
Gak perlu dicukur, biarkan rambut pada tapak ban hilang dengan sendirinya
Perbedaan pertama dari ban Tubeless dan Tube Type, biasanya bisa dilihat dari strukturnya.
Ban tubeless biasanya memiliki bentuk yang lebih keras, demikian juga dengan lapisan dinding bagian dalam lebih tebal dan berserat.
Hal ini karena ban Tubeless saat dipasang ke velg tanpa perlu menggunakan ban dalam, sebab cukup diisi dengan angin atau nitrogen bisa langsung terasa kokoh dan mantap.
Lain halnya dengan ban Tube Type lebih lembek, karena masih menggunakan ban dalam untuk menampung angin agar ban bisa mengembang.
Jika tanpa tekanan angin, ban Tube Type jadi letoy atau lembek.
2. Ketahanan Ban
Pirelli Diablo Rosso 4 akan digunakan pada kejurnas Sport 250
Jika bicara ketahanan ban, baik ban Tubeless maupun Tubetype tentu berisko bocor jika terkena benda tajam seperti paku atau batu.
Hanya saja, untuk ban Tubeless biasanya dapat lebih diandalkan, karena jika terkena batu atau tertusuk paku dan benda tajam, maka ban tidak akan langsung kempes.
Ini dikarenakan jenis ban Tubeless sudah memiliki lapisan fluid sealant yang dapat menjaga tekanan udara tetap di dalam.
Pentingnya mengecek tekanan angin ban motor secara berkala
Alhasil, saat tertusuk paku, tekanan angin ban tidak akan langsung menyusut, selain itu motor tetap bisa dikendarai, meski hanya kecepatan rendah.
Lain halnya dengan model ban Tube Type, dimana jika tertusuk paku atau tergores benda tajam, maka tekanan angin di dalam ban bisa langsung habis.
Oleh karena itu, jika motor menggunakan ban Tube Type, ketika bocor maka tekanan udara di dalam cepat menghilang, dan sepeda motor tak bisa dikendarai.
Jika nekat dikendarai, bukan tak mungkin laju roda menjadi sangat berat, dan bisa hilang kendali.
3. Keamanan dan Kenyamanan
Ban Tubeless dianggap lebih aman meski digunakan saat hujan
Tak sedikit sumber yang menyebutkan jika menggunakan ban Tubeless jadi lebih aman dan nyaman dibandingkan ban Tube Type.
Kenapa begitu? Material yang dipakai untuk membuat ban Tubeless biasanya mampu mencengkram aspal.
Sehingga saat bermanuver ban lebih lengket menempel ke aspal dibandingkan ban Tube Type.
Selain itu, ban Tubeless juga dianggap lebih aman digunakan saat hujan, karena memiliki desain alur yang dirancang sanggup membelah genangan air.
Pembalap akan lebih pede melahap tikungan dengan cepat | Foto: MGPA
Alhasil, saat kondisi jalanan becek karena hujan, maka sepeda motor tetap bisa melaju dengan optimal.
Maka nggak heran, ban Tubeless lebih banyak digunakan sepeda motor di ajang balap.
Meski tidak disebutkan secara detail, untuk ban Tube Type sejatinya tetap memiliki standar keamanan dan kenyaman, namun hal tersebut tetap berada di bawah ban Tubeless.
4. Perawatan
Rambut tipis terbentuk dari lubang kecil pada moulding sebagai jalur keluarnya udara | Beautiful Work
Hal yang perlu diketahui saat menggunakan ban Tubeless maupun Tubetype adalah cara melakukan perawatannya.
Contohnya jika ban tertusuk paku. Untuk ban Tubeless dianggap lebih praktis, karena jika bocor sekalipun maka tak perlu membongkar ban, karena cukup sumber angin yang keluar.
Setelah itu, ban yang bocor dibersihkan, kemudian proses selanjutnya adalah langsung ditambal dengan lapisan khusus.
Michelin melakukan penyeragaman TPMS.
Lain halnya dengan ban Tube Type, dimana saat bocor ada yang harus dibongkar yaitu ban luar dan ban dalam dilepas terlebih dahulu.
Setelah itu, ban dalam yang bocor harus dibersihkan, lalu ditambal, serta dipanaskan sembari ditekan, kemudian harus menunggu beberapa menit agar tambalan menempel erat.
Ban Tubeless diakui juga cukup repot jika melakukan pemasangan, karena memang memiliki alat khusus.
Sedangkan ban Tube Type lebih ringkas dan mudah saat pemasangan ban ke velg.
Kini motor-motor keluaran baru banyak yang pakai ban tubeless, bahkan matic entry level macam Honda BeAT pun sudah pakai.