Proyek Konversi Motor Listrik KESDM, Dibuat Bengkel Bersertifikat Pertama di Indonesia
Ary · 19 Agu, 2021 15:00
0
0
Upaya pemerintah agar Indonesia hanya akan menjual sepeda motor listrik pada 2040, masih terlalu jauh. Walau begitu, wacana ini nyatanya mampu menarik brand-brand sepeda motor listrik untuk datang ke Tanah Air. Bukan cuma itu. Cara lain yakni konversi mesin bakar menjadi listrik pun digagas sebagai bagian dari misi besar 'membebaskan' Tanah Air dari polusi udara.
Inisiatif dari pihak pemerintah pun dimunculkan melalui peluncuran pilot project dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berikut. KESDM menyebutkan, sebanyak 10 unit motor bermesin bensin sudah menjalani konversi motor listrik.
Konversi terhadap 100 Unit Motor di KESDM
Sementara untuk pengerjaannya, dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan EBTKE (P3TKEBTKE/P3Tek). Tak berhenti di sana, dari keterangan situs resmi KESDM juga tertulis, pilot project Program Konversi Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik ini melibatkan 100 unit sepeda motor di lingkungan KESDM.
Selain 17 unit motor yang saat ini sudah dan sedang dikerjakan pihak P3Tek, konversi motor listrik akan dilakukan bertahap sampai Desember 2021 mendatang. "Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi besar bagi terlaksananya program ini. Terutama kepada jajaran Kementerian Perhubungan melalui penerbitan Sertifikat Bengkel Konversi Sistem Penggerak Motor Listrik Pada Kendaraan Bermotor kepada Badan Litbang Kementerian ESDM dan Sertifikat Uji Tipe motor listrik, sehingga kami memiliki kesempatan untuk melaksanakan konversi sepeda motor konvensional menjadi kendaraan bermotor listrik," ujar Arifin Tasrif, Menteri ESDM di Bengkel Resmi Konversi P3TKEBTKE/P3Tek, Gunung Sindur, Bogor, Rabu (17/8).
Tak sekadar mendukung, pilot project KESDM ini juga ditujukan sebagai contoh mengefisiensi penggunaan bahan bakar serta pengurangan emisi CO2. Menurut mereka, setiap satu unit motor per harinya akan terjadi penghematan BBM sebanyak 1 liter. Setelah ditotal, dalam setahun penurunannya menjadi 34 kL. Sementara dari sisi emisi gas buang, setiap motor listrik berkontribusi menurunkan emisi CO2 0,72 ton setiap hari dan 24,4 ribu ton CO2 dalam setahun.
Penggunaan Listrik Meningkat
Namun, tidak dipungkiri pula bahwa konsumsi listrik juga akan meningkat seiring penggunaannya. Dari simulasi terhadap motor listrik hasil konversi KESDM dijelaskan, akan ada penambahan penggunaan listrik sebanyak 2 kwh per unit setiap hari. Jika dikalkulasi dalam setahun, pemakaiannya daya listriknya mencapai 72 MWH.
"Meningkatnya penggunaan kendaraan listrik juga harus didukung dengan penyediaan listrik berbasis energi bersih. Untuk itu, kami pun menargetkan pada tahun 2030 kapasitas pembangkit energi terbarukan mencapai 38 giga watt (GW)," jelas Arifin.
Secara simultan pula Arifin mengharapkan, program yang tak lain bagian dari percepatan penerapan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan ini, dapat melibatkan masyarakat. "Di Kementerian ESDM, saya selalu menekankan kepada Kepala Badan Litbang agar melakukan penelitian-penelitian teknologi yang tepat guna, bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat. Jadi, tidak lagi melakukan penelitian-penelitian yang susah diimplementasikan," ujarnya
"Kita harus meningkatkan program ini ke tingkat UKM-UKM di seluruh Indonesia. Inilah tantangan kita ke depan bagaimana kita bisa berbagi teknologi hingga ini bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak. Saya juga berharap, sesudah ini akan ada tindak lanjut dari Badan Litbang Kementerian ESDM untuk membuat pendidikan vokasi melalui pelatihan-pelatihan kepada UKM-UKM dan pendidikan vokasi kepada anak-anak sekolah kejuruan, pelajar STM-STM bidang permesinan," saran Arifin.
Ihwal konversi motor konvensional ke basis listrik sendiri, sejatinya sudah disiarkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Peraturan Menhub (Permenhub) No. 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. Isinya adalah kegiatan modifikasi sepeda motor dengan mengganti komponen mesin lama (mesin penggerak bahan bakar minyak/bensin) dengan komponen motor listrik termasuk baterai atau disebut paket converter kit.
Bengkel Motor belum Punya Sertifikat dari Kemenhub
Namun, perlu diketahui pula bengkel-bengkel konversi motor listrik ini nantinya juga harus mendapatkan sertifikat Bengkel Resmi Pemasangan, Perawatan dan Pemeriksaan Peralatan Instalasi Sistem Penggerak Motor Listrik pada Kendaraan Bermotor dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. Untuk informasi tambahan, bengkel konversi yang berlokasi di komplek perkantoran P3TEK di Gunung Sindur itu telah tersertifikasi sejak 30 Juni 2021.
Artinya, bengkel inilah yang pertama mendapatkan sertifikat bengkel resmi konversi motor listrik dari Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. Sementara di luar rencana ESDM untuk melibatkan UKM, sudah lumayan banyak bengkel modifikasi yang menawarkan konversi motor listrik kepada masyarakat.
Beberapa rumah modifikasi sebut saja Elders Garage diketahui sudah melakukan giat tersebut. Lalu ada juga Nuxcle yang belum lama ini memperlihatkan hasil konversi Honda Astrea Legenda bertenaga listrik. Untuk memiliki motor bebek niremisi ini, pihaknya mematok harga sekitar Rp5 jutaan.
Paket konversi murah meriah itu meliputi pemasangan motor listrik BLDC yang disematkan pada hub roda belakang. Lalu ada juga controller serta baterai 48 Volt 14 Ah. Dalam sekali isi baterai penuh, bisa melaju hingga paling jauh 40 km dengan kecepatan maksimal 50 km/jam. Sementara untuk torehan daya diklaim berkisar antara 350 Watt sampai 500 Watt.
Sayangnya, bengkel-bengkel ini juga belum mendapatkan sertifikat dari Kementerian Perhubungan. Beberapa kendala seperti pelaksanaan uji tipe dan lain-lain dirasakan masih menjadi kendala. Untuk saat ini mereka hanya bisa melakukan konversinya saja saja. Namun, belum dapat menyertakan penerbitan pelat nomor baru terhadap kendaraan yang sudah dikonversi tadi.
Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!