Suzuki Shogun 125 hadir pertama kali di tahun 2004 mengikuti trend bebek 125 cc pada saat itu, sedangkan bebek 110 cc digantikan oleh Suzuki Smash.
Suzuki Shogun 125R varian basic menggunakan pelek jeruji dan masih pakai rem tipe tromol di belakang.
Model ini menjadi kompetitor dari Honda Karisma 125, yang jadi motor bebek 125 cc pertama Honda di Indonesia.
Hadir dengan varian Shogun 125R dan Shogun 125SP
Berselang setahun, lahirlah Suzuki Shogun 125SP yang kepanjangan dari Sport Production.
Paling mencolok ada pada penggunaan pelek cast wheel, rem cakram di belakang, kopling tipe manual, dan pengoperasian gigi injak cungkil seperti motor sport.
Pelek yang digunakan punya model palang seperti Suzuki Satria F150. Begitu juga dengan warna bak magnet dan bak kopling yang pakai warna emas.
Suspensi belakang pakai warna ulir merah untuk memberi kesan yang lebih sporty.
Alhasil motor ini pun menjadi idola anak-anak muda kala itu, karena mewarisi pelek dan kesan asporty dari Satria F150.
Shogun 125SP pakai kopling manual, pengoperasian gigi ala motor sport, cast wheel, dan cakram belakang
Di tahun 2007, Suzuki Shogun mendapatkan ubahan yang cukup besar. Desain bodi jadi lebih banyak lekukan.
Tapi tetap tidak meninggalkan kesan lancip yang sporty. Bahkan lampu sein depannya pindah ke sayap depan.
Sehingga tidak heran kalau varian ini disebut dengan Suzuki Shogun Robot. Ada tiga varian yang disuguhkan dengan beberapa pembeda selain warna dan striping.
Pertama Suzuki Shogun 125R yang menggunakan rem tromol di belakang dan pelek model jari-jari.
Kemudian ada Suzuki Shogun 125RR yang pakai pelek palang dan cakram belakang, tapi koplingnya masih semi manual seperti Suzuki Shogun 125R.
Terakhir ada Suzuki Shogun 125SP, beda dari Shogun 125RR adalah penggunaan kopling manual.
Masuk ke tahun 2008, era injeksi mulai diaplikasikan ke segmen roda dua. Suzuki Shogun pun langsung masuk ke era ini dengan nama Suzuki Shogun 125R FI.
Tentu saja dilengkapi dengan sensor IAP, CKP, dan TPS yang membuatnya lebih canggih kala itu.
Varian New Shogun 125RR pakai cast wheel dan cakram belakang namun masih semi manual
Sistem injeksinya diberi nama Discharge Pump Fuel Injection (DCP-FI). Teknologi ini punya pompa bensin yang menyatu dengan injector.
Jadi bukan berada di tangki bensin seperti kompetitornya, sehingga tidak perlu tekanan tinggi untuk menyemprotkan bensin ke ruang bakar.
Fitur Suzuki Shogun 125
Mulai generasi ketiga , Shogun mendapatkan update yang sudah lebih modern.
Seperti penggunaan lampu utama dengan dua bohlam, lalu ada kombinasi spidometer analog dan digital.
Pembaca kecepatan sudah pakai sensor dan penujuk bensin juga odometer tipe digital di Shogun 125R 2004
Pembaca kecepatan untuk spidometer juga sudah tidak menggunakan kabel konvensional, tapi sudah dibaca secara digital melalui sensor yang ada di as gir depan.
Meski bodinya terbilang ramping, tapi ruang penyimpanan di bawah joknya masih cukup dalam dan lebar.
Meski belum bisa memuat helm, tapi menyimpan jas hujan dan sarung tangan rasanya bukan hal yang sulit.
New Shogun 125R justru kembali pakai spidometer full analog
Di tahun 2007 dengan balutan baju baru, Suzuki Shogun 125R tetap mempertahankan lampu utama dua bohlamnya.
Sedangkan lampu rem kini sudah pakai tipe LED yang terkesan lebih modern dan terang.
Kala itu penggunaan lampu LED jadi salah satu barang mewah, makanya motor ini banyak dilirik.
Layar digital kecil pada varian sebelumnya hilang, Suzuki Shogun 125R justru kembali menggunakan spidometer full analog.
Seperti penunjuk kecepatan maupun meteran bensinnya semua menggunakan jarum.
Pertama kali lampu utama model 2 bohlam digunakan sejak Shogun 125R 2004.
Tidak lupa ada varian RR yang pakai kaki-kaki cast wheel dan rem cakram di belakang dan varian SP yang ada ketambahan kopling manual serta sistem perseneling injak cungkil.
Ruang bagasi yang lebih luas juga disuguhkan di varian ini, karakter bagasinya lebih dalam meskipun tidak terlalu lebar dan belum bisa menyimpan helm.
Sejak tahun 2007, generasi Suzuki Shogun mulai menggunakan engine balancer untuk meminimalkan getaran mesin.
Karakter Mesin Suzuki Shogun 125
Mesin yang diusung sejak tahun 2004 hingga modern punya karakter khas yang dipertahankan, yaitu hentakan torsi yang cukup galak.
Memberi kesan lincah baik untuk menyalip atau menanjak, karena tidak perlu membuka gas terlalu banyak.
Selain itu mesin ini juga khas akan suaranya yang senyap, baik suara yang dihasilkan oleh mesin maupun knalpot.
Yang juga tidak kalah adalah vibrasi mesin yang minim baik di kaki maupun jok, sehingga membuatnya nyaman dikendarai.
Lampu sein pindah ke bodi depan mengikuti trend saat itu
Mesin ini juga terkenal akan kekuatannya yang bandel. Tiap komponen mesinnya punya umur pakai yang panjang asalkan pemiliknya tidak lupa dan rajin mengganti oli mesin sesuai ketentuan.
Bahkan bisa dikatakan kalau Suzuki Shogun 125R FI jadi sistem injeksi yang sangat lengkap karena dilengkapi tujuh sensor.
Seperti Engine Temperatur Sensor (ET), Intake Air Pressure Sensor (IAP), Intake Air Temperature Sensor (IAT), Throttle Position Sensor (TPS), juga Crank Position Sensor (CPS), dan Tip-Over Sensor (TO).
Meski lampu sein bohlam, tapi lampu rem sudah pakai LED
Tapi memang nikmatnya sensasi mesin Suzuki Shogun ini harus ditebus dengan rata-rata konsumsi bahan bakar yang sedikit lebih boros ketika dibandingkan dengan kompetitornya.
Tapi toh hal itu terbayarkan dengan performanya yang memang lebih menarik dari kompetitor sekelasnya kala itu.
Harga Bekas
Melihat dari beberapa situs jual beli, Suzuki Shogun 125R tahun 2004 hingga 2005 sudah bisa dimiliki dengan harga di bawah Rp 5 juta.
Bahkan penjualan harga terendah dimulai dari Rp 3 jutaan, namun harga tersebut berbanding lurus dengan kondisi motor ya!
Tentu semakin terawat maka harga jualnya akan semakin tinggi, jadi harus pintar-pintar pilih unit bekasnya.
Kemudian untuk Suzuki Shogun 125R, terlihat harga jualnya mulai di atas Rp 5 jutaan.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17