Tes Lengkap Yamaha FreeGo 2023, Cocok Jadi Andalan Tapi...
Harry · 21 Mar, 2023 11:00
0
0
Punya kelengkapan mumpuni.
Handling lincah meski bobot 100 kg lebih.
Mesin responsif tapi juga irit bahan bakar.
Setelah beberapa waktu sejak peluncuran, mengikuti serangkaian kegiatan test ride singkat, akhirnya kami bisa melakukan tes lengkap untuk Yamaha FreeGo (Spesifikasi | Berita) 2023. Kami tertarik mengupas seberapa pantas motor ini jadi andalan setiap harinya.
Seperti biasa, pengetesan kami lakukan selama lebih dari 1 minggu dengan dikendara diseputaran Jabodetabek. Parameter pengetesan mulai dari handling, impresi berkendara, performa dan konsumsi bahan bakar.
Kita mulai dari posisi duduk, dimana motor ini menawarkan posisi berkendara yang nyaman. Meski ukurannya mirip dengan matic entry level, enaknya posisi duduk gak seperti nangkrong untuk rider berpostur 172 cm.
Posisi duduk pas dengan tinggi jok 780 mm, meski memang terasa lebar karena volume bagasi yang besar. Lalu saat kaki memijak dek, paha cenderung turun, dan asyiknya saat setang dibelokkan tak mentok paha.
Harus diakui hal inilah yang membuat kaum pria dengan postur lebih dari 170 cm kurang nyaman menaiki motor matic bermesin kecil. Lalu setangnya terasa rendah dan tak terlalu lebar. Memudahkan kala bermanuver.
Area dek pijakan kaki terasa luas, dan menurun, padahal ada tangki 4,2 liter di bawahnya. Cukup leluasa untuk sepatu berukuran 44. Tapi karena jarak tulangan dengan cover mesin terlalu dekat, agak sulit nih untuk bawa galon.
Yang jadi catatan, meski joknya lebar dan lumayan empuk, tapi ada bagian yang busanya tipis, karena mengikuti lekuk jok. Nah, bagian ini bersinggungan dengan tulang bokong, alhasil bikin cepat panas dan pedas!
Harus diakui, mengendarai motor ini memang menyenangkan. Sosoknya mudah diajak bermanuver dikemacetan kota atau sekedar melakukan manuver putar balik. Rasanya ringan dan nurut.
Hal ini membuat kami cukup pede untuk menikung dengan cukup miring, sampai cover dek menyentuh aspal. Profil ban yang membulat, 100/90-12 dan 110/90-12, tak mudah kehilangan traksi dengan aspal.
Bermanuver zig-zag tak ada kendala berarti dan motor sangat nurut, meski bobot tipe Connected yang kami pakai mencapai 102 kg. Sebagai gambaran, motor matic kecil seperti Honda BeAT (Spesifikasi | Berita) atau Yamaha Gear tak sampai 100 kg.
Karakter suspensinya empuk dikedua rodanya, bahkan terlalu empuk khususnya untuk suspensi depan. Lantaran saat baru diduduki saja motor langsung ambles. Hal ini masih terbawa dari generasi sebelumnya.
Alhasil jarak main suspensi depan sudah jauh berkurang, dan ketika melewati jalan rusak atau garis kejut, getaran setang lumayan berasa, bahkan sampai membuat badan sakit, jika garis kejutnya terlalu tebal.
Dan nyatanya hal ini sudah banyak dikeluhkan oleh pengguna sebelumnya. Dan belum ada perbaikan pada model baru ini. Duh, semoga segera ada penyesuaian ya, karena memang gak nyaman nih!
Berlanjut pada kinerja pengereman. Dimana pada bagian depan tersemat rem cakram 220 mm dikawal kaliper 1 piston, dengan kinerja handle yang empuk dan pakem! Rem belakang meski tromol, juga punya kinerja yang sama baiknya.
Nah, bedanya pada Yamaha FreeGo 2023 ini tak ada lagi versi rem ABS. Pihak Yamaha sendiri menyebut fitur itu tak begitu banyak manfaatnya pada motor bermesin kecil, hingga akhirnya dihilangkan.
Kelengkapan Fitur
Yamaha FreeGo menjadi salah satu motor yang punya fitur mumpuni. Dimulai dari kehadiran panel meter digital, yang kini tampil ramping namun informatif. Kini desainnya jadi memanjang ke samping.
Selain desain baru, suguhan informasinya juga bertambah. Sebelumnya hanya ada informasi speed meter, fuel meter, odometer, trip, dan kapasitas aki. Kali ini ada tambahan informasi jam.
Indikator pada spidometer juga lebih lengkap untuk tipe Connected. Seperti indikator baterai smartphone, indikator App, indikator pesan masuk, dan telepon masuk.
Lainnya ada lampu depan yang sudah LED, dengan LED DRL pada bagian atasnya, yang menyerupai alis. Kelengkapan standar matic jaman now juga disematkan, dari parking brake lock, side stand switch hingga stop & start system.
Ruang akomodasi mumpuni jadi andalan pada motor ini. Di balik jok terdapay bagasi dengan volume 25 liter! Kemudian kini ada konsol terbuka di bawah setang yang bisa menyimpan botol ukuran sedang.
Pada versi Connected, sudah pakai keyless dan disematkan power outlet tepat di atasnya. Lantas pada tipe standar masih pakai kunci kontak dengan pengaman magnet, yang terintegrasi dengan pembuka jok dan tutup tangki.
Kinerja Mesin Yamaha FreeGo 2023
Bermodalkan mesin Blue Core tanpa embel-embel Hybrid, motor ini mengusung jantung mekanis yang satu basis dengan Yamaha Gear 125 (Spesifikasi | Berita). Dari suara 'ngretek' yang khas saat gas diputar sudah menggambarkan hal tersebut.
Spesifikasinya 4-tak, SOHC 2 katup, pendingin udara, dengan injeksi bahan bakar. Kapasitas mesin 125 cc berkat paduan bore x stroke 52,4 x 57,9 mm. Tenaga maksimalnya mencapai 9,5 PS @ 8.000 rpm serta torsi 9,5 Nm @ 5.500 rpm.
Secara keseluruhan, kinerja mesinnya sangat menyenangkan, tarikannya terasa ngisi pada putaran bawah. Asyik untuk lalu lintas kota yang stop & go. Tapi jangan harapkan tarikan atasnya, karena terasa datar saja meski kecepatan masih terus naik.
Akselerasinya pun lumayan untuk bobotnya yang lebih dari 100 kg. Catatan 0-60 km/jam, membutuhkan waktu 6,72 detik. Lalu 0-80 km/jam mencatat 12,98 detik. Namun untuk 0-100 km/jam jadi lebih lama dengan 32,24 detik.
Dan sebagai motor perkotaan, efisiensi Yamaha FreeGo ini terhitung memuaskan, menggunakan bahan bakar oktan 92, motor ini mampu menorehkan angka efisiensi bahan bakar 45,9 km/liter.
Data Akselerasi Yamaha FreeGo 2023
0-60 km/jam
6,72 detik
0-80 km/jam
12,98 detik
0-100 km/jam
32,24 detik
0-100 meter
8,33 detik
0-201 meter
13,15 detik
0-402 meter
21,39 detik
Top speed Racebox
100 km/jam
Top speed Spidometer
105 km/jam
Konsumsi BBM
49,5 km/liter
Kesimpulan
Bagasi lega, fitur berlimpah, mesin responsif namun hemat bahan bakar jadi satu paket lengkap sebuah motor harian, dan semuanya itu disediakan oleh Yamaha FreeGo 2023 yang dilepas Rp 21,4 juta sampai Rp 23,2 juta on the road Jakarta.
Tapi yang patut diingat adalah rasa tidak nyaman dari kaki-kakinya akibat jarak main suspensi yang sudah terlanjut habis, ketika melintasi garis kejut jalanan. Tapi jika itu bukan masalah, maka ini motor yang cocok untuk harian.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil