Test Ride : Aprilia RS 660 2022 Pakai Mesin Turunan RSV4, Cuma 2 Silinder Tapi Galak!
Fariz · 25 Feb, 2022 13:30
0
0
Aprilia RS 660 2022.
Pakai mesin 2 silinder segaris 660 cc
80% torsinya sudah tersedia sejak 4.000 rpm
Aprilia RS 660 2022 hadir di Indonesia sebagai sportbike 600 cc terkecil dari brand Italia. Pasalnya sekelas Ducati pun tidak memiliki middleweight supersport class, lawannya tentu saja berasal dari pabrikan Jepang. Seperti Honda CBR600RR, Yamaha YZF-R6 atau Yamaha YZF-R7.
Mesin yang digunakan pada Aprilia RS 660 merupakan 2 silinder segaris, 4 tak, DOHC 4 katup persilinder, dan berpendingin cairan. Mesinnya pun disebut Aprilia Forward-Facing Parallel Twin seperti yang digunakan pada Aprilia RSV4, maka tidak heran kalau mesin RS 660 ini adalah mesin sisi depan dari RSV4.
Itu bisa terdengar dari suaranya yang khas akan mesin V4 bahkan hingga karakter tenaganya. Mesin ini punya klaim tenaga puncak cukup lumayan, bisa meraih 101,3 ps di 10.500 rpm dengan torsi 67 Nm pada 8.500 rpm.
Untuk membuktikan klaim tenaga dari Aprilia RS 660, langsung dibawa ke Sportisi Motorsport yang ada di bilangan Rawamangun, Jaktim untuk melihat tenaga on wheel menggunakan mesin dyno Dynojet 250i.
Diuji di atas mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport untuk melihat tenaga on wheel
Setelah beberapa kali running, didapatkan hasil tenaga puncak RS 660 sebesar 82,4 ps di 10.920 rpm dengan torsi 55 Nm di 8.960 rpm. Yang istimewa adalah karakter torsinya yang flat sejak putaran rendah bahkan makin kuat di 8.000 rpm dan baru turun di kisaran 10.500 rpm.
Ini juga sesuai dengan klaim dari Aprilia yang menyebutkan kalau 80% torsi maksimalnya sudah terasa sejak 4.000 rpm, galak banget! Dengan torsi yang kuat sejak putaran rendah, tentunya membuat RS 660 cocok dipakai di perkotaan.
Torsi langsung kuat sejak pertama kali gas dibuka di 4.000 rpm dan terus mengisi
Tersedia 3 Riding Mode
Karakter mesin dengan torsi badak dilengkapi juga dengan 3 pilihan riding modes. Pertama ada Commute yang punya karakter bukaan throttle body lebih smooth, jadi meski selongsong gas dibuka secara responsif namun bukaan throttle body akan tetap lembut.
Cocok digunakan untuk jalan santai di perkotaan atau saat berboncengan, sehingga motor lebih nyaman karena tidak terlalu menghentak. Karena responnya yang smooth, riding mode ini juga cocok dipakai saat kondisi hujan di mana grip ban tidak terlalu baik.
Selain itu pada mode Commute setelan AEB (Aprilia Engine Brake) paling menahan, ATC (Aprilia Traction Control) dan ABS sangat sensitif, serta AWC (Aprilia Wheelie Control) dalam kondisi aktif.
Pada Road Mode terdapat 3 riding mode dan ada Individiul yang bisa diatur sesuka hati
Ingin lebih responsif? Bisa coba riding mode Dynamic yang punya respon bukaan gas dengan throttle body hampir linear. Bahkan AEB sedikit lebih geloyor, ATC dan ABS tidak terlalu sensitif, namun AWC masih tetap aktif.
Tiap bukaan gas di Dynamic membuat motor langsung melaju tanpa gejala lemot atau ngeden, cocok digunakan saat ingin speeding merasakan muntahan tenaga Aprilia RS 660 yang punya limiter di kisaran 11.500 rpm.
Yang terakhir ada riding mode Individual yang bisa diatur seluruh parameternya sesuai keinginan pengendara. Bebas mengatur AEM (Aprilia engine Map) dari 3 tingkat yang disediakan, bebas atur AEB yang juga 3 tingkat, bebas atur ATC dari 8 tingkat yang disediakan atau bahkan ingin dimatikan.
Pada tampilan Track Mode didominasi oleh tampilan lap time dan beragam parameter elektronik
AWC juga bisa dimatikan dan ABS bisa diatur hingga 3 tingkat yang disediakan, pada tingkat 1 ABS hanya berfungsi pada roda depan. Bahkan di fitur ABS Aprilia RS 660 juga dibekali fitur RLP (Rear wheel Lift-off Protection) yang fungsinya untuk menghalau roda belakang terangkat ketika melakukan pengereman keras. Fitur ini berfungsi saat setelan ABS ada di tingkat 2 atau 3 saja.
Dengan begini karakter motor bisa disesuaikan dengan gaya berkendara pemiliknya. Selain memiliki riding mode pada Road Mode, Aprilia RS 660 juga punya Race Mode dengan 2 riding mode tambahan.
Paling beda dari Race Mode adalah tampilan spidometer yang lebih berfokus pada takometer, lap time, dan beragam parameter yang dibutuhkan saat berada di sirkuit. Riding mode Challenge punya parameter yang sudah fix dari pabrikan.
Sedangkan riding mode Time Attack membebaskan pengendaranya untuk mengatur beragam parameter atau a-PRC (Aprilia Performance Ride Control) agar sesuai dengan gaya berkendara dan kondisi sirkuit.
Torsi besar sejak putaran rendah membuat mesin RS 660 sangat powerful untuk harian
Impresi Mesin Aprilia RS 660 2022
Dengan beragam fitur tersebut, bisa dikatakan kalau mesin yang digunakan Aprilia RS 660 sangat fun to ride. Tentu saja ini berkat karakter mesin 2 silinder dengan firing order 270° yang punya keuntungan torsi kuat sejak putaran rendah.
Karenanya untuk digunakan sehari-hari tidak perlu menunggu rpm tertentu ketika ingin menyalip atau menanjak, buka gas di rpm berapa pun motor akan langsung meluncur. Penggunaan sehari-hari makin nyaman karena adanya AQS (Aprilia Quick Shift).
Fitur yang biasa dikenal dengan nama quick shifter ini memungkinkan pengendaranya mengganti gigi tanpa perlu menekan kopling. Ini karena modul pada persenelingnya memerintahkan ECU untuk memutus pengapian beberapa mili detik dan sedikit penutup katup throttle body.
Gak hanya saat upshift, tapi saat downshift pun bisa dilakukan karena adanya auto blipping saat melakukan engine brake. Yang menjadi catatan saat melakukan perpindahan gigi harus dengan cungkilan atau tekanan yang pas, karena kalau tidak respon quick shifter justru jadi aneh.
Mesin Aprilia RS 660 turunan dari Aprilia RSV4, punya karakter tenaga dan suara yang mirip
Suara mesin yang dihasilkan terbilang halus meskipun knalpot underbelly nya memiliki 2 lubang output, ini karena spesifikasi knalpotnya sudah lolos Euro 5 sehingga lebih banyak sekat di dalamnya.
Suara hisapan throttle body ketika gas dibuka penuh cenderung lebih dominan dibanding karakter suara mesin dan knalpot yang mirip dengan suara mesin V4. Mesin yang juga menjadi tumpuan swing arm dan sub frame ini memiliki sedikit vibrasi.
Tapi hanya ada pada rpm tertentu saja dan tidak terlalu mengganggu. Yang juga agak terasa adalah hawa panas mesin yang terasa silir-silir di tulang kering pengendara ketika merayap di kemacetan.
Meski panas terasa, tapi hawa panasnya juga seketika hilang ketika motor kembali melaju cepat.
Akselerasi Aprilia RS 660 2022
Untuk melihat seberapa cepat akselerasi yang dihasilkan dari Aprilia RS 660, tidak lupa kami melakukan tes akselerasi menggunakan Racebox yang berbasis GPS. Pengetesan dilakukan menggunakan riding mode paling responsif dan minim kontrol elektronik.
Suara knalpot yang dihasilkan RS 660 cenderung halus karena sudah Euro 5 dan ngebas seperti V4
Setelah beberapa kali pengetesan, didapat catatan waktu untuk 0-60 km/jam hanya 2,14 detik dan 0-100 km/jam 3,77 detik. Sedangkan jarak 0-100 meter dicapai dalam waktu 3,77 detik dan 0-402 meter 11,83 detik.
Untuk mencapai top speed dibutuhkan jarak pengetesan yang lebih panjang, pasalnya di jarak 1 km RS 660 sudah mencapai 200 km/jam dan kecepatan masih ingin bertambah. Butuh tempat yang lebih panjang nih!
Catatan hasil lengkapnya bisa lihat di table pengetesan.
Data Tes Akselerasi Aprilia RS 660
0-60 km/jam
2,14 detik
0-80 km/jam
2,85 detik
0-100 km/jam
3,77 detik
0-100 meter
5,10 detik
0-200 meter
7,63 detik
0-402 meter
11,83 detik
Topspeed
>200 km/jam
Dengan harga Rp 650 juta on the road Jakarta, Aprilia RS 660 2022 bisa menjadi pilihan sportbike kelas menengah yang bertenaga, walau hanya dengan mesin 2 silinder segaris. Beragam teknologi yang memanjakan bahkan tak dimiliki oleh brand Jepang sekelasnya.
Status merek asal Eropa juga menjadi pembeda dan memiliki kasta tersendiri dibandingkan brand-brand asal Jepang. Tak heran kala menggunakan motor ini, banyak mata melihat penasaran.