Test Ride: Impresi Berkendara Aprilia RS 660, Nyaman Buat Harian Dengan Tenaga Badak!
Fariz · 1 Mar, 2022 09:00
0
0
Lahir sebagai moge yang nyaman untuk dipakai harian
Tenaga kuat sejak putaran rendah
Riding position nyaman dengan tampilan sporty
Aprilia jadi salah satu brand asal eropa yang bermain di kelas middleweight dengan mengandalkan jagoan terbarunya, yaitu Aprilia RS 660 2022. Untuk banderol di pasar Indonesia, memang motor ini punya harga yang terbilang tinggi.
Karena harga jualnya mencapai Rp 650 juta on the road Jadetabek. Sekelasnya ada CBR600RR yang dibanderol Rp 550 jutaan, ZX-6R yang dijual Rp 300 jutaan, bahkan ZX-10R hanya dibanderol Rp 500 jutaan.
Meski begitu, tentunya ada ragam fitur dan riding experience yang cukup menjual dari sebuah Aprilia RS 660. Kalau begitu bisa langsung simak ulasan test ride nya di bawah ini.
Aprilia RS 660 bisa dikatakan sebagai baby RSV4. Desainnya memang sangat sporty dengan fascia yang sangat khas. Ini berkat sepasang DRL yang membentuk sabit tajam dan lampu utama yang terbagi menjadi 3 bagian.
Fairingnya menggunakan desain dual layer yang membentuk aero fairing layaknya tunggangan balap. Desain swing arm asymmetricnya tidak terlihat membosankan, berkat adanya lekukan yang memberi kesan berotot.
Tampilan belakang kian gambot karena menggunakan pelek yang cukup lebar. Peleknya memiliki lebar 5,5 inci dan dibalut dengan ban Pirelli Diablo Corsa II ukuran 180/55-17, gambotnya gak kalah dengan 1.000 cc deh…
Fitur & Teknologi Aprilia RS 660 2022
Salah satu bagian yang membuat Aprilia RS 660 lebih superior dibanding kompetitornya ada pada sektor fitur juga teknologi. Seperti adanya 7 sistem dari a-PRC alias Aprilia Performance Ride Control.
a-PRC ini merupakan sistem yang terintegrasi secara elektronik untuk mengontrol dan membantu pengendaranya dari segi performa hingga keamanan pengendaranya.
Ketujuh sistem tersebut adalah 3 level AEM (Aprilia Engine Map), 3 level AEB (Aprilia Engine Brake), 3 level ABS (Anti-locking Braking System, 8 level ATC (Aprilia Traction Control), AWC (Aprilia Wheelie Control), AQS (Aprilia Quick Shift) up & down, dan ACC (Aprilia Cruise Control).
ABS yang terdapat pada Aprilia RS 660 sudah lebih canggih, karena termasuk Cornering ABS yang mampu membaca kemiringan motor sehingga lebih akurat. Ini juga berkat dukungan dari 6 axis IMU Electronics yang membaca seluruh pergerakan motor.
Bisa dikatakan kalau fitur dan teknologi yang dimiliki, hampir setara dengan yang digunakan pada supersport 1.000 cc. Canggih kan? Selebihnya ada full LED lighting dan Bluetooth accessories.
Aksesoris bluetooth ini memungkinkan smartphone serta intercom pada helm terkoneksi dengan spidometer. Dengan begitu spidometer bisa menampilkan map turn-by-turn, notifikasi panggilan, dan masih banyak lagi.
Informasi yang disuguhkan pada spidometer TFT displaynya juga terbilang lengkap. Saat dihidupkan akan ada shift light yang besar langsung berkedip, desainnya menyerupai shift light pada tunggangan balap nih.
Kemudian ada engine temperature, fuel meter, takometer, speed meter, gear position, jam, suhu udara, dan rentetan indikator lainnya. Di bawah terdapat informasi Trip, average & real time fuel consumption, trip time, average speed, hingga max speed.
Tidak lupa spidometernya sudah dilengkapi dengan sensor pendeteksi cahaya sekitar, sehingga saat udara cerah maka latar akan berwarna putih dan jika kondisi gelap maka latar spidometer menjadi hitam. Kalau tidak ingin berubah otomatis, bisa disetel manual juga kok.
Selain tampilan Road Mode, spidometer RS 660 juga punya tampilan Race Mode. Di tampilan ini paling dominan adalah lap time dan parameter beragam elektroniknya yang memang dibutuhkan saat track day atau balap.
Lampu utama bisa menyala secara otomatis ketika sensornya mendeteksi lingkungan sekitar gelap, tapi bisa juga dinyalakan secara manual melalui tombol di saklar kanan. Jadi tetap bisa menyalakan lampu utama meski siang hari deh.
Nyamannya Riding Position Aprilia RS 660 2022
Aprilia RS 660 menempatkan dirinya sebagai moge harian dengan menyuguhkan riding position yang nyaman, bahkan untuk rata-rata postur tubuh orang Indonesia yang tidak terlalu tinggi.
Ini karena RS 660 menyuguhkan posisi setang yang relatif tinggi berkat posisinya yang berada di atas segitiga. Malah desain setangnya terbilang unik, karena jadi satu dengan segitiga sehingga tidak bisa asal mengganti setang.
Gak hanya posisi setang tinggi, tapi letak footstep pengendara yang cenderung maju dan rendah juga membuat kaki pengendara tidak menekuk. Tentunya ini membuat kaki pengendara bebas dari keram saat berkendara lama.
Masih ada hal lain yang membuat motor ini nyaman untuk dipakai sehari-hari, yaitu joknya yang begitu tebal dan empuk jauh dari kata sport. Bisa dikatakan jok Aprilia RS 660 ini adalah jok motor sport ternyaman yang pernah kami cicipi.
Selain busanya yang tebal dan empuk, dimensinya juga cukup panjang. Artinya pengendara benar-benar bebas menentukan posisi duduknya. Ingin rapat ke tangki bensin, posisi tengah, atau di posisi paling belakang.
Tapi memang joknya terbilang cukup tinggi, mencapai 820 mm. Untuk postur 170 cm tentunya harus jinjit ketika kedua kaki turun. Tapi bisa menapak satu kaki dengan sedikit menggeser pantat.
Terakhir, jarak antara jok dengan setang tidak terlalu jauh. Ini juga yang membuat posisi berkendaranya kian bersahabat, terutama untuk pengendara yang memiliki postur tubuh tidak terlalu tinggi.
Aprilia RS 660 dibekali rangka aluminium juga swing arm asimetris yang juga berbahan aluminium. Mesinnya juga digunakan sebagai stressed member, yang artinya mesin menjadi bagian dari rangka.
Memang jika dilihat mesin juga menjadi tumpuan untuk sub frame juga untuk swing arm, karena itu berat kosong Aprilia RS 660 hanya 183 kg yang hampir setara dengan berat isi Kawasaki Ninja ZX-25R.
Dengan begitu membuat handling motor ini begitu ringan dan nurut ke mana pengendaranya ingin berbelok. Karakternya benar-benar cocok untuk digunakan sehari-hari, hanya saja akan sedikit sulit ketika harus meliuk di kemacetan.
Itu karena radius belok setangnya yang tidak terlalu lebar. Namun untuk dipakai city riding rasanya sudah sangat nyaman, motor terasa presisi dan lincah. Bahkan masih bisa diajak agresif, rasanya seperti tidak sedang mengendarai motor 600 cc.
Untuk mendukung handlingnya, suspensi depan RS 660 menggunakan tipe upside down dari Kayaba yang punya diameter as 41 mm. Terdapat setelan preload dan tension yang bisa disesuaikan dengan karakter jalan atau karakter pengendaranya.
Kalau suspensi belakang lebih sederhana, bahkan bisa dibilang kalau ini bagian yang paling sederhana dari RS 660. Karena menggunakan monosok tanpa pro-link atau uni-track dan cuma punya setelan preload.
Artinya monosok langsung bertumpu di swing arm, seperti pada Yamaha YZF-R25 atau MT-25. Kelebihannya redaman suspensi jadi lebih lembut yang tentunya sangat cocok untuk digunakan sehari-hari karena kondisi jalan yang tidak menentu.
Tapi rasanya jika digunakan di sirkuit akan terasa limbung karena hentakan diterima semua di monosok, harus upgrade monosok dengan setelan yang lebih lengkap agar dapat tetap stabil saat menikung kencang nih.
Mesin yang digunakan pada Aprilia RS 660 merupakan 2 silinder segaris, 4 tak, DOHC 4 katup persilinder, dan berpendingin cairan. Mesinnya pun disebut Aprilia Forward-Facing Parallel Twin seperti yang digunakan pada Aprilia RSV4, maka tidak heran kalau mesin RS 660 ini disebut menggunakan mesin sisi depan dari RSV4.
Itu bisa terdengar dari suaranya yang khas akan mesin V4 bahkan hingga karakter tenaganya. Mesin ini punya klaim tenaga puncak cukup lumayan, bisa meraih 101,3 ps di 10.500 rpm dengan torsi 67 Nm pada 8.500 rpm.
Tes Dyno On Wheel
Untuk membuktikan klaim tenaga dari Aprilia, RS 660 langsung dibawa ke Sportisi Motorsport yang ada di bilangan Rawamangun, Jaktim untuk melihat tenaga on wheel menggunakan mesin dyno Dynojet 250i.
Setelah beberapa kali running, didapatkan hasil tenaga puncak Aprilia RS 660 sebesar 82,4 ps di 10.920 rpm dengan torsi 55 Nm di 8.960 rpm. Yang istimewa adalah karakter torsinya yang flat sejak putaran rendah bahkan makin kuat di 8.000 rpm dan baru turun di kisaran 10.500 rpm.
Ini juga sesuai dengan klaim dari Aprilia yang menyebutkan kalau 80% torsi maksimalnya sudah terasa sejak 4.000 rpm, wow! Dengan torsi yang kuat sejak putaran rendah, tentunya membuat RS 660 cocok dipakai di perkotaan.
Riding Mode Aprilia RS 660 2022
Karakter mesin dengan torsi badak dilengkapi juga dengan 3 pilihan riding modes. Pertama ada Commute yang punya karakter bukaan throttle body lebih smooth, jadi meski selongsong gas dibuka secara responsif namun bukaan throttle body akan tetap lembut.
Cocok digunakan untuk jalan santai di perkotaan atau saat berboncengan, sehingga motor lebih nyaman karena tidak terlalu menghentak. Karena responnya yang smooth, riding mode ini juga cocok dipakai saat kondisi hujan di mana grip ban tidak terlalu baik.
Selain itu pada mode Commute setelan AEB (Aprilia Engine Brake) paling menahan, ATC (Aprilia Traction Control) dan ABS sangat sensitif, serta AWC (Aprilia Wheelie Control) dalam kondisi aktif.
Ingin lebih responsif? Bisa coba riding mode Dynamic yang punya respon bukaan gas dengan throttle body hampir linear. Bahkan AEB sedikit lebih geloyor, ATC dan ABS tidak terlalu sensitif, namun AWC masih tetap aktif.
Tiap bukaan gas di Dynamic membuat motor langsung melaju tanpa gejala lemot atau ngeden, cocok digunakan saat ingin speeding merasakan muntahan tenaga RS 660 yang punya limiter di kisaran 11.500 rpm.
Yang terakhir ada riding mode Individual yang bisa diatur seluruh parameternya sesuai keinginan pengendara. Bebas mengatur AEM (Aprilia engine Map) dari 3 tingkat yang disediakan, bebas atur AEB yang juga 3 tingkat, bebas atur ATC dari 8 tingkat yang disediakan atau bahkan ingin dimatikan.
AWC juga bisa dimatikan dan ABS bisa diatur hingga 3 tingkat yang disediakan, pada tingkat 1 ABS hanya berfungsi pada roda depan. Bahkan di fitur ABS RS 660 juga dibekali fitur RLP (Rear wheel Lift-off Protection) yang fungsinya untuk menghalau roda belakang terangkat ketika melakukan pengereman keras. Fitur ini berfungsi saat setelan ABS ada di tingkat 2 atau 3 saja.
Dengan begini karakter motor bisa disesuaikan dengan gaya berkendara pemiliknya. Selain memiliki riding mode pada Road Mode, Aprilia RS 660 juga punya Race Mode dengan 2 riding mode tambahan.
Paling beda dari Race Mode adalah tampilan spidometer yang lebih berfokus pada takometer, lap time, dan beragam parameter yang dibutuhkan saat berada di sirkuit. Riding mode Challenge punya parameter yang sudah fix dari pabrikan.
Sedangkan riding mode Time Attack membebaskan pengendaranya untuk mengatur beragam parameter atau a-PRC (Aprilia Performance Ride Control) agar sesuai dengan gaya berkendara dan kondisi sirkuit.
Impresi Mesin Aprilia RS 660 2022
Dengan beragam fitur tersebut, bisa dikatakan kalau mesin yang digunakan Aprilia RS 660 sangat fun to ride. Tentu saja ini berkat karakter mesin 2 silinder dengan firing order 270° yang punya keuntungan torsi kuat sejak putaran rendah.
Karenanya untuk digunakan sehari-hari tidak perlu menunggu rpm tertentu ketika ingin menyalip atau menanjak, buka gas di rpm berapa pun motor akan langsung meluncur. Penggunaan sehari-hari makin nyaman karena adanya AQS (Aprilia Quick Shift).
Fitur yang biasa dikenal dengan nama quick shifter ini memungkinkan pengendaranya mengganti gigi tanpa perlu menekan kopling. Ini karena modul pada persenelingnya memerintahkan ECU untuk memutus pengapian beberapa mili detik dan sedikit penutup katup throttle body.
Gak hanya saat upshift, tapi saat downshift pun bisa dilakukan karena adanya auto blipping saat melakukan engine brake. Yang menjadi catatan saat melakukan perpindahan gigi harus dengan cungkilan atau tekanan yang pas, karena kalau tidak respon quick shifter justru jadi aneh.
Suara mesin yang dihasilkan terbilang halus meskipun knalpot underbelly-nya memiliki 2 lubang output, ini karena spesifikasi knalpotnya sudah lolos Euro 5 sehingga lebih banyak sekat di dalamnya.
Suara hisapan throttle body ketika gas dibuka penuh cenderung lebih dominan dibanding karakter suara mesin dan knalpot yang mirip dengan suara mesin V4. Mesin yang juga menjadi tumpuan swing arm dan sub frame ini memiliki sedikit vibrasi.
Tapi hanya ada pada rpm tertentu saja dan tidak terlalu mengganggu. Yang juga agak terasa adalah hawa panas mesin yang terasa silir-silir di tulang kering pengendara ketika merayap di kemacetan.
Meski panas terasa, tapi hawa panasnya juga seketika hilang ketika motor kembali melaju cepat.
Hasil Akselerasi Aprilia RS 660 2022
Untuk melihat seberapa cepat akselerasi yang dihasilkan dari Aprilia RS 660, tidak lupa kami melakukan tes akselerasi menggunakan Racebox yang berbasis GPS. Pengetesan dilakukan menggunakan riding mode paling responsif dan minim kontrol eketronik.
Setelah beberapa kali pengetesan, didapat catatan waktu untuk 0-60 km/jam hanya 2,14 detik dan 0-100 km/jam 3,77 detik. Sedangkan jarak 0-100 meter dicapai dalam waktu 3,77 detik dan 0-402 meter 11,83 detik.
Untuk mencapai top speed dibutuhkan jarak pengetesan yang lebih panjang, pasalnya di jarak 1 km RS 660 sudah mencapai 200 km/jam dan kecepatan masih ingin bertambah. Butuh tempat yang lebih panjang nih!
Catatan hasil lengkapnya bisa lihat di table pengetesan.
Konsumsi BBM
Untuk mengetahui rata-rata konsumsi bahan bakar Aprilia RS 660, tangki bensinnya diisi penuh menggunakan bahan bakar RON 95 menyesuaikan perbandingan kompresinya yang mencapai 13,5:1.
Kemudian motor pun diajak berkendara sehari-hari dengan kondisi jalan yang beragam. Mulai dari berjalan santai, bermacet-macetan, sambil sesekali membetot gas untuk merasakan sensasi mesinnya.
Setelah menempuh hampir 300 kilometer, indikator average fuel consumption pada spidometernya pun menunjukan angka 18,4 km/liter.