Tinggalkan Swap Battery, Ini Alasan Motor Listrik ECGO Gunakan Normal Charging
Fariz · 5 Feb, 2023 14:00
0
0
Baterai bisa diisi daya di motor atau dilepas dari motor
Tidak bergantung dengan keberadaan swap station
PT Green City Traffic selaku pemegang merek motor listrik ECGO memperkenalkan produknya dengan beragam teknologi terbaru. Kabarnya improvement ini dilakukan setelah mereka melakukan riset selama kurang lebih 2 tahun.
Kedua produknya yaitu ECGO 3 dan ECGO 5 mengalami banyak peningkatan di versi terbarunya ini. Salah satunya sudah tidak lagi menggunakan baterai dengan model swap, kali ini keduanya menggunakan charging normal.
Menggunakan baterai LiFePO4 60 volt, 27 Ah untuk ECGO 3 dengan lama pengisian daya 6 jam untuk charger standar dan 2,5 jam untuk fast charging. Lalu ECGO 5 pakai baterai LiFePO4 48 volt, 27 Ah dengan lama pengisian yang sama dengan ECGO 3.
Berubahnya sistem charging pada ECGO EV Moto tidak terlepas dari kemudahan yang diberikan jika dibandingkan dengan sistem battery swap. Apalagi kios battery swap keberadaannya belum merata.
Lebih Baik Dari Battery Swap
Pasar motor listrik di Indonesia saat ini didominasi oleh inovasi swap baterai, pihak dari ECGO EV Moto percaya bahwa perusahaannya memiliki keunggulan dengan motor listriknya yang memakai sistem cas di mana saja dan kapan saja.
Karena itu model pengecasan motor listrik ECGO tidak bergantung dengan ketersediaan swap station yang membutuhkan dana besar dan waktu yang lama untuk ekspansi.
Pembangunan swap station dikatakan membutuhkan setidaknya 2 sampai 3 tahun untuk memperluas jaringannya di kota-kota besar, sedangkan ECGO menggunakan infrastruktur yang sudah ada sehingga dapat berkembang secara pesat dalam waktu yang singkat.
“Sistem swap baterai tidak nyaman dan tidak menguntungkan bagi para konsumen. Berat baterai yang digunakan sistem swap tidak bisa terlalu besar ataupun berat, sehingga berdampak pada kecepatan dan jarak yang dapat ditempuh. Konsep baterai ECGO dirancang sebagaimana dapat digunakan untuk aktivitas sehari penuh tanpa harus dicas.”
“Masyarakat rata-rata menempuh jarak sekitar 50 km per hari. Kalau untuk ojol, kira-kira 100 km sampai 150 km per hari. Dengan sistem swap, pengguna motor hanya dapat menempuh 50 km dan harus menyisakan 10 km untuk mencari swap station terdekat. Kalau begini berarti untuk komunitas ojol harus swap baterai setidaknya 3 kali sehari. Sedangkan dengan ECGO dapat menempuh jarak 160 km tanpa harus mengisi daya,” ujar Gary Prawira, COO dan Co-Founder ECGO EV Moto.
Baterai yang digunakan pada sistem battery swap jadi milik bersama. Dengan kata lain, konsumen akan mendapatkan baterai dengan kondisi random di swap station. Artinya punya umur dan charging cycle yang berbeda.
Perkembangan Terbatas
Selain beberapa hal yang disebutkan di atas, penggunaan sepeda motor dengan sistem battery swap membuatnya sangat terbatas. Karena yang kita tahu kalau perkembangan teknologi termasuk baterai sangat pesat.
Perubahan ini meliputi performa hingga bentuk baterai. Sama seperti smartphone yang awalnya tebal, lama-kelamaan menjadi semakin tipis. “Bahkan smartphone sekarang ada yang bisa dilipat.”
“Kalau menganut model battery swap, jika ada update baterai maka harus rombak semua sistem. Mulai dari desain baterai, desain battery station, sampai desain tempat baterai di motor,” tambah Gary.
Sistem Berlangganan
ECGO EV Moto memberikan subsidi sebesar Rp 7 juta untuk sistem berlangganan bagi kedua modelnya. Tipe ECGO 3 dengan 1 baterai dari awalnya Rp 19,7 juta menjadi Rp 12, 7 juta, lalu tipe ECGO 5 dengan 1 baterai harga awal Rp 16,1 juta kini menjadi Rp 9,1 juta. Harga tersebut merupakan harga off the road.
“Sistemnya seperti token PLN, jadi voucher isi ulang. Perkiraan biayanya Rp 120 perak sampai 150 perak per kilometer, jadi konsumen hanya bayar sesuai dengan kebutuhan perjalanan masing-masing.”
“Baterai bawaan tetap diisi daya di rumah, tapi kan kenaikan biaya listrik rumah gak akan terlalu signifikan. Karena charging standar hanya butuh daya sekitar 300-350 watt, ini setara dengan dispenser air saja,” tutup pria ramah ini.