U-Winfly GT2 Siap Touring Jakarta-Semarang, Sekali Cas Penuh Bisa Tempuh Jarak 250 Km!
Fariz · 26 Okt, 2022 10:30
0
0
Ada baterai tambahan yang totalnya bisa menempuh jarak 250 km.
Selebihnya tetap standar untuk menguji kekuatan komponennya.
Motor listrik di Indonesia saat ini sebagian besar baru bisa digunakan di dalam kota saja, alasannya tentu saja karena jarak tempuh baterai yang tidak terlalu jauh. Sebagai sumber daya utama, tentu spesifikasi baterai punya pengaruh besar.
Semakin besar kapasitas baterai, tentunya akan memberikan daya lebih banyak dan bisa membuat sebuah motor listrik berjalan jauh. Tapi permasalahannya, baterai spesifikasi besar akan membuat harga motor tersebut melambung tinggi.
Namun bukan berarti motor listrik tidak cocok dipakai perjalanan jauh, asal baterai punya spesifikasi mumpuni tentu tidak masalah mengendarai motor listrik dalam jarak jauh.
Seperti yang akan dilakukan oleh pabrikan sepeda motor listrik yang sedang naik daun satu ini, yaitu U-Winfly yang berkolaborasi dengan Ikhsan Jumaris yang akan melakukan turing Jakarta-Semarang.
Turing ini akan menggunakan sebuah U-Winfly tipe GT2. “Ide turing ini dari saya sendiri dan untungnya pabrikan welcome dengan rencana saya. Mereka pun bersedia support apa aja yang dibutuhkan saat turing,” bukan Ikhsan.
Upgrade Baterai
U-Winfly GT2 sendiri memiliki desain skuter klasik layaknya Yamaha Fino atau Honda Scoopy. Spesifikasinya dibekali dengan baterai tipe SLA 72 Volt 20 Ah dikombinasi dinamo hub drive 1.000 Watt.
Dengan spesifikasi tersebut, motor listrik ini dalam kondisi baterai penuh diklaim bisa menempuh jarak 60 km dengan kecepatan maksimal 55 km/jam. Dengan spesifikasi ini, tentu melakukan turing akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Karenanya Ikhsan memasang baterai tambahan untuk melahap jalur Jakarta-Semarang. “Targetnya Jakarta-Semarang tanpa ada yang jebol, motor standar semua cuma tambah baterai saja,” katanya.
“Karena orang banyak yang bilang kalau motor listrik gak cocok jalan jauh. Menurut saya cocok aja, asalkan baterainya mampu,” sambungnya. Untuk itu sebuah baterai besar ditambahkan di dek tengah.
Spesifikasi baterai tambahan ini 72 Volt 50 Ah berlabel EVE dengan tipe Lifepo4 dengan model prismatic. Tercatat ada 48 cell di dalamnya dengan total berat mencapai 45 kg.
“Ini baterai buat PLTS, cuma memang dimensinya terlalu besar. Baterai tambahan ini kurang lebih bisa menempuh jarak 120 km dengan range harga sekitar Rp 10 juta,” tunjuknya.
Tak cukup sampai di situ, karena baterai tambahan juga ditanamkan di ruang bagasinya. Namun kali ini spesifikasinya sedikit lebih kecil, tetap dengan tipe Lifepo4 namun dengan spesifikasi 72 Volt 25 Ah.
“Isinya 48 cell, pakai model mendoan yang lonjong. Baterai ini saja bisa tempuh jarak 70 km dengan berat 15 kg. Baterai original tetap dipasang, tipe SLA dengan klaim jarak 60 km.”
“Jadi secara hitungan matematika, ketiga baterai ini bisa tembus jarak 250 km. Nantinya ketiga baterai ini akan dipakai secara bergantian sampai habis. Sengaja gak pakai baterai tipe lithium-ion, karena kalau panas bisa mleduk. Kalau tipe ini sih aman,” rinci Ikhsan.
Tambahan lainnya untuk mendukung selama perjalanan turing ada lampu tambahan Duromoto X1 yang dipasangkan pada setang, dengan begitu kondisi gelap akan bisa dilewati dengan mudah.
Berhubung ruang bagasi digunakan untuk baterai, maka ada tambahan top box Givi E36 yang punya kapasitas 36 liter untuk membawa barang bawaan. Seperti pakaian ganti dan jas hujan.
Komponen Standar
Untuk melakukan turing ini, upgrade hanya ada pada baterai agar memiliki jarak tempuh yang lebih jauh. Selebihnya GT2 ini masih standar, seperti controller juga dinamo hub drive 1.000 watt nya.
“Memang sengaja dipertahankan standar, karena kalau banyak yang diubah malah jadi gak murni ngetes produknya kan. Makanya ini baterai standar juga masih dipertahankan,” tutup Ikhsan.