Nyaris seluruh industri mengalami penurunan di tengah pandemic Covid-19, termasuk Industri Otomotif di seluruh dunia. Berbagai langkah dilakukan, termasuk turun tangan pihak pemerintah, seperti yang dilakukan Malaysia hingga Vietnam. Untuk Vietnam memberikan kebijakan dengan memperpanjang intensif mobil baru.
Dengan menurunnya penjualan mobil baru, pemerintah Vietnam yang menurunkan Decree 70/2020/ND-CP pada akhir Juni lalu. Peraturan memangkas 50 persen dari biaya registrasi yang berlakukan hingga 31 Desember 2020, kemungkinan besar akan diperpanjang.
Tentu saja para Negara yang melakukan ekspor ke Vietnam, seperti Indonesia, Thailand dan Negara lainnya merasa dirugikan. Hal ini seperti memperlakukan diskriminatif terhadap mobil CBU di Vietnam. Bahkan Indonesia dapat merasa dirugikan dengan kebijakan dari pemerintah Vietnam.
Indonesia melakukan ekspor sebanyak 53 persen atau 15.074 unit dari total mobil yang diimpor Vietnam mencapai 28.532 unit. Sementara dari Thailand hanya 37 persen saja.
Hal ini sebenarnya dapat menjadi peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk memberlakukan kebijakan untuk membangkitkan Industri Otomotif. Bukan tanpa sebab, Negara lainnya mulai menjaga agar produksi dalam negeri lebih terjual karena harga yang lebih murah atau mendapat intensif dari pemerintah. Padahal jika Pajak nol persen yang sempat diajukan Kementerian Perindustrian disetujui, bukan hanya industri otomotif yang bergairah tetapi seluruh aspek juga ikut bangkit.
Jadi kapan Indonesia lebih mengutamakan buatan negeri agar lebih ‘laris manis’? Bukan hanya berpangku tangan melihat kemunduran perindustrian otomotif!
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta