**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik KIA Picanto type pull option tahun 2005 CBU , ini tidak mencerminkan pendapat AutoFun.
Yasinisme
Mobil saya adalah KIA Picanto type pull option tahun 2005 CBU . Saya membeli mobil ini pada satu tahun yang lalu di 2019 seharga Rp. 43jt. Konsumsi bahan bakar menyentuh angka 14km/liter (kemungkinan bisa lebih). Teknik penghitungan menggunakan cara pengisian bensin yang saat itu sisa hampir satu strip ditambah 8 lliter dan menempuh jarak 112km (jarak PP belum termasuk ke luar wilayah kawasan karawang, kemungkinan bisa lebih) arah pintu tol bekasi timur ke kawasan industri karawang. Mobil dipakai hampir stabil di rpm kurang dari 3000, di kecepatan 60-80 km sampai rumah masih tersisa satu strip lebih sedikit.
1. Saya senang FWD lantaran yang saya tahu mobil dengan penggerak FWD lebih lincah, dan irit serta perawatanya tidak rumit apalagi manual, hal demikian juga lantaran penggunaan mobil tersebut untuk kebutuhan keluarga sekaligus sarana transporasi bekerja.
2. Pernah tertarik dengan karimun estilo namun harganya masih diatas angka 50-an juta, selanjutnya sedan ex taksi yakni vios namun pengalaman dari kawan yang pernah memilikinya mengatakan mobil tersebut sering minta jajan, di samping itu harganya juga masih tidak jauh beda dengan estilo. Berlanjut ke hyundai atoz, sayang spion yang belum mirol electrik dan tidak adanya di pintu belakang mengurangi minat saya. Pernah pula tertarik dengan xenia namun harganya masih tinggi sama seperti estilo, alhasil saya memilih picanto yang ternyata sangat mumpuni dalam kenyamanan dan fiturnya, sekaligus harga beli sekennya yang terjangkau di angka 43jt sudah full option, sebenarnya ini dibawah harga jual normal lantaran banyak penjual picanto series pull option mematok tak jauh beda dengan harga estilo.
3. Setelah dipakai beberapa kali dan membandingkan dengan mobil sekelas LCGC saya mendapati fakta terkait perbedaannya, baik dari segi kenyamanan dan kesenyapan. Diajak lari 130km masih stabil plus gas masih diinjak setengah, kemungkinan bisa tembus lebih dari itu, namun saya belum barani lantaran kondisi ban belakang 85% kelahiran 2007.
Di samping irit dan murah, mobil ini bisa sangat saya andalkan sebagai mobil pertama sekaligus belajar mengendarai kendaraan roda 4, sayang namanya mobil tua yang dilahirkan tahun 2005 tentu punya kendala, diantaranya knalpot yang ketika mengalami perbaikan di sudut depan dekat mesin, saat di turunkan untuk lakukan perbaikan alhasil bagian sisi belakang ikut berlubang lantaran korosi yang rupa-rupanya memakan hampir keseluruhan knalpot. Selanjutnya kabel kopling yang saya pikir baik-baik saja lantaran keras dan ada bunyi gesekan ternyata malah putus di tengah jalan, beruntung putusnya masih di sekat rumah. Setelah mengganti dengan kabel kopling baru saya pikir enteng, ternyata tetap keras dan setelah diselidiki dari diskusi di grup facebook dan beberapa sumber lewat google, teryata karakteristik kopling picanto memang keras lantaran belum hidrolik. Para pengguna picanto yang saya anggap senior menyarahkan agar menggunakan peringan kopling dari beberapa plat yang dipakai pada bagian pegangan kopling. Saya pernah diajak berkeliling yogyakarta menggunakan mitsubishi kuda disel agak sedikit menjerit mesinya, kemudian saya bandingkan dengan mobil ini. Dari pengalaman itu saya terkejut rupa-rupanya kecepatan mobil dua baris besutan KIA diatas mobil itu dalam akselarasi. Bahkan saking terkejut saya hampir mengalami insiden di jalan raya lantaran terlalu kuat hentakan kecepatan di gigi 1 dan 2. Selanjutnya konyolnya lagi, tetangga saya yang pernah ikut berpergian mengelilingi jalanan jonggol kabupaten Bogor, dibuat heran lantaran nyaman dan tidak membuat mabuk, hal tersebut diangap beliau lantaran mobil ini nyaman, tidak limbung. Ntah benar atau tidak namun saya pun pernah merasakan di mobil sekelas LCGC yang memang agak mual saat menumpanginya, agak limbung namun tidak di mobil ini.
Irit dan bertenaga serta dibekali mesin 4 silinder yang bisa dipastikan minim getaran, fiturnya lumayan lengkap dibanding mobil dengan harga sekelasnya, malah terkadang saya berpikir andaikata dibandingkan lebih tepanya dengan honda jazz dan toyota yaris. Perbedaan dari dua mobil tersebut menurut saya hanya pada karakter mesin picanto yang agak kasar. Awalnya saya pikir itu masalah mesin yang tidak normal namun rupanya memang demikian. Selain itu saya merasa jika bagian plat pada bodi yang dipakai mobil ini tebal dan jauh berbeda dengan mobil kelas LCGC, kemudian saya coba memastikan dengan bertanya ke beberapa rekan pengguna mobil tersebut dan mobil jenis lainnya, dan ternyata benar lebih tebal. Untuk biaya perawatan selama bisa ditanganin sendiri masih terjangkau, jika butuh yang resmi tenang saja, bengkel juga masih tersedia loh. Oh iya saran saya sebelum kamu membeli mobil ini silahkan masuk ke grup dimana para pengguna mobilnya berkumpul, salasatunya di grup facebook, agar saat terjadi kendala mobil tersebut bisanmasuk ke bengkel rekomend semisal kalian jauh dari bengkel resminya, yakni yang benar-benar mengerti permasalahan mobil korea. Kadang kekonyolan yang kerap terjadi yakni tingginya harga jasa servis mobil korea lantaran bengkel umum menganggap mobil korea jarang dan sulit perbaikannya padahal sebenarnya sama saja. Untuk sperpart melimpah ruah di online shop dan harganya terjangkau, bahkan ada sebagian part mobil jepang yang bisa dipakai pada mobil ini, salah satunya hidrolik pintu bagasi belakang bisa menggunakan kepunyaan avanza veloz.
Ntah ban yang tidak standar atau memang jarak body bawah dengan ban yang dekat, disamping itu jarak body bawah ke tanah juga pendek, alhasil mobil ini sering berbenturan jika melalui jalan rusak berlubang. Selanjutnya terkadang suka aneh sendiri lantaran jarang berpapasan dengan sejenisnya. Kemudian kopling yang menurut saya keras, sangat disarankan menggunakan alat bantu peringan kopling, dan yang terakhir kesulitan saat perpindahan dari gigi satu ke gigi mundur sering los/tidak bisa masuk, alhasil maju sedikit baru bisa.
Saya pengguna KIA Picanto type pull option rakitan 2005 sekaligus bagian dari keluarga Picanto Comunitty Bekasi merasa sangat senang dan terkejut lantaran mobil ini memberi ekspetasi lebih dari yang dibayangkan. Bagaimana tidak, mobil seharga 43jt (menurut saya sebenarnya harga pasaran masih di angka 50jt-an, hanya saja penjual sedang butuh dana) sudah memiliki banyak fitur mumpuni, elektrik window, semisal elektrik miroro, sentral lock ke empat pintunya, wiper belakang beserta deffoger, AC yang bisa disetel dingin dan panas, audio yang sudah bawaan pabrikan kenwood dengan suara jernihnya, plus kabin yang senyap danlapang dibanding mobil kelas LCGC dua baris. Selain itu mesin 4 silinder dengan minimnya getaran lumayan membantu saya menikmati berkendara dengan sangat nyaman. Oh iya satu lagi Picanto dengan tive pull option memiiki beragam fitur yang lebih banyak dibanding yang belum kerenya lagi banyak pengguna picanto mengatakan jika mobil KIA picanto generasi pertama rakitan tanah kelahiranya, atau CBU yang mengarah pada standar eropa, jelas banget kualitasnya.
Alhamdulillahnya sudah satu tahun lebih mobil yang sebenarnya bekas pakai tidak banyak jajan, hanya saja di awal bagian kaki-kaki plus perbaikan knalpot lantaran korosi, selebihnya masih sangat baik.
Secara harga beli, mobil ini sangat diperhitungkan bagi kalian yang meinginginkan mobil murah namum fitur melimpah serta kenyamanan yang mumpuni. Perlu diketahui, membeli mobil seken tahun tua sangat beresiko pada mesin dan bagian lainnya jika asal dalam pembeliannya, usahakan bawa mekanik yang benar-benar bisa mengerti karakter mobol tersebut.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2017 Honda JAZZ RS 1.5
47.105 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2017 Honda JAZZ RS 1.5
55.538 km
6 tahun
Jakarta
2017 Honda JAZZ RS 1.5
81.119 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2020 Toyota YARIS S TRD 1.5
18.213 km
3 tahun
Jawa Barat
2020 Toyota YARIS S TRD 1.5
23.028 km
3,5 tahun
Jawa Barat