Setelah meluncurkan Mitsubishi Oulander PHEV di awal bulan ini, Mitusbishi Motors Corporation memulai produksi lokal dari crossover hibrida ini di Thailand. Produksi Outlander PHEV dilakukan di Pabrik Laemchabang Thailand. Langkah ini pun akan memperkuat proses elektrifikasi kendaraan di ASEAN.
Mitusbishi Motors akhirnya memutuskan untuk memulai produksi Outlander PHEV mereka ini di luar Jepang. Ada beberapa alasan Mitsubishi memilih di Thailand, yakni potensi pertumbuhan pasar otomotif di negara ini, promosi mobilitas listrik, dan kapasitas produksi yang tinggi dari Pabrik Laemchabang. Penjualan Outlander PHEV untuk pasar Thailand akan dimulai pada Januari 2021 mendatang.
Dalam hal ini, Mitusbishi Motors memposisikan kawasan ASEAN sebagai pendorong pertumbuhan dalam rencana bisnis jangka menengahnya (dari tahun fiskal 2020 hingga 2022). Pabrikan berlogo tiga berlian telah berjanji untuk meningkatkan teknologi ramah lingkungan berdasarkan PHEV yang menjadi spesialisasi perusahaan.
Upaya peralihan elektrifikasi kendaraan melalui mobil hybrid dirasa tepat untuk negara berkembang di kawasan Asia Tenggara. Sebab, masyarakat masih memprioritaskan mobil dengan mesin konvensional. Sementara untuk mobil pure elektrik masih dianggap sebagai produk alternatif di kota besar.
"Mitusbishi Motors menyediakan PHEV ke kawasan ASEAN berdasarkan peningkatan kesadaran global akan masalah lingkungan. Saya sangat senang dapat menyediakan Outlander PHEV yang diproduksi secara lokal kepada pelanggan di Thailand sebagai bagian baru dari bisnis kendaraan listrik kami," kata Takao Kato, Kepala Eksekutif Mitusbishi Motors.
Untuk pasar Indonesia, PT MMKSI baru saja memperkenalkan Outlander PHEV di ajang GIIAS 2019 lalu. Crossover ini memakai penggerak 4WD yang membuatnya siap diajak menjelajah ke jalan pedesaan yang berbatu. Mesin utamanya yaitu mesin bensin 2.4 liter dilengkapi penggerak elektrik terintegrasi.
Untuk bekerja dalam mode elektrik, Mitsubishi Outlander PHEV dilengkapi tiga mode, yaitu EV Drive Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode. Apabila daya listrik dalam baterai habis, mobil masih bisa berjalan dalam mode mesin bensin.
Teknologi PHEV atau plug in hybrid saat ini menjadi yang paling ideal untuk kondisi di Indonesia. Sebab, fasilitas pengisian daya listrik di negeri kita masih belum merata di seluruh kota. Dikhawatirkan, mobil malah mogok saat kehabisan daya akibat tidak mendapat suplai listrik.
Proyek ini merupakan salah satu bentuk dukungan Mitusbishi kepada pemerintah Thailand dalam menjalankan skema kendaraan listrik. Sebab Thailand dinilai sudah siap untuk proses elektrifikasi kendaraan. Adanya mesin bensin juga memudahkan mobil hybrid untuk berkendara jarak jauh.
Melihat kondisinya, masyarakat di Thailand ingin proses peralihan ini dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, proses pembangunan infrastruktur pendukung mobil listrik bisa dipersiapkan lebih baik lagi sehingga mendukung mobil full elektrik.
Mitsubishi Outlander PHEV dapat berjalan dalam mode listrik sejauh 60 kilometer, untuk aktivitas perkotaan. Pengemudi juga dapat beralih ke mode mesin bensin untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh misalnya antar kota.
Pada tulisan sebelumnya disebutkan kalau Mitsubishi Outlander PHEV hasil produksi pabrik Mitsubishi Motors di Thailand nantinya akan dimanfaatkan untuk memenuhi pasar domestik. Saat ini Mitsubishi Motors belum menentukan rencana ekspor Outlander PHEV produksi Thailand ini.
Sama seperti di Indonesia, Thailand bisa menjadi tempat uji coba yang baik untuk PHEV. Karena ketersediaan stasiun pengisian daya belum terpasang secara merata di Thailand. Bedanya, pemerintah Indonesia cenderung ingin lompat teknologi langsung beralih ke mobil listrik.
Beberapa negara di Asia Tenggara berusaha mencoba untuk mempromosikan kendaraan listrik dengan baterai penuh (EV) sebagai cara untuk mengurangi emisi CO2. Padahal, lompat teknologi seperti ini dinilai kurang realistis dan butuh biaya mahal.
CEO Mitsubishi Motors, Takao Kato mengatakan kepada Reuters, bahwa kendaraan listrik berbahan bakar bensin konvensional dengan kombinasi hibrida listrik jadi pilihan yang lebih realistis untuk kawasan tersebut.
Penggunaan teknologi hibrida bensin-listrik secara bertahap menggantikan mobil bertenaga bensin murni menjadi tren yang muncul di negara-negara seperti Jepang dan Cina. Namun, beberapa produsen mobil tampaknya berniat melewatkan hibrida dan beralih sepenuhnya memakai mobil listrik.
Upaya yang dilakukan Mitsubishi Motors dengan memproduksi Outlander PHEV di Thailand akan mempermudah peralihan dari mobil konvensional menjadi era elektrifikasi. Dengan diproduksi di Thailand, apakah harga untuk pasar Indonesia jadi lebih murah?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten
2021 Daihatsu ROCKY X 1.2
13.726 km
1,5 tahun
Banten