Menuruni turunan curam dan panjang dengan mobil bertransmisi otomatis, tentu cara termudahnya mengandalkan kemampuan rem. Namun rem yang terus menerus digunakan dapat jadi mudah panas dan tentunya malah berbahaya. Masih ingat dengan mobil yang remnya tiba-tiba blong? Bisa jadi karena terlalu memaksakan kinerja rem.
Sebenarnya bukan kendala mobil bertransmisi manual maupun otomatis untuk melalu jalanan berkontur turunan curam dan panjang. ‘Engine break’ tetap memiliki fungsi pada jenis transmisi apapun. Untuk memastikan Anda dapat melalui turunan tersebut tanpa khawatir, berikut adalah hal-hal yang harus Anda dilakukan dan juga jangan dilakukan:
Langkah pertama saat menuruni jalanan curam, yang anda harus lakukan adalah memindahkan posisi tuas perseneling ke gear yang lebih rendah. Gear tersebut biasanya ditandai dengan huruf L atau 2 (terkadang dengan huruf S). Intinya semakin rendah gear yang dipilih untuk melalui jalanan menurun, efek pengereman mesin dapat membantu dalam memperlambat pergerakan mobil anda. Langkah ini dapat mengurangi penggunaan rem mobil dan menjaga kinerjanya.
Untuk mobil yang menggunakan paddle shift, pindahkan gear antara 2 atau 3 sehingga mesin mobil dapat membantu pengeraman sehingga manuver mobil dapat diatur. Ingat selain mengandalkan ‘engine brake’, kemampuan Anda dalam mengendarai mobil wajib dimiliki.
Selain kemampuan dalam mengendarai mobil, hal yang tidak kalah penting adalah belajar melakukan pengereman secara efisien dan efektif. Maksudnya adalah kemampuan melakukan pengereman hanya ketika dibutuhkan dan memberikan tambahan pengeremanan jika memang dibutuhkan. Jadi dengan kemampuan engine brake maka penggunaan rem cukup sebagai penyeimbang agar tidak memaksakan kinerja sistem pengereman.
Hal yang wajib dihindari dalam menggunakan mobil bertransmisi otomatis adalah posisi gear, jangan pernah tuas perseneling berada di D maupun N saat kondisi menurun. Jadi jangan terpikir untuk menggunakan gear D atau N saat melalui turunan agar membuat konsumsi bahan bakar menjadi hemat.
Memang konsumsi bahan bakar menjadi hemat tetapi sistem pengereman harus bekerja keras karena tidak mendapat dukungan dari engine brake. Hal ini tentu membuat kinerja pengereman menjadi tidak efektif dan efisien dalam membantu memperlambat laju mobil.
Selain tuas perseneling di huruf D, Anda juga jangan pernah memindahkan tuas perseneling di posisi N. Tuas berada di mode D, sebenarnya masih sedikit membantu pergerakan mobil. Namun dengan mode N atau netral, komponen mesin maupun transmisi tidak dapat membantu dalam memperlambat pergerakan mobil.
Dengan mode N, dipastikan anda hanya mengandalkan kinerja rem pada mobil saja. Kemampuan rem dipaksa untuk menahan gravitasi dari beban mobil yang di dalamnya terdapat Anda maupun penumpang. Ingat hukum gravitasi kan? Semakin berat maka kecepatan pun akan meningkat drastis. Jadi keselamatan no 1 bukan hemat bahan bakar yaa.
Hindari juga menginjak rem dalam waktu yang lama dengan posisi kaki hanya menggantung demi sekedar memperlambat laju kendaraan. Hal ini dapat berakibat cukup fatal. Rotor atau cakram dapat memanas dan berujung rem blong atau malah mobil terbakar. Jadi cukup berikan sentuhan sesuai kebutuhan, karena tanpa disadari pengemudi yang kerap meletakan kaki di tuas rem justru membuat rem tetap bekerja
Untuk melakukan pengereman yang benar, ada beberapa teknik. Tetapi yang terbaik harus dapat membuat kinerja rem tidak diforsir, Melakukan pengereman selama 3 detik dengan memberikan tekanan pada pedal rem lebih besar, tentu lebih baik dibanding menekan pedal rem selama 5 detik tetapi hanya ‘menggantung’ saja. Hal ini untuk menghindari gesekan antara rotor atau cakram dengan pad rem dalam waktu panjang.
Sebelum berkendara, Anda wajib memastikan seluruh komponen mobil dalam kondisi prima. Terlebih pada piranti pengereman, pastikan minyak rem hingga rotor maupun pad rem masih dalam kondisi normal. Jika memang harus diganti karena masa pakai, jangan pernah menundanya.
Lebih baik mobil anda tidak dapat bergerak karena masalah sistem rem dari pada mobil tidak dapat berhenti dan merugikan lebih banyak pihak. Ingat keselamatan berkendara dimulai dari kondisi mobil yang digunakan.
.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta