Fitur Sakti Mazda CX-5 Teranyar yang Tak Kunjung Dimiliki di Indonesia

Mazda CX-5 merupakan salah satu SUV merek Jepang yang patut diperhitungkan. Di Indonesia, mobil ini bersaing dengan Honda CR-V, Nissan X-Trail hingga Volkswagen Tiguan. Kabar terkini, Mazda merilis CX-5 dengan penyegaran di beberapa sektor di pasar domestik Inggris.

Kemunculan CX-5 terbaru ini menandai hadirnya mesin Mazda CX-5 berbahan bakar bensin SkyActiv-G berkapasitas 2.500 cc untuk pertama kali. Di Tanah Air sendiri CX-5 hanya dijual dalam mesin 2.500 cc.

Hal baru dari Mazda CX-5

Lantas apa saja yang baru dari CX-5 terbaru versi Inggris ini? Kini Mazda meningkatkan kemampuan aplikasi MyMazda. Kini pemilik mendapat sejumlah fitur seperti penguncian pintu jarak jauh, pencari lokasi kendaraan, remote pre-programming navigasi GPS jarak jauh, booking service mobil dan peringatan keamanan.

CX-5 terbaru ini memiliki 10,25 inci widescreen infotainment display yang lebih ramping. Fitur ini memiliki prosesor yang lebih cepat, memungkinkan pengalaman penggunaan yang lebih mantap. Head unit juga memiliki fungsi Android Auto dan Apple CarPlay, ditambah layanan terhubung lainnya dan pengoperasian Mazda Connect Commander yang lebih intuitif.

Seperti sebelumnya, jajaran mesin bensin dan diesel tetap ditawarkan untuk konsumen Inggris, bersama dengan pilihan transmisi otomatis enam percepatan dan manual enam percepatan.

Tapi yang baru di sini adalah mesin SkyActiv-G bertenaga 194 PS 2.500 cc yang memiliki fitur cylinder deactivation alias penonaktifan silinder, sebuah teknologi yang juga tersedia untuk varian manual dengan 2.0L SkyActiv-G.

Bagaimana CX-5 di Indonesia?

Mazda CX-5 generasi kedua ini hadir pada 2017 di Indonesia. Hingga sampai saat ini, CX-5 masih cukup kompetitif. Namun tentu akan lebih menarik jika varian mesin diesel dan tipe bensin dengan fitur cylinder deactivation turut hadir.

Entah apa alasan Mazda Indonesia tak membawa teknologi itu ke negara kita. Namun yang jelas, bukan tak mungkin fitur tersebut membuat sejumlah musuhnya ketar-ketir.

Sebut saja Honda CR-V yang bisa membanggakan mesin turbo i-VTEC dengan turbo plus opsi kabin 7 penumpang, belum lagi kini ada pendatang dari merek Tiongkok bernama DFSK Glory 580 yang juga bermesin turbo plus harga sangat menarik di kelasnya.

Balik lagi ke CX-5 terbaru di Inggris tadi. Sektor mesin juga disebut semakin optimal berkat telah dilakukannya kalibrasi pedal gas. Mazda mengatakan pengembangan ini meningkatkan respons dan kontrol yang lebih baik, yang selanjutnya meningkatkan daya dan respon transmisi otomatis enam kecepatannya.

Di negeri Ratu Elizabeth itu, CX-5 2021 ini dibanderol dengan harga termurah dari £27,230.00 atau sekitar Rp524 jutaan. Lantas berapa harga Mazda CX-5 di Indonesia? Terpantau pada situs resmi Mazda Indonesia pada 29 Januari 2021, harga termurahnya di angka Rp 508,8 juta on the road Jakarta.

Semoga saja Mazda Indonesia ada niatan untuk menyegarkan CX-5 di tahun ini. Selain membuatnya jadi lebih kompetitif, namun dengan adanya penyegaran produk dapat menggairahkan kelas medium SUV bersasis monokok di Indonesia jadi lebih bergairah di tengah masa sulit ini.

Berandai-andai jika fitur cylinder deactivation dihadirkan untuk CX-5 di Indonesia, tentu jadi salah satu solusi mengenai efisiensi konsumsi bahan bakar. Sebab kehematan juga jadi salah satu isu yang cukup penting di era sekarang. 

Teknologi cylinder deactivation pada CX-5 sendiri sebenarnya bukan barang baru. Fitur ini sudah menjadi senjata pada CX-5 bermesin bensin 2.500 cc 4 silinder SkyActiv-G yang hadir di Amerika Serikat pada 2018 silam. 

Sesuai namanya, sistem komputer CX-5 mampu menonaktifkan sementara beberapa silinder saat berjalan pelan. Dalam hal ini silinder yang di-nonaktifkan sementara tersebut berjumlah dua silinder. Hal ini jelas akan memberikan efisiensi sebagai keunggulannya. Bahkan seharusnya, juga mampu menantang model berteknologi hybrid. Ingat di kelasnya, Mazda CX-5 juga punya pesaing Toyota Corolla Cross Hybrid!

Bagaimana? Penasaran? Semoga Mazda Indonesia tak tega membuat para penggemar di Indonesia gigit jari.