Body mobil yang mulus, mengkilap dan orisinal tentu dambaan semua orang. Rasanya sangat jarang yang menginginkan kondisi body penyok atau bahkan karatan. Walau yang disebut terahir itu sangat mungkin terjadi sekalipun Anda merasa sudah merawat mobil dengan benar.
Karat sendiri bagaikan penyakit kanker kulit jika sudah muncul di body mobil Anda. Ia akan terus menjalar dan menggerogoti body mobil jika disepelekan atau penanganannya tidak serius.
Karat yang dialami oleh logam, dalam hal ini body mobil, terjadi karena adanya reaksi kimia atau korosi dengan akibat kerusakan di permukaan besi, termasuk sasis dan bodi mobil.
Proses timbulnya karat diperparah dalam kondisi musim hujan. Di mana proses korosi mudah dipicu akibat kondisi cuaca yang sebentar hujan kemudian panas dan berulang-ulang.
Dikutip dari siaran pers Auto2000, berikut adalah beberapa kondisi yang memicu karat yang parah:
Salah satu pemicu karat mudah tumbuh adalah kandungan mineral yang tinggi pada air laut. Maka dari itu pemilik mobil yang tinggal atau sering beraktivitas di wilayah pesisir dan dekat pantai harus lebih hati-hati merawat mobilnya karena sifat air laut yang korosif.
Berikutnya adalah air hujan yang juga mengandung mineral dan memiliki tingkat keasaman tinggi, terutama di wilayah perkotaan dengan level polusi tinggi. Air hujan yang punya kandungan asam cukup tinggi akan membuat proses korosi lebih parah.
Benturan atau tabrakan yang membuat cat mobil terkelupas bisa dimanfaatkan oleh karat untuk tumbuh lantaran hilangnya lapisan pelindung bodi mobil.
Termasuk kotoran seperti lumpur atau kotoran binatang yang dapat mengikis permukaan cat. Atau yang sepele, penggunaan alat mencuci mobil seperti sikat kawat atau cairan pembersih yang terlalu kuat dapat mengikis lapisan cat atau anti karat.
Kunci dari pencegahan proses korosi di bodi mobil adalah menjaga kebersihan mobil seoptimal mungkin. Di tengah kondisi cuaca tidak menentu seperti sekarang, Auto2000 menyarankan agar pemilik mobil harus lebih rajin cuci mobil.
Hal ini demi memastikan sisa air hujan dan kotoran tidak menempel pada permukaan body yang memicu munculnya karat. Pastikan mobil kering sempurna dan tidak lembab, terutama area kolong, celah dan sambungan di mobil yang merupakan bagian paling rawan karat.
Perhatikan jika ada bagian mobil yang terkikis lapisan cat atau anti karatnya dan segera perbaiki. Termasuk untuk mobil yang pernah terlibat kecelakaan sehingga bodi baret atau penyok, segera diperbaiki dan jangan menunggu terlalu lama dengan alasan untuk menghemat biaya asuransi atau belum sempat. Anda juga bisa menggunakan produk anti karat untuk diaplikasikan ke body mobil.
"Jangan pernah remehkan karat karena begitu terdeteksi butuh tindakan segera agar tidak menjalar dan merusak bodi mobil," ujar Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000. Intinya jangan biarkan penyakit kanker versi body mobil ini hinggap di mobil tersayang.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta