Pendingin udara atau yang kita tahu dengan AC (Air Conditioner), merupakan bagian terpenting di dalam mobil. Hal ini dikarenakan AC dapat menghembuskan udara sejuk di sektor kabin yang bisa memberikan kenyamanan serta meningkatkan konsentrasi berkendara.
Penyebab AC mobil tidak dingin secara tiba-tiba, tentunya dapat mengurangi rasa nyaman berkendara. Terlebih kondisi yang dialami terjadi pada siang hari dengan udara panas dan terik matahari.
Ingin tahu apa saja penyebab AC mobil tidak dingin secara tiba-tiba? Berikut kami bagikan informasinya di bawah ini.
Extra fan mempunyai peran penting untuk mendinginkan kondensor yang terletak di balik bumper bagian depan. Apabila putaran kipas yang dihasilkan extra fan ini tidak bisa bekerja secara maksimal, maka bisa memengaruhi proses kondensasi.
Hal tersebut dikarenakan dalam proses kondensasi sendiri diperlukan tambahan udara untuk menurunkan suhu di dalam kondensor. Apabila kipas dari extra fan tidak berputar secara maksimal, otomatis penurunan suhu tidak akan terjadi. Hal ini menyebabkan suhu di dalam kabin terasa panas.
Penyebab AC mobil tidak dingin secara tiba-tiba, umumnya mengalami kehilangan tekanan freon. Gas refrigerant ini hilang diakibatkan dengan adanya kebocoran baik di pipa, selang, ataupun bagian vital lainnya.
Perlu kalian ketahui, tekanan freon akan hilang secara perlahan menyesuaikan dengan tingkat kerusakan yang terjadi. Apabila kebocoran bersumber dari lubang yang besar, maka tekanan tersebut akan cepat hilang.
Berbeda jika besarnya lubang hanya sehelai rambut, freon akan hilang secara total 3-4 bulan kemudian. Jika sudah seperti itu, kalian segera mungkin lakukan pengecekan kebocoran ke bengkel AC langganan sebelum kerusakan menyebar luas.
Faktor lainnya yang menyebabkan AC mobil tidak dingin, timbul dari evaporator yang tersumbat debu maupun kotoran. Kejadian seperti ini tentunya mengakibatkan hembusan udara dari blower menjadi terhambat.
Jika sudah seperti ini, udara sejuk yang disalurkan melalui blower menjadi berkurang. Untuk menangani permasalahan tersebut agar tidak terjadi kembali, kalian bisa menambahkan filter AC yang diletakan di atas blower serta membersihkan evaporator paling tidak dua tahun sekali.
Kompresor AC mempunyai peran penting untuk memberi tekanan freon yang pada akhirnya terjadilah proses kondensasi. Kompresor yang rusak bisa ditimbulkan dari keausan pada magnet clutch yang lemah ataupun kerusakan piston pada kompresor.
Ciri dari kompresor rusak selain juga timbul suara kasar. Apabila menemukan gejala seperti ini sebaiknya lakukan penggantian magnet clutch ataupun kompresor untuk kembali merasakan udara sejuk pada kabin kendaraan.
Baca juga: Velg Peyang Bikin Mobil Geal-Geol, Begini Cara Mendeteksi dan Menghindarinya
Thermistor merupakan akronim dari thermo dan resistor. Komponen ini memiliki tanggung jawab mengirimkan sinyal kepada kompresor untuk berhenti bekerja saat suhu kabin mobil sudah mencapai temperatur sesuai pengaturan pada AC.
Apabila menemukan gejala kerusakan pada thermistor, maka tidak akan ada sinyal yang dikirimkan ke kompresor. Alhasil, kompresor bakal terus menerus bekerja hingga evaporator beku. Kalau evaporator sudah beku, kondisi ini akan menjadi penyebab AC mobil menjadi tidak dingin dan hanya menghembuskan udara biasa.
Jika menemukan permasalahan seperti ini, alangkah baiknya sesegera mungkin mengunjungi bengkel AC terpercaya untuk melakukan perbaikan, agar sumber masalah pada thermistor yang rusak segera ditangani.
Pengisian oli kompresor yang melebihi batas juga bisa mengakibatkan AC tidak dingin. Oli kompresor yang berlebihan ini membuat tekanan pada freon justru akan meningkat. Hal tersebut bisa mengakibatkan kompresor menjadi panas.
Jika sudah begitu, maka akan membuat proses kondensasi akan terhambat. Terganggunya kinerja dari kompresor tersebut, membuat AC mobil menjadi tidak dingin.
Dalam kondisi standar, pengisian freon biasanya terjadi pada angka tekanan rendah di antara 15 – 30 psi. Sedangkan tekanan tinggi berada di angka 160 – 250 psi. Jika angka tekanan rendah freon berada di atas ambang batas maksimal, bisa mengakibatkan jebol baik pada pipa, selang maupun kondensor.
Jika hal seperti itu terjadi, maka udara dingin tidak bisa kalian rasakan di dalam kabin.
Fan belt memiliki peran penting sebagai penyalur putaran mesin menuju kompresor. Apabila tali fan belt putus atau mengalami kerusakan, maka bisa dipastikan kinerja kompresor tidak akan maksimal karena tidak mendapat gaya putaran dari mesin.
Jika kompresor sudah tidak bekerja secara optimal, maka aliran freon pun tidak akan bersirkulasi. Akibatnya AC mobil terasa tidak dingin, dan hanya mengeluarkan angin saja melalui blower.
Relay AC berfungsi untuk mengatur dan juga menghidupkan kerja dari sistem AC ini. Kelistrikan seperti ini bisa mengatur beberapa kerja dari AC yaitu untuk magnetic clutch yang ada di kompresor serta pada pengaturan kecepatan blower.
Selain itu, bagian ini juga berfungsi sebagai saklar elektronik yang nantinya akan menghubungkan sumber arus dari baterai agar bisa disalurkan lagi ke unit kopling magnet aktif. Pemasangan relay bertujuan agar kerja saklar untuk menghidupkan kopling magnet tidak terlalu berat.
Hal ini dikarenakan sistem ini membutuhkan arus yang cukup besar. Apabila relay AC mobil mengalami kerusakan, maka yang terjadi adalah AC mobil tidak berfungsi sempurna. Dengan begitu AC mobil juga tidak akan terasa dingin.
Baca juga: Jangan Sampai Kejadian, Waspadai 5 Hal yang Bikin Mobil Mogok di Jalan
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta