Mercedes-Benz A-Class jadi mobil mercy yang cukup kontroversial. Steve Mattin selaku desainer A-Class generasi pertama menggarap city car ini benar-benar berbeda dibanding desain Mercedes-Benz sebelumnya yang menonjolkan kemewahan.
Keseluruhan desain mobil dengan kode body W168 tersebut bergaya membulat yang dirancang kompak. Tim desainer Mercedes-Benz merancang A-Class W168 dengan konsep sandwich. Sandwich body adalah skema rancang bangun mobil dimana mesin diletakkan pada sedikit titik dengan posisi rendah di bagian depan.
Baca juga:
Mercedes-Benz E-Class dan S-Class 2021 Rakitan Indonesia Dirilis, Harganya Turun Sampai Rp500 Jutaan
Mercedes-AMG A35 4MATIC Sedan dan GLA 35 4MATIC Rakitan Indonesia Mulai Dijual, Tapi Harganya Masih Bikin Merinding
Kelebihan dan Kelemahan Mercedes-Benz E-Class W124 Aka Boxer, Sedan Jadul yang Lagi 'Digoreng'
Konsep ini membuat kompartemen penumpang ada di tengah-tengah saat tabrakan dari depan. Rancangan tersebut membuat mesin langsung jatuh ke bawah saat ada benturan keras dari depan, supaya tidak menghantam ruang penumpang. Banyak orang yang lantas mengagumi desain A-Class dengan konsep ‘sandwich’-nya, termasuk dengan fitur yang dimiliki mobil ini.
Melihat desainnya yang imut, modis, dan logo tiga bintang menegaskan aura kemewahan. Pada masanya A-Class begitu disukai kalangan mamah muda berduit. Namun fakta sebaliknya, W168 ini tidak disukai kalangan mekanik karena merepotkan saat perawatan maupun perbaikan.
Bahkan harga pasaran bekas dari A-Class anjlok, hingga ada yang menjual di angka Rp27 juta. Apa saja hal negatif dari A-Class W168 tersebut? Berikut ini ulasannya.
1. Perawatan di Engine Bay Harus Selalu Turun Mesin
Ada istilah di kalangan pengguna yaitu Mercedes starts with C-Class. Ada alasan kenapa muncul istilah tersebut, entah dari segi kemewahan, kenyamanan, hingga kemudahan perawatan maupun fitur yang dimiliki.
Serumit-rumitnya mengerjakan mesin BMW, masih lebih rumit membongkar A-Class ini. Mekanik meskipun spesialis Mercedes-Benz cenderung tidak menyukai pengerjaan sebuah A Class khususnya W168 yang tipe A140.
"Kalau untuk yang Mercy hobbiest sih tipe ini nggak berasa Mercedesnya hanya seperti city car bermerk Mercedes. Ruang mesin juga sempit, sehingga menyulitkan jika mau ganti part ini itu," tulis akun yo2x di forum Seraya Motor.
Ruang mesin mobil ini begitu sempit, dan untuk beberapa jenis servis membuat mobilnya harus diangkat. Ada mekanisme untuk membuat posisi mesin turun agar bisa dilakukan servis atau maintenance.
Mercy W168 itu apa-apa mesti turun mesin, karena desain ruang mesinnya yang serba sempit sehingga nyaris semua perbaikan harus turun mesin agar dapat ruang yang lega.
Itulah mengapa agar kondisi mobilnya benar-benar prima maka perawatan yang dilakukan sebaiknya langsung menyeluruh sekali turun mesin. Efeknya membuat biaya jasa menjadi bengkak bila kita bolak-balik melakukan perbaikan. Karena proses yang repot inilah, keluar biaya hingga puluhan juta sudah biasa.
2. Performa Pas-pasan dan Built Quality Interior Kalah Dari Hatchback Jepang
Mercedes-Benz A-Class W168 terbagi dalam beberapa tipe dan varian. Dari paling bawah yaitu A140 Classic dan tipe diatasnya A160 Elegance. Berdasarkan nomenklatur lama, seri tersebut menunjukkan kapasitas mesinnya yaitu 1.400 cc dan 1.600 cc. Melihat kapasitas mesinnya di seri A-Class A140 cuma 1400/1600cc, maka tenaganya juga tidak istimewa di kisaran 80–100 hp.
Suspensinya keras dan bahan interiornya murahan tidak mencerminkan Mercedes. Mobil ini rata-rata dijual second dengan harga murah karena beragam kelemahannya seperti kopling keras, suspensi keras, dan setirnya berat. Bila dibandingkan dengan Jazz generasi pertama bahkan kalah oke.
Melihat perawatannya bisa jauh lebih mahal dari C-Class generasi setara, tapi soal kemewahan dan performanya jauh dibawah sebuah C-Class.
Pada generasi awal A-Class ini bisa disebut sebagai produk gagal karena jauh dari kesan nyaman Mercedes-Benz. Banyak yang menyebut kalau A-Class W168 seperti Mercy jadi-jadian, dan kapok memelihara mobil ini.
"Sekitar tahun 2005, pernah pakai A140 (beli bekas, tahun 2000), kesannya ini mobil keras banget. Kopling keras, suspensi keras, setir berat, interior sempit. Belum setahun akhirnya nggak tahan, dijual lagi deh," tulis akun refund di forum Seraya Motor.
3. Mercedes-Benz A-Class Dianggap Mobil dengan Banyak Penyakit
Setelah bicara maintenance, A-Class juga punya penyakit bawaan khas semua mobil penggerak roda depan yaitu kaki-kaki lemah. Steering rack lemah dan shockbreaker rutin minta jajan. Rumitnya perawatan juga dialami pada B Class, dan V Class pada generasi yang sama.
Tak cuma itu, W168 juga gagal dalam moose test di kawasan Skandinavia, karena terjungkal saat bermanuver. Ini langsung memberikan citra buruk kalau mobilnya mudah terguling. W168 gagal melakukan test yang dilakukan oleh lembaga independen Swedia, Teknikens Varld
Mercedes-Benz pun segera memperbaiki masalah ini supaya W168 lulus moose test bagi kendaraan yang akan dipasarkan pada wilayah Eropa Utara. Test seperti ini sangat penting untuk warga negara Eropa Utara, karena manuver seperti ini cukup sering dipakai untuk menghindari hewan yang secara serampangan masuk ke jalan.