Sedikit mundur melihat sejarah mobil ini, Honda Stream di Tanah Air pertama kali dilakukan pada tahun 2002.
Mobil jenis MPV yang dibuat berdasarkan platform dari Honda Civic tersebut mampu memberikan daya tarik terhadap calon konsumennya karena memiliki rasa berkendaranya yang nyaman.
Hal ini terbukti, berdasarkan data yang diperoleh PT Honda Prospect Motor (HPM) selama periode Januari 2002 hingga Desember 2003, secara total penjualan Stream sendiri mencapai 5.979 unit.
Untuk variannya Honda Stream 1.7L gen-1 yang dihadirkan hingga 2003 menawarkan dua pilihan transmisi, yakni manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.
Cocok digunakan sebagai alternatif mobil keluarga selain Toyota Avanza, Diahatsu Xenia, atau Nissan Grand Livina, untuk pasaran harga bekas Honda Stream 1.7L kini ditawarkan mulai dari Rp50 jutaan.
Sangat menggoda memang, namun sebelum kalian tertarik untuk membelinya, simak lebih dulu beberapa kelebihan dan kekurangan Honda Stream Gen 1 berikut ini.
1. Honda Stream 1.7L Gen-1 Nyaman Sebagai Mobil Keluarga
Dibangun menggunakan basis Honda Civic generasi ke-7 atau yang lebih dikenal dengan nama Civic VTi, generasi pertama Honda Stream ini untuk penggunaan sehari-hari maupun berpergian dikala weekend terasa begitu nyaman.
Tetap mempunyai konfigurasi tiga baris tempat duduk, mobil ini juga sangat cocok buat kalian yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari lima orang.
Namun sebagai catatan, pada baris paling belakang sebaiknya hanya digunakan oleh anak-anak atau dilipat untuk memperbesar kapasitas ruang bagasi, pasalnya untuk legroomnya sendiri terbilang sempit.
Kemudian soal kenyamanan berkendara juga cukup layak diacungi jempol.
Mobil ini dibekali suspensi berjeniskan Toe Control Link Struts pada roda depan dan Reactive Link Double Wishbone pada roda belakang.
Berdasarkan pengalaman sejumlah pemiliknya mobil ini terasa stabil, empuk, tetapi tetap memiliki handling yang baik ketika melakukan manuver di kecepatan cukup tinggi.
2. Tampilan Interior Mewah dan Ergonomis
Di zamannya interior Honda Stream 1.7L gen-1 ini terbilang mewah.
Seperti yang bisa dilihat untuk area kokpitnya juga terasa begitu ergonomis dengan dilengkapi head unit single-din yang bisa diupgrade menjadi double-din layar sentuh.
Tepat dibawahnya tersematkan beberapa tombol pengaturan seperti AC yang masih model knop putar.
Untuk tuas transmisinya sendiri diletakan di dashboard tepat di bawah tombol pengaturan yang tentunya juga memberikan ruang gerak lebih bebas terhadap penggunannya.
Supaya pengemudi tidak mudah lelah ketika berkendara cukup lama, pada joknya telah dilengkapi arm rest di sisi bagian kirinya.
Sebagai informasi, jika kalian sedang membawa barang dengan jumlah yang cukup banyak, jok baris belakangnya lebih baik dilipat rata dengan kabin sehingga mampu mengakomodir barang bawaan.
Dari sisi pengemudi, visibilitas berkendara mobil ini juga cukup baik, pandangan ke depan luas, ke belakang juga terlihat baik, serta blind spot yang terbilang minim.
3. Akselerasi Mesin Cukup Baik
Honda Stream Gen 1 mengusung mesin berkode D17A VTEC-E Lean Burn SOHC 4-silinder segaris dengan kubikasi 1.700 cc.
Mobil ini mampu memeras tenaga hingga 132 PS pada 6.300 rpm serta torsi puncak sebesar 155 Nm di 4.800 rpm.
Dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan yang ditranslasi ke penggerak roda depan, mengenai akselerasinya mobil ini terbilang cukup baik dan mudah untuk dikendarai.
Selain itu mesin dengan teknologi PGM-FI tersebut terbilang bandel dan mudah dalam perawatan lantaran belum banyak menggunakan sensor seperti halnya mobil-mobil Honda keluaran terbaru.
4. Konsumsi BBM Tidak Begitu Boros
Beberapa pemilik Honda Stream 1.7L gen-1 menyebutkan bahwa untuk konsumsi BBM nya mobil ini tidak terlalu boros.
Kondisi mesin sehat untuk penggunaan dalam kotanya sendiri mampu menempuh jarak 10 km/liter dan 12-14 km/liter untuk pemakaian luar kota.
Pencapaian ini dengan catatan gaya berkendara yang tidak terlalu agresif.
5. Sudah Dilengkapi ABS dan EBD
Pada sistem pengeremannya Honda Stream 1.7L gen-1 untuk bagian depan menggunakan ventilated disc dan drum brake di roda belakang.
Meski begitu, remnya tersebut berhasil dipadukan dengan ABS dan EBD guna mencegah terkunci dan tergelincirnya kendaraan ketika melakukan pengereman secara mendadak.
Kebanyakan mobil penggerak roda depan, Honda Stream 1.7L gen-1 memiliki radius putar besar.
Dengan begitu kalian harus melakukan ancang-ancang sebelum putar balik jika tidak ingin memutar setir untuk kedua kalinya.
2. AC Masih Single Blower
Berbeda dengan 2.0L, varian 1.7L hanya dilengkapi single blower di bagian depan.
Hal ini tentunya dapat mengurangi rasa nyaman berkendara khususnya penumpang di baris kedua dan ketiga.
3. Peredam Kabin Tipis
Seperti kebanyakan mobil lama, peredam kabin Honda Stream 1.7L gen-1 ini terbilang tipis.
Maka jangan heran apabila saat mengendarainya bisa mendengar dengan jelas suara dari luar masuk ke dalam kabin.
4. Power Steering Mudah Bocor
Kekurangan lainnya yang sering dialami pemilik mobil ini adalah power steering.
Salah satu peranti yang berfungsi untuk meringankan gaya putaran lingkar kemudi ini seringkali bocor.
Selain itu, sirkulasi pendingin mesin juga harus sering dilakukan pengecekan dan perawatan guna menghindari overheat serta tersumbatnya kotoran pada jalur air.
5. Lemah di Bagian Kaki-kaki
Terakhir adalah bagian kaki-kaki, seperti kebanyakan mobil FWD, Honda Stream 1.7L gen-1 juga memiliki masalah di bagian kaki-kaki depan.
Jika sudah mengetahui hal tersebut sebaiknya jangan sering melewati jalan hancur dengan kecepatan tinggi serta tidak membawa beban yang berat.
Sebagai mobil keluarga dengan harga bekas terjangkau, tentunya kalian harus mempertimbangkan juga kelebihan dan kekurangan Honda Stream Gen 1 bermesin 1.7L.
Menurut kami Honda Stream 1.7L gen-1 masih sangat layak untuk dipilih hingga saat ini, selain perawatannya yang mudah serta responsif, untuk konsumsi BBM nya sendiri masih terbilang irit.
Sebelum kalian berniat untuk meminangnya, hal utama yang perlu diperhatikan adalah bagian kaki-kaki depan, rembesan oli di sekitar mesin serta power steering dan rack steernya.
Jangan lupa kelengkapan eksterior dan interior mobil ini juga perlu diperhatikan, mengingat parts bodynya kini sudah mulai terbilang sulit untuk ditemui.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.