Waspadai 5 Kekurangan Honda Mobilio, Mobil Keluarga Murah Meriah
Enda · 20 Okt, 2023 11:03
0
0
Kekurangan Honda Mobilio wajib diketahui ketika hendak membeli mobil ini dalam kondisi bekas, pasalnya harga LMPV berlogo H tegak tersebut sudah sangat menarik.
PT Honda Prospect Motor (HPM) pertama kali diperkenalkan Mobilio di Indonesia melalui ajang IIMS 2013.
Untuk diketahui saat ini Mobilio hanya ditawarkan satu varian saja, yakni S MT dengan menyasar segmen konsumen fleet, yang mana per Oktober 2023 ini dibandrol Rp235,9 juta OTR Jakarta.
Bicara mengenai harga bekasnya, Mobilio kini ditawarkan mulai dari Rp130 jutaan.
Memiliki kesan berkendara yang fun to drive, untuk fiturnya Mobilio terbilang cukup lengkap.
Seperti yang bisa dilihat mobil ini sudah dilengkapi lampu utama projector, foglamp, spion electric dengan retractable untuk varian teratasnya.
Sedangkan untuk bagian dalam terdapat tilt steering, power window, AC dengan pengaturan arah semburan, serta head unit layar sentuh yang terhubung dengan audo steering sitch control.
Sebagai mobil keluarga, baris keduanya mobil ini terasa nyaman berkat kehadirannya AC double blower untuk tipe E ke atas.
Dari segi keselamatan berkendara sudah dilengkapi dual SRS airbags di depan, ABS, EBD, pretensioner seatbelt dengan load limiter dan sensor parkir.
Untuk varian flagshipnya, Mobilio RS mendapatkan tambahan fitur keselamatan berupa VSA (Vehicle Stability Assist) dan HSA (Hill Start Assist).
Sedangkan untuk keamanannya sudah mendapatkan immobilizer, auto door lock, alarm system, dan keyless entry di tipe teratas.
Punya fitur yang terbilang menarik, berikut ini kekurangan Honda Mobilio yang patut diketahui sebelum membeli.
Pada sistem peredam kejutnya, Honda Mobilio berbekal suspensi berjensikan MacPherson Strut di depan dan H-Shape Torsion Beam di belakang.
Karakter suspensi yang dihasilkan menurut kami terasa lebih striff bila dibaningkan Suzuki Etiga, namun lebih baik dari Toyota Avanza maupun Daihatsu Xenia gen 2.
Sisi positif efek dari bantingan yang keras, Mobilio terasa stabil ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan minim gejala body roll saat melakukan manuver.
2. Ground Clearance Rendah, Rawan Mentok
Honda Mobilio memiliki kekurangan lain ada pada ground clearance-nya yang tidak sampai 190 mm.
Di atas kertas, untuk jarak antara permukaan kabin dengan tanah Mobilio hanya 189 mm.
Dengan ground clearance yang terbilang rendah, bagian bawahnya rawan mentok terlebih saat dimuati 7 orang.
3. Peredam Kabin Tipis
Peredam kabin Honda Mobilio bukan yang terbaik di kelasnya.
Untuk peredam kabinnya tipis sehingga menghasilkan NVH (Noise, Vibration, Harshness) cukup tinggi, yang mengakibatkan suara dari luar baik gesekan antara permukaan ban dengan aspal, serta kendaraan yang ada di luar terdengar jelas di dalam kabin
Tak hanya peredam kabin, jok yang digunakan juga terbilang tipis sehingga mengurangi kenyamanan berkendara, dan membuat penggunanya merasa mudah lelah ketika berpergian cukup lama.
4. Tidak Dilengkapi Filter Kabin dan Head Rest Tanpa Pengaturan Adjustable
Honda Mobilio tidak dilengkapi filter kabin pada sistem pendingin udara.
Dengan begitu pemilik diharuskan untuk menambahkan filter kabin secara terpisah.
Keberadaan filter kabin sendiri sangatlah penting guna mencegah debu dan bakteri supaya tidak ikut menempel pada evaporator.
Jika tidak dilengkapi filter kabin, membuat debut dan bakteri lainnya mudah menempel di evaporator, sehingga menyebabkan sirkulasi udara dingin menjadi terhambat.
Tanpa adanya filter kabin juga mengharuskan pemilik rajin-rajin untuk mencucinya.
Selain itu, untuk jok baris pertama mobil ini tidak dilengkapi head rest dengan pengaturan adjustable.
Dengan begitu penumpang depan maupun pengemudi tidak bisa melakukan penyetelan guna mendapatkan posisi berkendara yang lebih pas.
5. Lemah di Rack Steer dan Kaki-kaki Depan
Penyakit Honda Mobilio ada di bagian rack steer dan kaki-kaki depan.
Bukan cuma Mobilio, kaki-kaki depan yang mudah rusak sebenarnya juga menimpa beberapa produk Honda lainnya.
Dimana untuk rack steer beberapa penggunanya measakan adanya suara ‘dug-dug’ saat melewati jalan berkontur dengan posisi setir lurus.
Pada kaki-kakinya, masalah yang dirasakan yakni timbul suara ‘gluduk’ ketika melewati jalan tidak rata, yang disebabkan rusaknya bushing, tie rod, karet support, link stabilizer maupun ball joint.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.