Nama Mitsubishi Delica mungkin terdengar sedikit asing di telinga sebagian orang. Jelas saja, eksistensi MPV besutan Mitsubishi ini cukup singkat, hanya sekitar 4 tahun sejak meluncur pada 2014 lalu. Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh Mitsubishi Delica adalah desainnya yang semi SUV.
Delica ini hadir mengisi segmen high MPV, yang sejajar dengan Toyota Voxy, Nissan Serena, atau Mazda Biante. Namun, Mitsubishi memakai cara yang tak biasa, karena konsep awal dari Delica ini adalah MPV yang serba bisa di segala medan.
Jadi, Delica ini bisa dibilang pelopor MPV rasa SUV sebelum hadirnya Mitsubishi Xpander. Tidak cuma seperti MPV boxy lainnya, desain Delica sedikit unik. Bumper depan bagian bawahnya dibuat agak naik supaya tidak tersangkut kalau digunakan pada jalan gravel atau berbatu.
Di Jepang, Delica hadir dalam pilihan penggerak 4X4 dan 4X2 FWD. Sayangnya saat masuk ke Indonesia, hanya opsi penggerak roda depan saja yang tersedia. Delica dengan DNA rally yang kuat membuat mobil ini auranya macho dan adventurous.
Saat peluncurannya beberapa tahun lalu, Delica dijual lebih dari Rp400 juta. Kini harga bekasnya cukup terjangkau, berkisar Rp150-200 juta. Artinya depresiasi mobil ini cukup tinggi dari harga barunya dulu.
Lantas, apakah Delica bekas layak dimiliki? Daripada penasaran, yuk kita bahas kelebihan dan kekurangan mobil ini.
Satu hal yang sering dikhawatirkan oleh pengguna MPV boxy ialah ground clearance. Mereka jelas kesulitan membawa mobilnya untuk tamasya ke pedesaan karena ada potensi tersangkut saat lewat jalan tanah berbatu.
Hal ini jelas tak akan dialami oleh pengguna Delica karena mempunyai ground clearance tinggi 190 mm. Ini masih ditambah posisi dek yang lebih tinggi lagi sehingga aman kalau terpaksa terobos genangan air.
Postur tinggi ini disebabkan karena Delica ini dibangun sebagai mobil 4X4. Jadi, dek dibuat tinggi supaya tidak ada tonjolan gardan belakang.
Bicara soal high MPV tentu tak lepas dari fitur yang dimiliki mobil tersebut. Harga yang cukup mahal harus ditunjang dengan fitur yang lengkap.
Delica ini meskipun penampilannya sedikit absurd namun fiturnya tetap oke. Cluster yang sama persis dengan Outlander Sport dan memiliki cruise control. Fitur - fitur yang ada di Delica :
- Keyless Smart Entry
- Active Stability Control
- Auto Stop & Go
Hill Start Assist
- Cruise Control
- Paddle Shifters
- Built-in Navigation
- Dual SRS Airbags & Knee Airbag
- Electric Retract Mirror
- Parking Camera
- HID with Auto-Levelling
- Electric Sliding Doors
- Konsol penyimpanan yang sangat banyak
Fitur yang dianggap biasa untuk MPV boxy CBU Jepang. Tak kalah menarik yaitu Delica sudah memiliki tweeter, fitur audio yang bahkan tak ada pada Mazda Biante yang harganya lebih mahal.
Poin positif lain dari Delica yang perlu kamu pertimbangkan ialah dari postur duduk pengemudi yang tinggi. Duduk di jok driver posisinya sangat commanding dan tinggi, dengan pemandangan dashboard yang sangat luas.
Ini biasanya jadi kelebihan sebuah SUV, yang leluasa untuk visibilitas. Paddle shift cukup membantu untuk memilih rasio CVT yang tepat.
Itu tadi kelebihan dari Mitsubishi Delica, bagaimana dengan kelemahan mobil ini?
Hal yang jadi sorotan kami soal kelemahan Mitsubishi Delica ini ialah soal kemampuan mesinnya yang pas-pasan. Untuk cruising dalam kota memang halus tapi kurang agresif.
Ini mungkin karena kombinasi mesin 4J11 SOHC berkapasitas 2.0 liter dengan output 150ps dan 191Nm dipadukan transmisi CVT kesulitan menghela Delica yang bongsor.
Sebagai perbandingan dengan sesama Mitsubishi, yaitu Outlander Sport yang mesinnya juga 2.0 liter. Mitsubishi Outlander Sport menggunakan mesin 1.998 cc bertipe 4B11 16Valve MIVEC DOHC. Dari mesin ini tenaga yang bisa dihasilkan sebesar 150 Ps pada 4.200 rpm, sedangkan torsi yang bisa dihasilkan sebesar 197 Nm pada 4.200 rpm.
Dari data tadi, Torsi yang dihasilkan Outlander Sport lebih besar dengan bobot sekitar 200 kg lebih ringan dari Delica. Sebagai informasi, Delica ini punya bobot 1.685 kilogram sehingga torsi yang lebih besar dari Outlander Sport jelas dibutuhkan untuk menghela di tanjakan.
Kondisinya ini malah terbalik, Outlander Sport yang ukurannya lebih compact punya torsi besar dan Delica malah jadi underpowered. Kombinasi mesin dengan CVT dan FWD membuatnya makin kesulitan saat berhadapan dengan medan tanjakan yang agak curam.
Perlu kamu ketahui, Delica ini sebenarnya adalah nama asli dari L300. Bila ditarik mundur ke belakang, L300 digunakan sebagai penamaan Delica generasi kedua di Indonesia. Nah, Delica yang muncul pada 2014 lalu adalah generasi kelima.
Nama Delica adalah singkatan dari delivery car, artinya mobil untuk antar-antar. Bisa antar barang atau penumpang sehingga secara filosofis harus tangguh, cukup nyaman, tapi tak istimewa.
Inilah yang bisa kita rasakan masuk ke kabinnya. Material plastik di interior Delica terasa sangat murah untuk harganya. Mekanisme pelipatan jok belakangnya menyamping seperti Innova dan Freed dan mekanismenya cukup ribet dan makan ruang untuk barang. Akses masuk dan lantai yang cukup tinggi membuat mobil ini sangat tidak bersahabat untuk lansia.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta