Daihatsu Ayla 1.0 D kini dilabeli mobil baru termurah yang dijual di Indonesia. Harganya mengacu laman resmi Rp 103,3 juta on the road Jakarta. Banderolnya terjangkau lantaran mobil ini termasuk jenis Low Cost Green Car atau LCGC.
Ayla 1.0 D ini merupakan tipe paling rendah dari semua lini Daihatsu Ayla di Indonesia. Makanya jangan heran kalau dari tampilannya begitu standar, minus tambahan unsur kosmetika, dan juga banyak fitur yang disunat bila dibandingkan satu tipe di atasnya, Daihatsu Ayla 1.0 D+.
Kemudian dari dalam, jangan harap ada ragam peranti guna menunjang kenyamanan dan keselamatan selama berkendara. Karena dijual murah, semua perlengkapan standar sebuah mobil pada umumnya dihilangkan oleh Daihatsu.
Penasaran apa saja yang absen pada Daihatsu Ayla termurah ini? Mari kupas bersama dalam beberapa poin kekurangan dan kelebihan Daihatsu Ayla 1.0 D berikut, sebelum memutuskan untuk membelinya.
Baca juga: Kenapa Kamu Harus Membeli Honda Brio Daripada Daihatsu Ayla?
Pertama dari eksterior. Meskipun sudah mengadopsi wajah facelift lewat desain bumper-nya, tapi tetap saja aura Daihatsu Ayla lawas tetap terpancar. Ini karena model lampunya masih pakai halogen biasa, belum LED. Terlebih minus lampu kabut.
Kemudian dari samping unsur mobil murahnya juga tampak, terlihat dari cover spion dan handle pintu berbahan plastik trim hitam yang lama kelamaan akan memudar hitamnya. Setiap penjualan unitnya juga tak dilengkapi talang air. Alternatifnya harus keluar dana lagi beli di diler atau produk aftermarket. 'Sepatu' si mobil murah ini juga ala kadarnya, berupa velg kaleng 13 inci.
Beralih ke belakang lagi-lagi jangan berekspektasi lebih ya. Semua serba terondolan, tak ada wiper, sensor parkir, emblem penunjuk tipe, kamera mundur, spoiler, apalagi defogger belakang. Boleh dibilang buritannya ini masih sama seperti Ayla tipe D lawas. Singkatnya kurang sedap dipandang.
Baca juga: Mengulas Fitur dan Kepraktisan Daihatsu Ayla
Itu dari luar, sekarang masuk bagian kedua membahas interiornya yang tak kalah mengagetkan. Kenapa? Karena bagian dashboard tengahnya rata, alias tanpa kisi-kisi AC dan head unit! Kenop putar AC beserta lubang kisi-kisi udara samping kanan dan kiri juga diganti jadi plastik dummy. Jadinya sepanjang perjalanan harus buka jendela supaya tidak pengap, tetap sejuk secara alami, dan demi sirkulasi udara.
Tapi kekurangannya tak cukup di situ apabila menoleh pada bagian pelapis pintu, kita tidak akan menemukan lapisan fabric. Sebab semua itu digantikan dengan kain vinyl tanpa moulding, jadinya door trim mobil tersebut rata seperti mobil zaman dulu.
Unsur jadulnya itu kemudian diperkuat dengan pengaturan pembuka jendela yang masih window by power berupa engkol putar untuk semua sisi pintu. Kemudian instrumen meternya cuma tersedia penunjuk kecepatan berupa analog, jadi serupa motor. Namun tetap ada indikator bensin digital.
Ketiga, tangan bisa lebih pegal lagi karena untuk menggerakan setir butuh ekstra tenaga. Terutama saat parkir, tangan pengemudi akan diuji kekuatannya, sebab lingkar kemudinya belum pakai power steering.
Baca juga: Mulai Daihatsu Ayla hingga Toyota Calya, Sudah 1,1 Juta Unit LCGC Diproduksi Pabrik Daihatsu
Selanjutnya yang bikin Daihatsu Ayla 1.0D ini 'low profile' lagi adalah kunci kontaknya yang mirip-mirip kunci lemari. Belum ada tambahan plastik hitam di bagian gagangnya. Ini juga mengindikasikan untuk sektor pengunciannya belum disertai immobilizer.
Mobil termurah di Indonesia ini juga menggunakan jok yang headrest-nya tersambung untuk bagian depan. Sementara belakang tanpa sandaran kepala. Tapi sudah ada slotnya, sehingga pembeli cukup melengkapinya terpisah.
Keempat, selain minus penyejuk kabin dan penyetel audio, khususnya penumpang bagian depan bakal merana, karena tak ada hand grip dan sun shade. Sehingga saat terkena pancaran matahari bisa silau dan terasa hawa hangat berlebih. Penumpang wanita juga tak bisa dandan karena tak bisa manfaatkan cermin yang biasanya ada di penghalang sinar matahari.
Kelima, fitur power door lock juga nyatanya absen pada mobil yang termasuk kekinian itu. Untuk itu pengemudi harus selalu mengingatkan kepada penumpangnya untuk mengunci pintunya secara manual demi keamanan dan keselamatan. Pengaturan spion secara elektrik juga belum disertai di sana. Untuk mengatur spion sebelah kanan tentu masih gampang dilakukan, tapi untuk spion kiri? Tentunya butuh orang lain untuk membantunya.
Baca juga: Tanpa Relaksasi PPNBM, Daihatsu Ayla 2021 Tipe R DLX Jadi LCGC Paling Value For Money
Meski demikian pengaturan sliding dan reclining jok depan masih tetap bisa difungsikan. Seatbelt 3-titik juga tak absen pada mobil itu. Fasilitas power outlet juga masih tampak, jadi tak perlu takut kehabisan daya baterai gadget. Cuma ya harus tetap melengkapinya pakai adaptor.
Lebih lanjut tak ada yang bisa dijabarkan lagi. Jadi jangan tanya lagi ada rem ABS (Anti-lock Braking System) dan airbag? Semua itu sudah jelas tidak ada. Oh iya untuk jantung mekanisnya pakai mesin dengan kode 1KR-DE 996 cc berkonfigurasi 3-silinder. Di atas kertas menjanjikan tenaga 63 dk pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 86 Nm yang dicapai pada putaran 6.300 rpm.
Daya maksimumnya itu dikawinkan hanya pada transmisi manual 5-percepatan. Sudah tidak ada AC, sistem audio dan power steering, tiga pedal lagi. Bagaimana tetap ingin meminangnya?
Baca juga: Presiden RI Setujui Skema Pajak Nol Persen Mobil Baru, Harga Daihatsu Ayla 2021 Bisa Makin Murah?
Menurut penilaian kami, keputusan pembelian mobil ini perlu pertimbangan matang. Ingat lagi, fitur keselamatannya minim untuk pengemudi dan penumpangnya. Kemudian banyak fitur yang disunat, untuk melengkapinya butuh dana lagi seperti pembelian talang air, headrest kursi belakang, hingga printilan lain seperti sun shade.
Belum lagi umpama ingin upgrade menambah kenyamanan mobil pakai sistem AC, sistem audio, beserta power steering yang harganya bisa menguras kantong. Maka dari itu memang secara harga masuk kategori affordable, namun sulit dikatakan value for money.
Hemat kami Daihatsu Ayla 1.0 D ini hanya cocok dijadikan sebagai mobil modifikasi, juga keperluan kontestasi seperti slalom atau drag race. Alternatifnya dengan dana Rp 103 jutaan, bisa mengincar beberapa mobil bekas yang punya fitur keselamatan dan kelengkapan fitur yang lebih. Misalnya Suzuki Ignis lansiran 2018, Toyota Yaris TRD Sportivo 2016, Suzuki Ertiga 2013 hingga Toyota Innova bensin tahun produksi 2008.
Baca juga: Mobil LCGC Bekas Daihatsu Makin Laris Akibat Pandemi Covid-19, Apa Sebabnya?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
15.855 km
2,5 tahun
Jakarta
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
16.096 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
14.892 km
2 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
18.537 km
3 tahun
Jawa Barat