Kehadiran Daihatsu Ayla generasi kedua yang diluncurkan awal tahun 2023 telah mengalami banyak perubahan. Satu diantaranya jeroan mesin AW-VE tiga silinder, yang menggantikan mesin 3NR-FE empat silinder.
Perubahan mesin dari empat silinder menjadi tiga silinder inilah ternyata membuat beberapa kalangan pecinta otomotif penasaran, mengapa hal tersebut dilakukan pada Daihatsu Ayla. Lantas mengapa PT Astra Daihatsu Motor (ADM) harus memangkas mesin menjadi tiga silinder?
Baca juga: Ada Huruf B di Transmisi Daihatsu Ayla 2023 tipe CVT, Apa Artinya?
Menanggapi hal tersebut, R&D Product Planning Division Head PT ADM menyatakan, perubahan mesin tiga silinder merupakan bagian dari strategi agar sesuai dengan karakter Ayla yang dikenal irit dalam urusan bahan bakar.
"Meskipun pakai mesin 3 silinder, perbandingan 1,2 Liter yang dulu, dan 1,2 liter yang sekarang, secara performa mesin maupun getaran tidak jauh beda. Namun di lain sisi, menggunakan engine 3 silinder baru ini otomatis membuat bobot mesin ini menjadi lebih ringan," ungkap Anjar saat ditemui di sela acara media Test Drive Daihatsu Ayla di Yogyakarta, Jumat (12/5/2023).
Anjar tak menampik, jika mesin empat silinder bobotnya lebih berat, karena mesin harus menggunakan empat piston. Untuk berapa berat piston Ayla, Anjar memang tidak menjelaskan secara detail, akan tetapi menurut dia dengan berkurang satu piston, hal itu akan sangat mempengaruhi total bobot Ayla.
Baca juga: Komparasi Mobil LCGC 2023 Termurah, Pilih Daihatsu Ayla M, Honda Brio Satya S atau Toyota Agya E?
Dengan segala pengurangan bobot atau berat Daihatsu Ayla 2023, mobil hatchback ukuran mungil tersebut diketahui memiliki konsumsi BBM di atas 20 km per liter. Selain bobot, masalah konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada Ayla yang diklaim lebih irit 10 persen dari model sebelumnya lantaran menggunakan platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA).
Menurut Anjar, pengujian efisiensi bahan bakar telah dilakukan Daihatsu Ayla 2023 melalui penggunaan Dyno dan juga mekanisme lainnya dengan kecepatan konstan baik di pusat R&D ADM maupun penggunaan formal di jalan raya.
"Di tempat R&D, pengujian dilakukan dengan beberapa kecepatan, ada 40 km/jam jadi berapa (konsumsi BBM)? 80 km/jam jadi berapa? Kalau kecepatan penggunaan normal di jalan raya juga pokoknya lebih dari 20 km per liter," klaim Anjar.
Meski begitu, lanjut Anjar, agar kendaraan jadi efisien dalam BBM sejatinya ada banyak faktor, diantaranya adalah orang atau pengemudi, lingkungan dan juga mobilnya. "Kalau kondisi orang, biasanya dilihat dari hobinya (saat mengemudi) galak nggak? Agresif ngga? Dikit-dikit ngerem nggak," ucap Anjar. Dengan cara-cara tersebut ada kemungkinan BBM jadi lebih boros.
Sementara itu untuk faktor lingkungan yang dimaksud adalah, konsumsi bahan bakar tergantung medan yang dilalui yaitu, jalan macet atau tidak, jalan naik dan turun juga sangat berpengaruh.
Sedangkan untuk faktor mobil, biasanya mobil yang dikatakan irit BBM atau tidak bisa diketahui, dari beberapa penyebab, seperti rajin di service atau tidak, apakah ban kempes atau tidak, dan masih banyak lainnya.
"Jadi total konsumsinya bagaimana itu sebenarnya konsepnya bagaimana memberikan kendaraan kualitas baik, dan harga terjangkau, dan termasuk salah satunya kita bicara high quality itu performa, dengan menggunakan silinder tiga silinder," tutupnya.
Jika Anda tertarik untuk membeli Daihatsu Ayla ini dengan dukungan konsultasi keuangan, sehingga proses beli mobil baru menjadi yang lebih mudah, nyaman, dan aman, Anda bisa membelinya melalui SEVA pada https://www.seva.id/ atau mengunduh aplikasi SEVA di PlayStore atau App Store.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
15.855 km
2,5 tahun
Jakarta
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
16.096 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
14.892 km
2 tahun
Jawa Barat