Astra Daihatsu Motor (ADM) tengah merayakan seremoni produksi mobil 7 juta unit selama beroperasi sejak 1978 hingga 2021. Dengan kata lain capaian tersebut didapatkan selama 43 tahun.
Awal kiprah kedatangan Daihatsu di Indonesia terjadi pada 1962 lalu. Pabrikan meluncurkan mobil tiga roda yang disebut Mijet atau orang Indonesia akrab memanggilnya sebagai bemo alias becak bermotor karena memiliki jumlah ban seperti becak.
Baca Juga: Gran Max PU Jadi Andalan Utama, Hingga Juli 2021 Penjualan Daihatsu Meningkat 30,2%
Kiprah Daihatsu mengawali produksi kendaraan secara utuh dilakukan pada 1978. Kemudian membukukan produksi 1 juta unit pada 2005 atau selama 27 tahun berbisnis di Indonesia. Kemudian mencetak produksi 2 juta unit pada 2010 atau dalam kurun waktu lima tahun.
Berselang tiga tahun kemudian Daihatsu merayakakan produksi 3 juta unit pada 2013. Lalu 4 juta unit produksi Daihatsu pada 2015, dan produksi 5 juta unitnya pada 2017. Artinya peningkatan produksi tersebut terjadi hanya dalam waktu 2 tahun.
Berikutnya torehan produksi 6 juta unit dilakukan pada 2019 lalu. Puncaknya produksi 7 juta unit dicapai pada 2021. Terlambat setahun karena target pabrikan capaian 7 juta unit bisa dilakukan pada 2020. Namun kondisi pandemi memaksa aktivitas produksi mobil berkurang dan baru tercapai pada tahun ini.
"Sejak tahun 1978 ADM terus berupaya memenuhi kebutuhan pasar mobil di Indonesia baik domestik maupun ekspor. Tahun 2007 kami membuka jalur produksi tambahan di Sunter dengan kapasitas produksi 330 ribu unit, 2012 didirikan pabrik rakitan baru di Karawang Suryacipta dengan kapasitas produksi 200 ribu unit per tahun," terang Executive Officer PT ADM Kurniawan Rahardono dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/8).
Prestasi Daihatsu sehingga bisa memproduksi mobil dalam jumlah banyak juga diraih berkat penerapan teknologi baru berupa digitalisasi sistem kontrol, menerapkan robotic welding dengan akurasi tinggi, hingga penggunaan robotic sealer untuk semakin meningkatkan kualitas produk.
Selain itu Daihatsu bisa terus beroperasi juga berkat inovasi produk yang mudah diterima masyarakat Indonesia. Ini tak terlepas dari fasilitas riset dan pengembangan Daihatsu yang merupakan pusat RnD otomotif terbesar di Indonesia.
"Tahun 2003 kami meluncurkan Xenia, 2006 Terios, Gran Max 2008, kemudian 2012 mulai produksi Ayla di Karawang. Disusul Sigra 2016. Kami juga selalu memperbarui model yang ada dengan major atau minor change. Pada 2021 kami luncurkan Daihatsu Rocky," lanjut Kurniawan.
Langkah berikutnya pabrikan berlambang D besar itu bersiap menyongsong capaian produksi 8 juta unit mobil dalam beberapa tahun ke depan. Tak sulit bagi Daihatsu untuk mengejarnya karena sebelum pandemi total produksinya selali di atas 500 ribu unit per tahun.
Proyeksinya pada tahun ini Daihatsu mampu memproduksi hingga 462 ribu unit. Sebab pasar berangsur-angsur mengalami pemulihan setelah terpuruk pada tahun lalu dan targetnya bisa terjual 800 ribu unit tahun ini.
Baca Juga: Jangan Salah! Ini Arti Huruf 'E' Pada Indikator Bensin, Pemilik Daihatsu Terios Harus Tahu
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten
2021 Daihatsu ROCKY X 1.2
13.726 km
1,5 tahun
Banten