Sebelum memutuskan hengkang dari Bumi Pertiwi, Chevrolet sempat merilis low MPV yaitu Spin saat masih memiliki pabrik di Pondok Ungu, Bekasi. Dari sekian banyak tipe, Chevrolet Spin 1.5 bensin cukup menarik untuk dibahas soal kelebihan dan kelemahan mobil ini.
Spin ini bisa kita sebut sebagai mobil Asia dengan taste Amerika. Bahkan bila ditelusuri lebih jauh, Spin ini bisa kita sebut sebagai cikal bakal munculnya Wuling Confero pada 2017.
Apa sebabnya? Ini karena SGMW sebagai prinsipal Wuling adalah anak perusahaan dari General Motors di China. Walau berbeda wujud, tapi Spin dan Confero terdapat beberapa kesamaan komponen dan filosofi sebagai mobil keluarga yang terjangkau.
Mundur ke belakang, Chevrolet Spin diproduksi di pabrik General Motors di Bekasi dilakukan pada Februari 2013 hingga Juni 2015. Pada tahun-tahun pertama penjualannya, Chevrolet Spin cukup mendominasi penjualan dari Chevrolet. Model ini bahkan mampu berbicara banyak dan membawa merek asal Amerika Serikat ini bersaing dengan mobil-mobil dari pabrikan Jepang.
Hal yang cukup disayangkan yaitu keputusan GM yang menutup pabrik Chevrolet di Pondok Ungu pada 2016, sehingga membuat kiprah Spin lekas meredup. Padahal, Chevrolet Spin sebenarnya masih menjadi salah satu alternatif pilihan yang sangat menarik di segmen low MPV.
Mobil keluarga ini terjangkau dan nyaman dikendarai, serta punya built quality yang baik khas merek Amerika. Walaupun Chevrolet tak lagi menjual produknya di Indonesia, tak ada salahnya kita menjadikan Spin sebagai alternatif daripada Avanza, Xpander atau Ertiga.
Lantas, sejauh mana Chevrolet Spin ini layak kita miliki sebagai mobil bekas? Mari kita ulas kelebihan dan kelemahan Chevrolet Spin 1.5 bensin ini.
Ada beragam kelebihan Chevrolet Spin yang layak dipertimbangkan. Dengan usia yang tergolong muda, harga Spin ini cukup terjangkau dibandingkan low MPV lain.
Chevrolet Spin sebagai produk dari pabrikan asal Amerika memiliki keunggulan dari built quality. Material yang digunakan pada interior maupun eksteriornya cukup baik.
Penggunaan plat bodi yang tebal tentu menambah aspek keselamatan ketika terjadi benturan keras. Ini karena mobil jadi tidak mudah penyok karena benturan.
Material plat dan rancangan body yang kokoh di Spin cukup berbeda dengan beberapa mobil Jepang sekelasnya. Kita sering menjumpai low MPV merek Jepang dapat dengan mudah penyok ketika terjadi benturan yang tak begitu keras.
Interior Spin juga menawarkan bahan yang cukup kokoh dipadukan desain yang fresh. Kursi Chevrolet Spin memiliki bahan fabric yang enak untuk didukuki. Bentuknya cukup nyaman dan menopang bahu dan lengan.
Rasa nyaman ketika naik mobil ini semakin terasa, sebab kabin dari Chevrolet Spin sangat senyap. Sistem peredaman kabinnya cukup baik menghalau bising dari luar. Dengan begini, kamu tidak perlu terganggu suara bising dari luar mobil akan mengganggu kenyamanan.
Namun secara keseluruhan, Spin menawarkan kita supaya tampil beda dengan kenyamanan berkendara ala mobil Amerika.
Desainnya cukup maskulin, tapi tak begitu agresif karena desainnya yang membulat. Untuk tipe LTZ, telah memakai velg roda berdiameter 16 inci yang membuatnya tampil sporty.
Masuk ke dalam interior, kita disuguhi dashboard dengan guratan garis tegas yang maskulin. Pada konsol tengah, terdapat frame dengan ornamen silver sehingga membuat penampilannya cukup modern.
Tak kalah menarik kalau kita duduk di kursi pengemudi, yang disuguhi speedometer digital dengan tachometer analog. Untuk ukuran mobil keluaran 2015 ke bawah, panel instrumen Spin ini cukup futuristik.
Pada tipe Spin Activ, setirnya sudah memiliki tombol Steering Switch Control yang berfungsi untuk mengatur volume, forward and reverse termasuk tombol mengangkat dan menutup telepon. Fitur ini sayangnya tidak ada pada tipe LTZ ke bawah.
Poin plus dari desain interior Chevrolet Spin punya posisi mengemudi seperti mengendarai mobil Rally. Sebab, layout didesain dengan posisi setir tinggi dan mendekat pada pengemudi agar tidak cepat lelah.
Posisi mengemudi terbilang tinggi, tapi bisa diatur dengan fitur tilt pada kemudi. Untuk pengendaraan dalam kota, Spin sudah mendapatkan fitur EPS atau Electric Power Steering sehingga putaran kemudi cukup ringan.
Sementara itu pada baris kedua, Chevy Spin Activ ini memiliki legroom dan headroom yang lebih dari cukup. Posisi duduknya berkonsep low floor high seating, sehingga kaki penumpang akan terasa jatuh kebawah. Jadi, pandangan kita ke luar jendela lebih leluasa karena tubuh berada sedikit lebih naik.
Pada Chevrolet Spin LTZ yang merupakan tipe menengah telah didukung cukup banyak fitur keselamatan, diantaranya yaitu dual air bags dan sistem pengereman ABS dan EBD untuk mengantisipasi selip ketika berkendara. Untuk keamanannya, Spin LTZ sudah mendapatkan foldable key dengan immobilizer dan theft deterent.
Bila ditelisik lebih jauh, Chevrolet Spin ini memakai mesin dan beberapa komponen yang sama seperti Wuling Confero. Mesin 1.5 Spin berkode L2B yang kini dipakai Confero.
Kompresor AC Confero bahkan juga serupa dengan yang digunakan pada Chevrolet Spin. Dengan banyaknya kesamaan tersebut, kita bisa saling substitusi komponen apabila ada kerusakan.
Urusan daya, pabrikan asal Amerika terkenal jago membuat mobil bertenaga besar. Hal inilah yang jadi salah satu nilai plus dari Chevrolet Spin 1.5 bensin.
Mesin 4 silinder DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.485 cc mampu menyemburkan 109 daya kuda pada putaran 5.800 rpm serta 142 Nm pada putaran 3.800 rpm. Dikawinkan transmisi manual 5 percepatan atau otomatis disalurkan ke roda depan.
Chevrolet Spin bekas kini banyak dijual dengan harga di bawah Rp100 juta. Harga yang ditawarkan termasuk murah untuk kelas low MPV. Dengan harga bekas yang cukup terjangkau, apakah membuat kelemahan Chevrolet Spin jadi termaafkan dan bisa dimaklumi?
Agak disayangkan kalau General Motors sedikit pelit soal fitur, karena masih memakai head unit 2DIN dengan fitur CD dan radio saja.
Untungnya, head unit tersebut sudah mengakomodir fitur Bluetooth dan AUX. Kedua fitur ini membuat kita bisa mengkoneksikan head unit dengan ponsel supaya bisa memutar lagu kesukaan.
Poin minusnya, ruang kaki di baris ketiga tak terlalu lega dibandingkan Toyota Avanza. Parahnya lagi, kita tidak bisa menggeser kursi baris kedua supaya ruang kakinya lebih leluasa.
Ini karena desain kursi baris kedua hanya bisa dilipat, tapi tak ada fitur sliding. Ruang kaki baris kedua cukup leluasa namun sangat kontras dengan kursi baris ketiganya yang sempit.
Bicara kelemahan Chevrolet Spin yang cukup disayangkan banyak orang ada pada ketersediaan transmisi otomatis. Sebab khusus untuk varian diesel tidak tersedia transmisi otomatis. Bahkan, opsi matic hanya ada pada Spin Activ dan LTZ yang bermesin bensin.
Kalau kamu tinggal di kota besar dan sedang mencari MPV untuk kendaraan keluarga, maka tak ada salahnya melirik Chevrolet Spin bensin ini. Tak perlu terlalu khawatir soal layanan purna jual atau ketersediaan sparepart, karena Spin bensin bisa saling substitusi komponen dengan Wuling Confero.
Ibaratnya, budget untuk beli mobkas LCGC bisa kita belikan MPV yang kapasitasnya lebih besar dan kabin lebih nyaman. Dengan relasi komunitas pengguna Chevrolet yang kuat dan bengkel spesialis di kota-kota besar, kami rasa Spin masih bisa jadi andalan untuk 'kuda beban' keluarga.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta