Pasar High MPV sekarang ini hanya diisi oleh duo Toyota Voxy dan Nissan Serena. Padahal jika berkaca, tiga tahun lalu masih ada satu model lagi yang menjadi pesaing keduanya, yakni Mazda Biante. Pernah jadi kuda hitam diawal-awal kemunculannya, Biante mengalami satu kali facelift di tahun 2014, menampilkan mesin SkyActiv baru dan beberapa ubahan kosmetik.
Awalnya Biante hanya diperkenalkan untuk pasar Jepang saja, tapi semenjak booming MPV, Mazda memutuskan untuk memborongnya ke Indonesia dalam bentuk CBU. Hadir untuk mengisi celah antara Mazda 8 yang lebih besar dan MPV kompak Mazda 5, Biante menyasar kalangan keluarga muda. Sayangnya pada akhir 2018, Biante disuntuk mati oleh Mazda karena penjualannya yang kurang sehat.
Meski disuntik mati, peminat Biante masih cukup banyak di tanah air, sehingga harga bekasnya masih cukup bertahan. Model faceliftnya jauh lebih mahal dibandingkan tahun-tahun awal, jadi jika anda punya budget terbatas dan menginginkan MPV Boxy Jepang ini, bisa coba tahun yang lebih muda dan pre-facelift. Untuk tahun 2016 keatas masih dibanderol melebihi Rp200 Juta.
Model dan Harga Mazda Biante Bekas | |
Tahun | Harga |
Biante AT Non SkyActiv 2012 | Rp135 Juta-Rp143,5 Juta |
Biante AT Non SkyActiv 2013 | Rp145 Juta-Rp160 Juta |
Biante AT Non SkyActiv 2014 | Rp170 Juta-Rp180 Juta |
Biante AT SkyActiv 2015 | Rp190 Juta-Rp200 Juta |
Biante AT SkyActiv 2016 | Rp205 Juta-Rp215 Juta |
Biante AT SkyActiv 2017 | Rp215 Juta-Rp225 Juta |
Biante AT SkyActiv 2018 | Rp225 Juta-Rp 235 Juta |
Baca juga:Bocoran Mazda CX-3 Facelift 2021: Ada Tipe Baru dan Pakai Mesin Diesel
Kebanyakan model MPV di kelas ini membanggakan bentuknya yang mengotak, dimana Mazda justru sebaliknya. Mereka berusaha untuk menghilangkan kesan boxy lewat lekukan di bagian samping dan fascia depan.
Hasilnya memuaskan, Biante tidak terlihat seperti model lain yang doyan mengorbankan tampilan untuk sedikit fungsionalitas.
Bagi versi faceliftnya, ubahan meliputi gril depan yang terinspirasi dari Kodo Design khas mobil Mazda kekinian. Bemper depan juga baru, jadi lebih minimalis ketimbang sebelumnya.
Lampu utama sudah menggunakan HID meski untuk foglamp masih halogen biasa.Berlanjut ke samping, ciri khas Biante dalam ornament kaca yang ditarik dari lampu depan tetap hadir.
Kaca pilar A luar biasa besar, mengurangi area blindspot pengemudi. Peleknya memakai ukuran 16 inci yang kelihatan agak kekecilan untuk mobil diatas 4,7 meter ini.
Lis kaca berwarna hitam memberikan kesan seamless, ditambah sedikit tarikan garis di bagian fender roda makin membuat desainnya tidak membosankan.
Bagian belakang juga tak kalah menarik dari fascia depan. Kembali penggunaan ornamen sejenis kaca yang memanjang dari kiri kekanan layaknya light bar, membuatnya tetap modern meski sekarang sudah berumur 7 tahun.
Kerennya logo Mazda dan tulisan Biante disembunyikan di ornamen ini, sehingga tidak mudah kotor dan berdebu.
Lampu belakang sendiri kombinasi dari LED dan bohlam dengan mata kucing yang bentuknya panjang. Secara keseluruhan bagian belakang Biante minimalis.
Dimensi Mazda Biante | |
Panjang | 4,715 mm |
Lebar | 1,770 mm |
Tinggi | 1,835 mm |
Wheelbase | 2,850 mm |
Kesan luas dan lapang dari Biante ditekankan oleh jendela samping yang luas, ditambah kaca segitiga pilar A yang besar. Selain itu juga pemakaian dashboard yang rendah membantu visibilitas pengemudi kala perjalanan jauh.
Tata letak dari panel instrumen dan konsol tengah juga fungsional, memberikan informasi lengkap dari TFT MID tanpa pengemudi memalingkan kepalanya terlalu banyak.
Ruang penyimpanan juga memadai, mulai dari glovebox, cupholder di pintu, dan beberapa model laci terbuka untuk meletakkan barang termasuk handphone.
Sayangnya panel speedometer Biate masih model analog, meski sudah ditambahkan efek lampu ungu dan biru sebagai latar di belakang. Headunit 7 inci menjadi standar, sudah memiliki konektivitas Bluetooth, DVD, FM, AM, dan USB.
Fitur standar lain seperti Keyless Entry, Idling Stop System, Roof Monitor, dan Automatic Climate Control juga sudah dihadirkan.
Khusus di model pre-facelift sudah ada Auto Headlamp dan Auto Rain Wiper, yang justru hilang di setelah penyegaran. Baris kedua dimanjakan oleh Electric Power Sliding Door untuk buka tutup pintu dan pengaturannya bisa dari pengemudi depan.
Hakikat Biante sebagai MPV roti tawar sudah pasti memberikan ruang kaki dan ruang kepala yang lega dari baris pertama hingga ketiga.
Joknya yang sudah kulit juga membantu kenyamanan penumpang, ditambah modelnya yang semi-captain seat menaikkan kelas Biante sebagai MPV. Akomodasi bagasi luas meski tidak bisa dilipat rata lantai.
Baca juga:New Mazda CX-5 Dibandrol Mulai dari Rp553 Jutaan, Nambah Dua Fitur Doang?
Mazda menyematkan fitur keselamatan yang cukup baik kepada Biante. Meliputi safety Dual SRS Airbag, ABS,EBD, BA Hill Start Assist, Impact Protection Structure dan Advanced Suspension System.
Ada juga fitur Idling Stop yang berguna untuk menghemat bahan bakar lewat mematikan mesin otomatis, yang memang banyak terdapat di model Mazda.
Sebagai MPV, Biante juga hadir dengan touch sensor pada pintu gesernya, mencegah tangan penumpang terjepit pada saat pintu menutup.
Sistem ini juga mencegah mobil untuk berjalan jika proses menutup belum sempurna. Tak lupa ISOFIX untuk penggunaan Child Seat agar lebih aman juga ada.
Soal tenaga dan transmisi, Biante unjuk gigi ketimbang dua pesaing beratnya. Memakai mesin PE-VPS kapasitas 2.000cc empat silinder N/A berteknologi SkyActiv G, dapurpacu mobil ini mampu menghasilkan tenaga puncak 150 PS dan torsi maksimum 190 Nm. Tenaga diteruskan ke transmisi otomatis 6 pilihan percepatan Skyactiv-Drive.
Kombinasi mesin dan transmisi Biante inilah yang membuat respons gas dan kickdown lebih baik dibandingkan MPV roti tawar dengan CVT.
Penyaluran tenaga Biante diarahkan ke dua roda depan, meski di beberapa negara seperti Jepang, ada opsi AWD-nya.
Mesin lawas pada model pre-penyegaran juga tetap menggunakan 2.000cc berkode MZR LF-VD, hanya saja tidak ada teknologi Skyactiv sehingga efisiensi bahan bakar sedikit lebih rendah dan torsi yang didapatkan di rpm lebih tinggi. Klaim Mazda, Biante mampu mencatatkan angka keiritan 13,5 Km/L.
Baca juga:5 Mobil Baru Mazda Siap Rilis Mulai Tahun Depan, Semuanya SUV
Meski umur Biante masih tergolong muda dan jarang ada kerusakan, tapi bagi anda yang mengincar Biante bekas ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1.Engine Knocking Pada Mesin Skyactiv
Melihat kompresi mesin di brosur, seharusnya Biante menenggak bensin minimal RON 92 alias Pertamax. Banyak pemilik yang justru memaksakan penggunaan Pertalite bagi kendaraan mereka, sehingga akhirnya mesin jadi ngelitik.
Jika belum terlalu sering terjadi, cukup memakai oktan seperti seharusnya. Apabila sudah terlalu parah, lakukan cleaning injector dan carbon cleaning.
2.Perpindahan Gigi Tidak Halus/Ngelock
Kerusakan ini biasanya terjadi akibat kerusakan model transmisi, yang disebabkan oleh oli transmisi yang tercampur dengan air.
Sebab modul transmisi Biante posisinya terendam oli didalam girboks. Jika sudah rusak, menggantinya perlu satu set dengan valve control, bisa seharga Rp10 Juta-Rp14 Juta.
Jika anda mencari High MPV yang memiliki kabin luas sekaligus memiliki pintu geser, serta desain yang lebih sporty dari pesaing sekelasnya, Mazda Biante bisa jadi pilihan menarik.
Berada di rentang harga Rp130 Juta-Rp150 Juta untuk non facelift dan sekitar Rp180 Juta-Rp235 Juta bagi versi penyegaran, mobil MPV satu ini memberikan pengendalian yang lebih baik tanpa mengorbankan kenyamanan sebagai people mover.
Baca juga:Mazda 2 2022 Mulai Menampakkan Diri, Cuma Rebadge dari Yaris
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta
2019 Honda ACCORD TC EL 1.5
30.464 km
4 tahun
Jakarta
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat