Low MPV jenama Negeri Tiongkok, Wuling Confero pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2017. Setelah empat tahun turut serta meramaikan kancah otomotif Tanah Air, Maret 2021 PT SGMW Motor Indonesia memberikan penyegaran pada tampilan luar serta update di beberapa sektor mesin dan fitur guna lebih memikat konsumennya.
Namun tahukah kalian, beberapa produk Confero mulai dari vin 2020 hingga 2021 seringkali dikeluhkan konsumennya, bahkan hal yang serupa juga terjadi pada model faceliftnya.
Selain kopling yang tiba-tiba ngeloss dengan sendirinya, Wuling Confero juga memiliki masalah lain yang tentunya sedikit merepotkan penggunannya jika diharuskan bolak-balik ke bengkel untuk melakukan perbaikan.
Berikut adalah beberapa masalah Wuling Confero yang seringkali dikeluhkan pemiliknya.
Baca juga: Cari MPV Baru di Bawah Rp200 Jutaan, Wuling Confero S Ungguli Daihatsu Xenia 1.3 X
Masalah kopling ngeloss dengan sendirinya di Wuling Confero tidak hanya terjadi pada satu mobil saja. Beberapa pemilik mobil ini juga mengalami masalah yang sama.
Seperti yang ditulis oleh pemilik akun facebook Vendi Koagow di grup Wuling Club Indonesia, dirinya mengalami kopling loss di Confero DB lansiran 2021 yang baru menyentuh pemakaian 10 ribu kilometer.
Seperti beberapa pemilik Confero lainnya, masalah kopling loss terjadi akibat release bearing yang ada di kopling mengalami kerusakan. Dan sebagian besar terjadi di mobil produksi 2020 hingga 2021 yang sudah bermodelkan facelift.
Tidak hanya release bearing bermasalah, kopling loss juga terjadi dikarenakan faktor lain. Seperti pemilik akun Laminto Hayatul Rahmat, dirinya mengalami loss kopling yang disebabkan oleh konektor atau sambungan pengunci antara pipa kopling dan rumah booster kopling bawah serta seal konektornya pecah.
Lain halnya dialami oleh pemilik akun Facebook Hasbullah Muhammad Sulaiman, Wuling Confero L Lux facelift 2021 yang dibelinya baru tujuh bulan pemakaian dengan penggunaan 2.800 km, dirinya mengalami masalah pada clutch disc atau kampas kopling yang habis tak tersisa. Alhasil mobilnya tidak bisa bergerak untuk melanjutkan perjalanan.
Menurutnya, selama ini pemakaian yang dilakukan normal dan tidak pernah menginjak setengah kopling. Dirinya hingga kini belum mengetahui hal apa yang menyebabkan kampas kopling di mobilnya habis.
Jika menurut analisa anggota lainnya di grup Facebook Wuling Club Indonesia dengan nama akun Abu Armash, habisnya kampas kopling yang terjadi di mobil Hasbullah diakibatkan oleh bocornya realease bearing sehingga tidak berfungsi yang menyebabkan clutch disc menempel ke flywheel.
Di bengkel resmi Hasbullah menyampaikan untuk penggantian serta perbaikannya hanya memakan biaya Rp400 ribu dengan mendapatkan realase bearing serta kampas kopling baru.
Sebagai informasi, transmisi Wuling Confero telah menganut teknologi dual clutch. Transmisi dual clutch yang ada pada Wuling Confero sendiri memiliki keistimewaan, yakni terasa mudah dan empuk ketika menginjak pedal kopling.
Oh iya, keluhan lain yang dirasakan beberapa pemilik Wuling Confero untuk transmisinya yaitu susahnya masuk ke gigi satu. Supaya bisa dengan mudah masuk ke gigi satu, biasanya dari mereka lebih dulu masukan ke gigi dua sebelum kembali memindahkan ke posisi satu.
Bisa dibilang Wuling Confero adalah salah satu mobil yang memiliki banyak sensor dan fitur dengan membutuhkan daya listrik cukup banyak. Seperti yang diketahui, mobil ini sudah dilengkapi dengan Electric Adjustable Foldable Mirror, Emergency Stop Signal (ESS) hingga driver seat height adjuster.
Tidak hanya itu, LMPV jenama Cina ini juga mendapat penunjang kenyamanan berkendara lainnya. Sebut saja Rear Parking Camera, TPMS, Head unit 8” Touchscreen, USB Charging hingga baris ketiga, Audio Control & Answering Call Button. Tidak ketinggalan Dual SRS Airbag, parking sensor, ABS & EBD, seatbelt indicator, immobilizer, ISOFIX, serta anti-theft alarm untuk fitur keselamatannya.
Punya banyak sensor dan fitur, tak sedikit dari pemilik mobil mengalami kejadian tidak mengenakan seperti susahnya menghidupkan mesin. Setelah dicek, ternyata aki sudah tidak memiliki tegangan listrik. Guna membuatnya supaya awet, beberapa pemilik mobil menggantinya dengan aki baru yang memiliki jumlah ampere sedikit lebih besar.
Tidak hanya terjadi di Confero biasa, masalah lainya juga dirasakan pemilik Wuling Confero S ACT. Seperti yang disampaikan oleh akun Pandu Biasramadhana, Confero S ACT 2021 miliknya ketika berada di kecepatan atas posisi gigi enam, shift knob atau tuas persenelingnya pindah dengan sendirinya ke posisi netral saat melaju di kecepatan 80-100 km/jam.
Sampai dengan saat ini dirinya serta bengkel yang didatangi belum mengetahui apa penyebab Confero S ACT miliknya tiba-tiba netral dengan sendirinya. Namun informasi yang ia dapat, kerusakan terjadi antara synchronizer atau detent ballnya dimana untuk perbaikannya harus membongkar transmisi.
Tak hanya ACT, Wuling Confero manual ternyata juga mengalami hal yang sama. Seperi yang dituliskan pemilik akun Khalid M Rafsanjani, Confero dengan transmisi manual kebanyakan kena di synchromesh nya yang mana dari posisi gigi tiga bisa netral dengan sendirinya.
Baca juga: Simak Kelebihan dan Kekurangan Transmisi E-Clutch pada Wuling Confero S ACT
Extra fan berfungsi untuk melakukan pendinginan terhadap mesin dan sistem pendingin udara. Namun beberapa pemilik Wuling Confero mengeluhkan soal extra fan yang suka melemah bahkan mati secara tiba-tiba. Setelah melakukan pengecekan, ditemukan bahwa brush atau areng di dinamo mulai menipis. Untuk mengatasinya, kalian bisa melakukan penggantian terhadap brushnya saja atau mengganti satu set dengan yang baru di bengkel resmi.
Pemilik Wuling Confero juga kerap kali mengeluhkan pada bagian setirnya yang dianggap sering bermasalah. Seringkali pada bagian ini timbul suara yang bersumber dari rack steer seperti gesekan material besi dan merasa oblak. Tak sedikit para pengguna merasa khawatir akan gejala yang muncul disaat mobil digunakan.
Namun, masalah terebut bisa diatasi ketika pengguna datang ke bengkel resmi untuk melakukan perbaikan terhadap komponen yang dianggap bermasalah. Apabila masih memiliki garansi, tentunya rack steer akan langsung diganti tanpa harus pemilik mengeluarkan biaya sepersenpun.
Beberapa pemilik mobil ini juga kerap mengalami masalah di sektor kaki-kaki, khususnya di bagian shockbreaker. Suara ‘gludug’ seringkali muncul ketika mobil melewati jalur yang berkontur.
Meski dianggap tidak terlalu memberikan dampak yang besar untuk sektor keselamatan, suara yang ditimbulkan ini dapat mengganggu pengemudi dan penumpang di dalamnya. Dengan kejadian tersebut juga dapat memberikan rasa khawatir terhadap pengguna ketika dalam berkendara.
Baca juga: Pakai Basis yang Sama, Mending Pilih Wuling Confero atau Chevrolet Spin?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Daihatsu ROCKY X 1.2
13.726 km
1,5 tahun
Banten
2022 Daihatsu ROCKY X 1.2
9.761 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Daihatsu TERIOS R 1.5
16.243 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2021 Daihatsu TERIOS R 1.5
10.438 km
2,5 tahun
Java East