Siapa sih car enthusiast yang tidak familiar dengan nama Tesla. Merek besutan Elon Musk dkk itu sedari awal fokus pada pengembangan dan pemasaran kendaraan listrik khususnya mobil.
Banyak yang mengagumi sepak terjang perusahaan ini jadi brand otomotif yang sanggup menyaingi produsen mobil kelas dunia yang sudah lebih dulu hadir. Bahkan raksasa Eropa seperti VW Group, BMW, Mercedes-Benz, sampai pabrikan sebesar General Motors (GM) pun akhirnya ikut terjun ke industri kendaraan listrik melihat kesuksesan Tesla.
Namun dibalik semua itu, Tesla sering juga mendapatkan cap buruk. Apalagi kalau bukan karena kesalahan produknya. Beberapa kecelakaan terhadap kendaraan yang diklaim punya fitur otonom itu diyakini jadi bukti jika teknologi pada Tesla tidak sesempurna yang selalu digembar-gemborkan.
Sejumlah protes dan surat pernyataan kekecewaan pun kerap melayang ke pabrikan yang berpusat di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS) tersebut. Dan di beberapa negara, nama Tesla mulai tak sebaik awalnya.
Baca juga : Diberondong Kritik Soal Fitur Keselamatan, Tesla Akhirnya Terima Masukan Tentang Model 3
Ada berbagai kekecewaan yang diungkap media massa sejumlah negara terhadap kualitas produk dari Tesla. Satu diantaranya yang cukup menyorot perhatian dunia adalah ketika ada kejadian di Shanghai International Auto Show pada 19 April 2021.
Saat itu di tengah pameran tiba-tiba seorang wanita menaiki atap satu mobil Tesla yang sedang dipajang. Ia mengenakan kaus putih dengan tulisan berbahasa Cina yang berarti "Brake Failure Tesla" serta berteriak-teriak memprotes jika mobil Tesla ada masalah pada sistem pengreman dan tidak ditindaklanjuti.
Aksi nekad ini ternyata didasari rasa ketidakpuasan di wanita yang mengaku pemilik Model 3. Ia menceritakan saat itu kendaraannya tengah melaju, namun saat menekan pedal rem, kendaraan tak kunjung berhenti. Akibatnya ia harus menubruk dinding, si pengemudi mengalami luka-luka disekujur tubuh, serta anak-anaknya di jok belakang juga menderita luka ringan.
Dikutip dari Carnewschina, malam pasca kejadian di pameran itu, Tesla sebenarnya mengeluarkan permintaan maaf ke publik di Cina. Isinya adalah pengakuan kalau mereka belum menyelesaikan masalah kegagalan sistem pengereman pada mobil tersebut.
Dalam surat pernyataan resmi itu pula pabrikan setuju dengan lembaga pemerintah setempat untuk melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan kejadian yang sama di kendaraan lain yang dijual di Tiongkok.
Baca juga : Protes Soal Masalah Rem, Pengunjung Shanghai Motor Show Injak-injak Mobil Display Tesla
Atas dasar ini, Chinese Central Commission for Discipline Inspection menghargai ketulusan tindakan Tesla. Menurut lembaga resmi itu, negara menghormati niat perusahaan asing untuk masuk ke pasar domestik. Namun mereka harus mentaati peraturan undang-undang dan menghormati hak-hak konsumen.
Sayangnya pasca kejadian itu, Tesla tetap memperkarakan kasus wanita menaiki atap mobil di pameran itu. Bahkan tim kuasa hukum perusahaan pun menggugat sejumlah influencer dan reviewer di Cina akibat dinilai membuat video kebohongan tentang kerusakan sistem pengreman di mobil Tesla.
Imbas dari tragedi tahun lalu itu, masyarakat Negeri Tirai Bambu pun tak lagi percaya dengan Tesla. Berdasarkan China Consumers Association Research, merek otomotif ini menempati peringkat pertama ketidakpuasan perlindungan hak-hak konsumen di Cina.
Banyak pembeli yang merasa mereka tidak mendapatkan pelayanan terbaik setelah memiliki kendaraan itu. Bahkan beberapa dari mereka dibuat kesal karena kerap melakukan pengaduan namun tidak ditanggapi serius oleh pihak pabrikan.
Nah kira-kira gimana dengan konsumen Tesla di Indonesia ya?
Baca juga : Tesla Harus Recall 300.000 Model 3 dan Model Y akibat Cruise Control Tiba-tiba Aktif Sendiri
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta