Pabrikan mobil listrik Tesla Inc diketahui sedang dalam investigasi otoritas kriminal Amerika Serikat. Hal ini terkait dugaan adanya tindak kejahatan yang disebabkan penggunaan teknologi Autopilot atau otonom milik Tesla.
Informasi ini dibeberkan oleh tiga sumber Reuters, yang mengetahui permasalahan dan proses penyelidikan tersebut.
Masih menurut Reuters, sebelumnya Departemen Kehakiman AS telah melakukan penyelidikan, menyusul lebih dari selusin kecelakaan terjadi dan beberapa di antaranya berakibat fatal. Hanya saja hal itu belum diungkap ke publik.
Dalam peyelidikan itu disebutkan, banyak insiden kecelakaan yang dialami mobil Tesla, dan diketahui penyebabnya adalah saat peristiwa terjadi sistem bantuan pengemudi autopilot sedang diaktifkan.
Baca juga: Hujan Lebat Bikin Jalan Jakarta Banjir, Tesla Model 3 Apes Terendam
Meski teknologi otonom kini sedang dalam penyelidikan, hingga artikel ini dimuat pihak Tesla sendiri rupanya belum ada tanggapan.
Sebaliknya, Elon Musk disebut-sebut akan segera merilis versi upgrade dari perangkat lunak 'Full Self-Driving' pada mobil Tesla, yang memungkinkan pelanggan melakukan perjalanan ke tempat kerja, rumah, toko, tanpa menyentuh kemudi.
Seperti diketahui, Tesla pada tahun 2020, telah membubarkan Departemen Public Relations. Bahkan Reuters sendiri belum mendapatkan jawaban setelah memberikan pertanyaan kepada Tesla perihal penyelidikan.
Kendati demikian, dalam sebuah wawancara dengan Automotive News pada tahun 2020, Elon Musk menyebut masalah yang terjadi pada sistem otonom berasal dari pengemudi itu sendiri. Dimana mereka salah dalam memahami penggunaan sistem yang baik, sehingga tidak sesuai instruksi Tesla.
Baca juga: Tesla Siapkan Mobil Listrik Murah, Buat Lawan Hyundai IONIQ 5?
Sebelumnya, pada 2016 saat sistem otonom diperkenalkan ke publik, dalam sebuah acara konferensi, Elon Musk menyebutkan dengan adanya teknologi otonom maka 'mungkin lebih baik' daripada pengemudi manusia.
Bahkan di situs resmi Tesla, terdapat sebuah video yang mencoba menampilkan kemampuan mobilnya, khususnya dengan adanya teknologi otonom.
"Orang di kursi pengemudi hanya ada di sana karena alasan hukum. Dia tidak melakukan apa-apa. Mobil itu mengemudi sendiri," tulis sebuah video di situs resmi Tesla.
Kendati demikian, ada juga perbedaan informasi mengenai teknologi otonom milik Tesla. Mereka tetap menyebutkan secara eksplisit dan memperingatkan pengemudi bahwa mereka harus tetap memegang kemudi dan menjaga kendali kendaraan saat menggunakan autopilot.
Baca juga: Dikritik Komunitas Tesla Akibat Banyak Masalah di Mobilnya, Elon Musk Malah Nyinyir di Twitter
Tak sampai disitu, teknologi yang dikembangkan Tesla disebutkan dapat membantu gaya mengemudi, mulai dari pengereman, kecepatan, dan perpindahan jalur, tetapi fitur-fiturnya 'tidak membuat kendaraan menjadi otonom'.
Simpang siur fungsi teknologi otonom sendiri ternyata ikut mendapatkan perhatian Regulator Keselamatan Federal California. Menurut mereka klaim tentang kemampuan mobil tanpa awak dan desain sistem tersebut, bisa membuat pelanggan ingin melakukan hal yang salah.
Pasalnya, saat ini tak sedikit pengguna mobil Tesla, justru terdorong untuk memperlakukan mobilnya yang benar-benar tanpa pengemudi, dan merasa nyaman duduk di belakang kemudi tanpa memperdulikan lingkar kemudi, sehingga beresiko terjadi kecelakaan yang berpotensi fatal.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten