Di Indonesia, kalian bisa menemukan beberapa industri kreatif di bidang otomotif yang terbiasa melakukan modifikasi bahkan pembuatan mobil. Salah satunya adalah Tuksedo Studio. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan restorasi mobil-mobil klasik ini berdiri pertama kali dibentuk pada tahun 2020 yang beralamatkan di jalan Tukad Tampuagan no 356 Ketewel, Gianyar-Bali.
Bengkel yang memproduksi dan merestorasi berbagai mobil klasik ini sebagian besar membuat kembali mobil lama, langka bahkan sudah punah, seperti contoh Porsche 356 Speedster. Dalam tahap pembuatannya, mereka seperti merancang mobil sungguhan menggunakan blue print, pengemalan dengan kayu dan kawat besi sebagai langkah awalnya.
Turut meramaikan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, Tuksedo Studio bukan cuma memajang Porsche 356 Speedster, tapi juga menampilkan beberapa mobil hasil karya tangannya, seperti; Porsche 356 A Coupe, Porsche 550 Spyder, Toyota 2000 GT dan beberapa model lainnya.
Baca juga: Wujud Suzuki Ertiga 2022 Mulai Terungkap, Pakai Sistem Hybrid dan Gearbox Baru
“Mobil-mobil di sini kita kerjakan secara manual dengan bantuan beberapa alat tentunya. Untuk proses pembuatannya sendiri cukup panjang dan perlu kedetailan dan kejelian supaya akurasi dan kemiripan dengan mobil aslinya tepat,” ujar Laksamana Gusti Handoko, selaku Co Founder Tuksedo Studio.
Gusti menambahkan, untuk pengerjaannya dari model baru bisa memakan waktu hingga satu tahun.
“Pengerjaan lama itu ada di model yang belum pernah kita buat. Karena kami harus membuat blueprint tadi, moulding, pengukuran tepat secara keseluruhan, tes memasang mesin dan tes jalan. Waktunya sendiri bisa sampai satu tahun bahkan lebih. Beda kalau model yang sudah pernah kita buat, pengerjaan sekitar enam sampai delapan bulan mobil bisa selesai,” imbuhnya.
Mengenai harga, Gusti menyampaikan bahwa mobil klasik buatan Tuksedo Studio ini dibandrol dengan harga yang bervariatif.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Chery EQ1, Mobil Listrik Paling Rasional untuk Dinantikan
“Kalau bicara soal harga bermacam-macam tergantung tingkat kesulitan pembuatan, spare parts serta aksesoris yang dipakai. Untuk harga awalnya sendiri mulai dari Rp1,75 miliar sampai Rp4,5 miliar,” Tukasnya.
Seperti yang disamapaikan Gusti, untuk aksesoris dan partsnya diriinya rela mengimportnya dari luar negeri.
“Kita gak pakai parts dan aksesoris KW. Seperti speedometer, setir, jok, lis karet, parts mesin kita pakai yang original. Kalo di dalam negeri stok gak ada, kita import dari beberapa negara,” jelasnya.
Bengkel builder tersebut membatasi hanya membuat lima unit di setiap model dalam produksinya.
“Jadi kita batasin setiap model hanya 5 unit. Untuk kemiripan dengan aslinya secara persentase 95% mirip dengan aslinya. Body, interior, sampai detail aksesori bisa dibikin persis sama sesuai aslinya karena ya tadi semua dibeli asli bukan pakai KW,” ucapnya.
Menyinggung soal jantung pacunya, Gusti menyampaikan bahwa bagian ini didapat dari mobil donor.
“Mesin kita pakai dari mobil donor yang mempunyai kemiripan karakter mobil yang mau kita buat. Seperti Porsche 356, mendapat donor dari VW Beatle berkapasitas 1.750 cc. Kami memakainya karena VW Beatel sendiri dijadikan bahan dasar 356 yang asli. Contoh lainnya seperti Toyota 2000GT pakai mesin Toyota Crown 2,000 cc dan Mercy 300SL Gullwing dengan donor dari W124 E 320,” tutupnya.
Baca juga: 7 Hari IIMS 2022, HR-V Langsung Jadi Mobil Honda Terlaris, Tipe Ini yang Paling Banyak Peminatnya
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta