Knalpot selama ini menjadi salah satu komponen yang sering mendapat sentuhan modifikasi. Alasannya sederhana, cuma dengan ganti knalpot bisa meningkatkan performa mobil, dan suara bisa dibuat lebih menggelegar. Perlu kamu ketahui, ganti knalpot mobil ini ada perhitungannya.
Tak jarang, kita juga perlu ganti knalpot karena pipanya telah keropos karena usia kendaraan. Saat ingin ganti knalpot baik untuk upgrade performa atau hanya mengganti dengan versi standar, perlu menghitung diameter pipa dan konfigurasi header.
Ada anggapan bahwa semakin besar saluran maka akan memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap performa. Hal terpenting saat kita ingin mengganti knalpot ialah menghitung secara presisi ukuran diameter pipa. Dikutip dari laman resmi Auto2000, ada rumus ukuran pipa knalpot berdasarkan kapasitas mesin mobil.
Anda perlu memperhatikan perbandingan ukuran antara kapasitas tabung mesin dengan diameter kepala knalpot. Jika kapasitas mesin mobil di angka 1.000 cc hingga 1.500 cc, maka gunakan pipa knalpot dengan diameter 2 inci. Kemudian, jika kapasitas mesin sekitar 1.500 cc hingga 2.000 cc, maka kamu bisa menggunakan pipa knalpot diameter 2,5 inci.
Begitu juga untuk perbandingan kapasitas mesin dan diameter yang lebih tinggi lagi. Kalau kamu memakai perbandingan yang tepat antara ukuran keduanya, maka tak hanya suara garang yang bisa dihasilkan, tapi juga tarikan yang oke.
Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikan ukuran resonator, header, serta muffler dengan ukuran pipa knalpot. Pilih pipa dengan lekukan bulat agar sisa gas buang mampu mengalir secara lancar.
Header adalah saluran buang gas yang merupakan hasil sisa pembakaran yang ada di bagian blok mesin. Konfigurasi header biasanya 4-2-1 atau 4-1. Dengan konfigurasi 4-2-1, artinya gas buang dari blok mesin disalurkan ke empat saluran, baru dipindahkan ke dua saluran, dan berakhir di satu saluran.
Untuk konfigurasi 4-1, gas sisa pembakaran disalurkan melalui empat saluran, lalu langsung berakhir di satu saluran. Konfigurasi ini seringkali dipilih atau digunakan mobil balap atau untuk meningkatkan performa.
Konfigurasi header dan desain pipa knalpot akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan tenaga mesin. Jika ingin mengganti knalpot dalam konteks standar, kamu harus memastikan konfigurasi header ini sama dengan bawaan pabrik. Selain itu jangan lupa pastikan desain lubang dan lekukan pipa sesuai.
Jenis transmisi jelas berpengaruh terhadap desain pipa serta konfigurasi header. Untuk mobil matic yang perpindahan giginya nyaris tanpa jeda jelas beda knalpotnya dengan mobil manual yang ada jeda sekian detik saat pindah gigi. Tujuannya supaya tidak terjadi tenaga yang ngedrop atau tertahan saat proses perpindahan gigi di mobil manual.
Sebab, semburan gas buang dari blok mesin akan meningkat ketika kita melakukan perpindahan gigi. Oleh karena itu, saluran knalpot harus dapat mengelola gas buang secara tepat untuk meminimalisir efek tekanan balik menuju ruang bakar.
Untuk mobil manual, ada baiknya menghitung ukuran dan konfigurasi mulai dari header, resonator, hingga muffler secara seksama. Pada mobil transmisi manual, ketika ganti posisi gigi lalu pedal gas diinjak, disanalah semburan gas dari blok mesin menjadi meningkat.
Rancangan knalpot yang bagus akan memberikan tekanan balik yang tepat. hasilnya, proses pembakaran di dalam mesin akan mendapatkan sirkulasi gas buang yang stabil dan optimal.
Untuk mobil matic lebih sederhana, cukup ganti header sesuai desain header bawaan memakai diameter pipa yang diameternya sedikit lebih besar dari standar. Jika diameter pipa terlalu besar, maka itu sama seperti dengan knalpot free flow sehingga menjadi lebih boros.
Jika ingin mengganti knalpot, sebaiknya harus berkonsultasi dulu dengan mekanik terpercaya atau dengan bengkel knalpot yang sudah ahli. Jangan sampai mengurangi kinerja mobil tersebut dan cuma boros atau bising.
Biasanya anak muda yang mengganti knalpot standar menjadi knalpot racing ingin supaya performa meningkat sekaligus suaranya menggelegar. Namun tak jarang karena salah perhitungan, hanya suaranya yang menggelegar tapi tarikan malah loyo. Jadi, pelajari lebih detil jika kamu ingin mengganti knalpot mobil standar dengan knalpot mobil aftermarket.
Perhatikan spesifikasi mesin saat akan melakukan pergantian knalpot mungkin agar mobil tidak menurun dari sisi performa. Dengan begini, knalpot bisa menghasilkan kinerja pembuangan emisi yang optimal di bagian tersebut.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta