Hari raya Idul Fitri sudah semakin dekat, masyarakat pun sebagian telah berangkat mudik ke kampung halaman. Sebagian besar pengendara beranggapan bahwa melakukan perjalanan mudik di malam hari adalah pilihan terbaik.
Alasannya yaitu saat malam hari ini jalanan sunyi dari kendaraan lain, sehingga Anda dapat berkendara dengan nyaman dan santai. Namun jangan salah sangka, ternyata berkendara di malam hari memiliki risiko yang besar. Bahkan risiko kecelakaan berkendara akan meningkat sampai dua kali lipat.
Saat kita melakukan perjalanan jauh di malam hari, maka aktivitas mengemudi lebih banyak rintangannya. Ini karena kedua mata si pengemudi harus ekstra waspada selama berkendara.
Hal yang tidak kita sadari yaitu pada malam hari kondisi tubuh kita pasti berkurang. Ketika mengemudi pun kondisi visibilitas menurun akibat kondisi gelap minim penerangan, sehingga resikonya jadi naik 20%.
Kalian yang memang tidak terbiasa atau jarang berkendara di malam hari membutuhkan lebih banyak cahaya untuk melihat situasi jalanan. Lain cerita dengan pengemudi bus atau truk lintas provinsi yang memang setiap hari terbiasa berkendara di kegelapan malam.
Itulah mengapa, kalau hanya mengandalkan lampu depan saja maka resikonya pun akan jauh lebih besar. Jangan lupakan juga faktor usia, dengan umur yang semakin bertambah tentunya kita membutuhkan lebih banyak cahaya saat berkendara. Pasalnya, pandangan akan semakin terbatas jika lampu penerangan di pinggir jalan sangat minim.
Banyak kejadian kecelakaan di malam hari yang umumnya disebabkan pengendara tidak bisa melihat kondisi jalan dengan baik. Beberapa faktor lain disebabkan akibat mata pengemudi silau setelah berpapasan dengan kendaraan lain. Kendaraan tak jarang keluar dari jalur akibat refleks buang setir tanpa disadari pengemudi yang mengalami silau, sehingga terjadilah kecelakaan.
Dari sisi kondisi fisik pengemudi, Jika Anda memaksakan diri untuk melakukan perjalanan di malam hari terutama saat lelah, maka Anda bisa saja tertidur atau mengalami microsleep ketika berkendara. Terlebih, metabolisme manusia akan menurun di malam hari sehingga harus beristirahat.
Hal lain yang mungkin terlupakan ialah ketersediaan bengkel di malam hari semakin sulit dicari, terutama di kota-kota kecil. Saat malam hari, banyak bengkel mobil yang sudah tutup dan banyak orang telah terlelap, sehingga kita sulit mencari bantuan perbaikan andaikata terjadi masalah teknis.
Kita tidak pernah tahu masalah apa yang bakal muncul selama perjalanan, walau kondisi mobil sudah dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan.
Kalian sebenarnya tetap dapat bepergian di malam hari asalkan telah mempersiapkan diri sebelumnya. Untuk persiapan, tidur siang terlebih dahulu dan sebelum berangkat mengonsumsi minuman yang mengandung kafein. Saat berkendara, jaga kecepatan di bawah 70 km/jam di malam hari dalam kondisi minim cahaya.
jika kita mengemudi di pagi atau siang hari, maka jarak pandang mata akan lebih luas lagi jangkauannya. Kita bisa melihat situasi jalanan cukup jelas, apabila ada lubang pun bisa merespon lebih baik untuk menghindar.
Kondisi badan pun masih cukup prima setelah cukup beristirahat selama malam hari. Mungkin hanya ada sedikit kantuk sisa tidur semalam, tapi secara keseluruhan, kondisi badan sudah fit untuk mengemudi cukup lama.
Terlebih, bila kalian berangkat ke kampung halaman setelah santap sahur, kita bisa mengkondisikan menu sahur supaya membuat badan tetap bugar dalam waktu lama. Tak ada salahnya minum kopi saat sahur bila memang berencana berangkat di pagi hari untuk melenyapkan sisa kantuk.
Tak kalah penting, saat kita berkendara di siang hari, cukup mudah mendapat bantuan saat terjadi masalah teknis di mobil. Bengkel resmi maupun bengkel umum masih beroperasi di jam kerja, sehingga kita bisa melakukan perbaikan bila mengalami masalah saat perjalanan.
Apabila waktu perbaikannya relatif cepat, kita bisa langsung melanjutkan perjalanan supaya bisa tiba di tujuan sore atau di awal malam hari.
Kelemahan berkendara di siang hari mungkin hanya pada situasi lalu lintas yang jauh lebih ramai, dan sangat banyak pengendara roda dua yang lalu lalang beraktivitas. Waktu tempuh jadi terasa lama di perjalanan akibat situasi yang ramai.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta