Membeli mobil bekas menjadi pilihan banyak orang dalam memiliki kendaraan. Banyak alasan yang menjadi pertimbangan mengapa orang lebih memilih untuk mencari mobil bekas dibandingkan dengan mobil baru. Salah satu faktor utamanya adalah budget atau dana.
Sebab, mobil bekas dijual dengan harga yang beragam, mulai dari murah, hingga yang harganya masih tinggi. Tentunya, kondisi mobil juga menentukan harganya, baik kondisi fisik, mesin, atau kelengkapan surat-suratnya.
Satu mobil bekas yang masih banyak diburu hingga kini adalah Nissan X-Trail. Compact crossover sport utility vehicle (SUV) ini masuk ke dalam C-segment. Di Indonesia, Nissan X-Trail sudah dipasarkan selama tiga generasi sejak tahun 2001. Kehadiran Nissan X-Trail untuk menjawab persaingan Honda CR-V, Suzuki Grand Vitara, dan sekarang bersaing juga dengan Mazda CX-5.
Generasi pertama adalah Nissan X-Trail T30 yang dijual hingga tahun 2008. Pada 2009, Nissan X-Trail T31 yang merupakan generasi kedua resmi diluncurkan. Setelah itu, hadir Nissan X-Trail T32 pada tahun 2014 yang merupakan generasi ketiga.
Pada generasi ketiga, perubahannya cukup signifikan. Generasi pertama dan generasi kedua Nissan X-Trail hanya dapat menampung lima penumpang. Sedangkan pada generasi ketiga Nissan X-Trail, daya tampungnya sudah meningkat menjadi tujuh penumpang.
Baca juga : 5 Hal Penting dari Nissan X-Trail T30, SUV FWD Rp70 Jutaan yang Tangguh dan Nggak Rewelan
Generasi pertama Nissan X-Trail T30 dibekali dua pilihan mesin 2.000 cc dengan kode QR20DE. Mesin tersebut dikombinasikan dengan sistem transmisi manual 5 percepatan. Mesin diklaim mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 138 hp di 6.000 rpm dan torsi maksimalnya mencapai 192 Nm pada putaran 4.000 rpm.
Pilihan mesin yang kedua berkapasitas 2.500 cc dengan kode QR25DE. Mesin tersebut dikombinasikan dengan sistem transmisi otomatis 4 percepatan. Tenaga yang dihasilkan mesin tersebut mencapai 180 hp dengan torsi maksimal hingga 245 Nm.
Generasi pertama Nissan X-Trail juga masih berstatus Completely Built Up (CBU) alias diimpor secara utuh dari Jepang. Tapi, itu tidak bertahan lama, karena pada tahun 2003, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) akhirnya menghadirkan Nissan X-Trail dengan status Completely Knock Down (CKD) alias dirakit di Indonesia.
Sedangkan pada generasi kedua, yakni Nissan X-Trail T31, kode mesinnya berubah menjadi MR20DE. SUV ini menggunakan mesin berkapasitas 2.000 cc yang dipadukan dengan sistem transmisi manual 6 percepatan. Tenaga maksimal yang dihasilkan mesin tersebut mencapai 139 hp pada 5.200 rpm dan torsinya 198 Nm di 4.400 rpm. Sedangkan untuk mesin yang berkapasitas 2.500 cc, masih menggunakan kode yang sama dengan Nissan X-Trail T30, yakni QR25DE.
Pada generasi ketiga, tersedia tiga varian mesin, yakni mesin 2.000 cc dengan kode MR20DD, mesin 2.500 cc dengan kode QR25DE, dan ada juga varian hybrid. Untuk Nissan X-Trail hybrid, menggunakan mesin 2.000 cc berkode MR20DD dan dikawinkan dengan motor listrik RM31 dengan baterai lihtium ion 202 Volt.
Pada tahun 2019, Nissan X-Trail sempat mengalami facelift. Tampilannya jadi lebih gagah dari segi eksterior dan untuk fiturnya pun juga semakin lengkap dan semakin canggih. Nissan menyematkan fitur around view monitor, intelligent cruise control, forward collision warning, dan lainnya.
Sekarang ini, Nissan X-Trail terbaru atau New X-Trail hanya tersedia satu tipe saja, yakni 2.5 VL. Mobil ini dipasarkan dengan harga Rp576 juta (on the road Jakarta). Tersedia lima pilihan warna, yaitu Storm White, Brilliant Silver, Deep Irish Grey, Black Star, dan Monarch Orange.
Baca juga : Harga Mirip, Nissan X-Trail T32 Bekas 2017 Lebih Oke Dari Toyota Raize 1.0 GR Sport?
Di pasar mobil bekas, Nissan X-Trail dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Untuk generasi kedua, harga pasarannya masih ada di kisaran Rp100 jutaan. Menurut sebagian pemilik Nissan X-Trail dan juga bengkel spesialis Nissan, salah satu masalah Nissan X-Trail yang kerap muncul adalah bushing pada kaki-kaki yang pendek usianya.
Hal tersebut dikarenakan desain kaki-kaki Nissan X-Trail dinilai lembah. Sebab, kaki-kakinya menggunakan model cross member. Sehingga, beban kerja komponen bushing akan lebih berat. Harga bushing cross member juga tidak murah, bisa mencapai Rp 1,5 jutaan jika hanya ganti karet bushing saja. Tapi, jika diganti satu set, biayanya bisa mencapai Rp 5 jutaan.
Masih di bagian kaki-kaki, masalah Nissan X-Trail lainnya yang cukup umum adalah keausan ban yang tidak merata. Ban bagian dalam dinilai lebih cepat aus. Banyak yang menilai hal tersebut karena karakter sokbrekernya. Jadi, mau diganti sokbrekernya pun akan tetap sama masalahnya.
Selain masalah kaki-kaki, penyakit umum lainnya ada pada bagian selongsong coil. Komponen ini dinilai cepat aus, sehingga harus sering diganti. Gejala selongsong coil yang sudah mulai aus adalah getaran mesin yang tidak normal dan terasa pincang.
Biasanya, saat mobil menempuh jarak 70 ribu km hingga 80 ribu kilometer, coil sudah mulai mengalami kebocoran, khususnya pada bagian selongsong. Harga komponen ini dapat mencapai Rp150 ribu per buahnya. Tapi, untuk komponen yang orisinil, harus beli satu set, dan harganya mencapai Rp1 jutaan.
Masalah berikutnya ada pada engsel jok di baris kedua. Komponen ini juga diyakini gampang lemah, sehingga menimbulkan suara aneh yang dapat mengganggu kenyamanan penumpang.
Pada generasi ketiga Nissan X-Trail, banyak juga yang mengalami masalah pada motor dari Electric Power Steering (EPS). Beberapa pengguna Nissan X-Trail mengeluh setirnya seperti patah-patah saat berbelok. Hal tersebut diakibatkan motor EPS yang mengalami keausan. Kondisi harus segera diperbaiki, karena menyangkut keamanan dan kenyamanan berkendara.
Tapi tidak semua Nissan X-Trail bekas mengalami ketiga masalah itu. Semua tergantung perawatan si pemilik mobil sebelumnya. Jika pemilik rutin melakukan servis, maka bisa jadi kondisi mobil selalu dalam keadaan prima.
Baca juga : Kelebihan dan Kelemahan Nissan X-Trail T31, SUV Andalan Polisi dan Militer
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2018 Mazda CX-9 2.5
53.282 km
5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten