5 Alasan Honda Jazz GD3 VTEC Masih Banyak Dicari, Bukan Cuma Punya Performa Buas!
Enda · 4 Apr, 2024 18:05
0
0
Honda Jazz GD3 VTEC sampai dengan saat ini masih ramai peminat.
Sebagai generasi pertamanya, Jazz VTEC (Variable Valve Timing & Lift Electronic Control) pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2006.
Bermain di segmen hatchback, saat meluncur pertama kali Jazz GD3 mengusung teknologi i-DSI (Intelligent Dual & Sequential Ignition) yang dihadirkan pada Februari 2004.
1. Honda Jazz GD3 VTEC Punya Tampilan yang Timless dan Sporty
Antara Jazz GD3 VTEC dengan i-DSI memiliki perbedaan pada tampilan eksteriornya.
Pada bagian luar varian VTEC tampak lebih sporty sekaligus modern berkat adanya tambahan body kit di bumper depan maupun belakang.
Bukan cuma itu saja, pada sisi samping ketambahan side skirt serta lampu sein pada cover spion.
Di belakang juga Jazz GD3 VTEC berhasil disematkan spoiler yang diletakan tepat di atas pintu bagasi.
Bahkan pada varian faceliftnya untuk reflektor pada lampu utama memiliki warna yang senada dengan body, serta stoplampnya sudah menggunakan teknologi LED.
Tampilan sporty juga terlihat di bagian dalamnya, dimana untuk nuansa interior didominasi dengan warna gelap yang menggabungkan antara hitam dan abu-abu.
2. Fitur Ultra Seat Dapat Disesuaikan dengan Kebutuhan
Sebagai mobil perkotaan, Jazz GD3 VTEC memiliki utilitas ruang kabin yang dapat disesuaikan dengan menyesuaikan kebutuhan penggunanya.
Hal tersebut terjadi lantaran untuk joknya mobil ini mengusung fitur ultra seat.
Fitur ultra seat pada mobil ini terdiri dari 4 mode, yaitu; Utility Mode, Long Mode, Tall Mode dan Refresh Mode.
Utility Mode: Ketika melipat kedua kursi bagian belakang, pengguna dapat memaksimalkan area kargo agar barang besar seperti sepeda dapat masuk dengan mudah.
Long Mode: Mode ini digunakan untuk melipat kursi penumpang bagian depan dan belakang dan pengguna akan mendapatkan ruang penyimpanan yang lebih panjang. Dalam mode ini, kalian bisa membawa papan selancar, alat musik keyboard, atau benda panjang lainnya.
Tall Mode: Mengangkat dudukan kursi belakang untuk mendapatkan ruang tinggi yang ekstra di bagian belakang, murupakan bagian dari Ultra Seat dengan Tall Mode. Dengan menggunakan mode ini, kalian bisa membawa barang yang memiliki ukuran lebih tinggi seperti tanaman.
Refresh Mode: Dengan melipat kedua kursi depan ke belakang dapat menghasilkan ruang depan yang lebih lapang yang cocok digunakan untuk beristirahat ketika sedang melakukan perjalanan panjang.
Mengenai fitur unggulan lain yang dimiliki, mobil ini berhasil dilengkapi AC termasuk heater, beberapa laci penyimpanan barang yang terasa ergonomis, spion dengan pengaturan elektrik, power window, head unit 2din dengan format MP3 dan CD, pengaturan tinggi-rendahnya jok pengemudi, tilt steering dan Electronic Power Steering (EPS).
Di zamannya Jazz GD3 VTEC tipe Sporty punya fitur keselamatan komplit di zamannya.
Pertama pada sistem pengeremannya, mobil ini sudah menggunakan rem cakram di semua roda.
Dengan penggunaan rem cakram sendiri mampu memberikan daya cengkram lebih baik ketika melakukan deselerasi.
Untuk remnya juga diaplikasikan fitur ABS (Anti-Lock Braking System), EBD (Electronic Brake Force Distribution) dan BA (Brake Assist), yang diketahui mampu menjaga kestabilan mobil saat pengemudi melakukan pengereman secara mendadak.
Oh iya, pada bagan pengemudi juga berhasil disematkan airbags yang berfungsi untuk memberikan perlindungan ketika mengalami tumbukan cukup keras dari arah depan.
Dari segi keamanan memperoleh alarm system serta immobilizer, yang mampu mencegah mobil dari tindakan pencurian.
4. Mesin 1.5L dengan Hasilkan Performa Buas
Honda Jazz GD3 VTEC dibekali mesin 1.496 cc dengan kode L15A 4-silinder segaris SOHC.
Untuk tenaga yang dihasilkan sebesar 110 PS di angka 5.800 rpm dan torsi maksimal 143 Nm pada 4.800 rpm.
Sekedar infromasi, pada varian i-DSI nya tenaga yang diperoleh 87 PS pada 5.500 rpm dengan torsi 128 Nm di putaran 2.700 rpm.
Dari segi berkendara, karakteristik yang diperoleh mesinnya terasa begitu responsif baik pada putaran bawah maupun atasnya.
Berkat karakter yang dihasilkan, mobil ini terasa fun-to-drive ketika digunakan berpergian ke luar kota maupun saat menembus kemacetan.
5. Transmisi CVT dengan Teknologi 7-Speed Steer Matic
Jazz GD3 VTEC hadir dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan serta otomatis CVT 7-speed steer matic.
Di Tanah Air, Jazz sebagai pionir hatchback dengan transmisi CVT.
Transmisi CVT dengan teknologi CVT 7-speed steer matic yang digunakan dilengkapi tombol tiptronic pada lingkar kemudi, yang bisa digunakan untuk menambah dan menurunkan percepatan.
Transmisi CVT yang digunakan memiliki keunggulan yakni terasa halus setiap melakukan perpindahan gigi, serta responsif.
Tak hanya itu, transmisi CVT juga memberikan efisiensi dari segi penggunaan bahan bakar.
Tidak sedikit pemiliknya menyebutkan bahwa untuk pemakaian dalam kota untuk konsumsi bahan bakarnya berada di angka 10-11 km/liter.
Selanjutnya untuk perjalanan luar kota, pemakaian BBM-nya di angka 13-14 km/liter.
Harga bekas yang cenderung stabil dan tinggi, Honda Jazz GD3 VTEC hingga kini masih ramai diminati lantaran memiliki banyak keunggulan.
Seperti yang disampaikan di atas, secara tampilan mobil ini terlihat timless terlebih pada varian Sporty yang dilengkapi tambahan body kit serta side skirt.
Selanjutnya mobil ini memiliki fitur unggulan terbilang lengkap di zamannya, serta jok dengan fitur Ultra Seat yang memudahkan pengguna ketika ingin menyesuaikan kebutuhan.
Mengenai keselamatan berkendara mobil ini juga mempunyai fitur yang lengkap di zamannya.
Di era 2010 ke bawah, Jazz GD3 VTEC berhasil mendapatkan airbags, ABS, EBD, BA, rem cakram di semua roda, alarm system serta immobilizer.
Dibekali mesin 1.500 cc dengan performa buas, mobil ini sangat cocok digunakan para kaula muda, namun juga terasa nyaman berkat penggunaan transmisi CVT 7-speed steer matic.
Teknologi ini dapat difungsikan untuk menaikan ataupun menurunkan gigi secara manual melalui tombol pada setir.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.