Segmen mobil murah di range Rp200 jutaan kecil kini didominasi model di kelas city car. Hanya ada segelintir model 'non subsidi' yang dijual di harga tersebut, salah satunya ialah Renault Kwid Climber.
Namanya kalah tenar bila dibanding city car dari brand Jepang seperti Honda Brio, Daihatsu Sirion, atau mungkin juga Suzuki Ignis. Wajar saja, kiprah brand Renault di Indonesia memang tak sepopuler brand Eropa lain yang lebih premium.
Baca juga:
Harga Bekas Mirip, Honda Brio Satya Gen 2 Lebih Oke Dari Suzuki Ignis 2019?
FAQ Suzuki S-Presso 2023, Apakah Bisa Sesukses Suzuki Ignis?
Dijual Seharga Daihatsu Ayla, Apa Sih Kelebihan dan Kelemahan Renault Kwid Climber?
Untuk segmen entry level, Renault pada tahun 2020 lalu memperkenalkan Kwid Climber untuk pasar Indonesia. Mobil dari jenis city car ini hadir dengan penampilan maskulin ala SUV. Konsepnya mirip seperti Suzuki Ignis yang bergaya mini SUV.
Seperti apa hal menarik dari Renault Kwid Climber untuk melawan dominasi brand Jepang di segmen city car? berikut ini ulasannya.
1. Harga Renault Kwid Climber Murah Meriah, Beda Tipis dengan LCGC
Renault yang diageni oleh PT Maxindo Renault kini menjual Kwid Climber dengan harga mulai dari Rp209,5 juta on the road Jakarta. Selisih harganya beda tak sampai Rp20 juta dengan Honda Brio Satya E CVT yang dijual Rp190,4 juta.
Bila dibandingkan dengan Suzuki Ignis yang berkonsep Small SUV, harga Renault Kwid Climber masih lebih murah. PT Suzuki Indomobil Sales meniagakan Ignis GX AGS dengan harga Rp222.000.000.
2. Penampilan Maskulin Ala Crossover, Bergaya Macho dan Sporty
Style Renault Kwid merepresentasikan mobil lansiran Perancis. Desainnya minimalis, tapi detail elegan dan maskulin yang disematkan mampu membuat mobil ini menjadi pusat perhatian. Renault coba menampilkan gaya stylish di mobil murah mereka.
Perpaduan warna yang diberikan juga begitu berani, kombinasi Biru dan orange yang mecirikan mobilnya anak muda. Fendernya yang menonjol dengan aksen hitam matte mempertegas kesan maskulin.
enampilan menarik juga bisa kita nikmati saat masuk ke dalam interior Kwid Cllimber. Aura sporty dan stylish bisa kita lihat dari desain dashboard dan pattern di kursi dengan aksen garis oranye.
3. Fitur Renault Kwid Climber Cukup Oke
Untuk mobil di harga Rp200 jutaan kecil, fitur yang ditawarkan Renault Kwid Climber lumayan oke. Mobil ini dibekali dengan head unit touch screen berukuran 7 inci yang dilengkapi dengan speaker dan radio, serta mendukung fungsi konektivitas bluetooth, port USB, dan AUX.
Renault Kwid Climber sudah menyediakan power socket 12V di depan dan area kursi belakang, untuk menunjang kepraktisan pengisian daya ponsel. Baik pengemudi maupun penumpang tidak perlu bingung ketika gadget yang dibawa kehabisan baterai.
Renault Kwid yang hadir di Indonesia telah dilengkapi dengan sistem pengereman Anti lock Braking System (ABS) dan Traffic Assist Mode yang bisa membuat pengendaraan mobil tetap stabil meski melewati jalan yang licin.
Keunikan dari Renault Kwid Climber bila dibandingkan dengan kompetitor ada beberapa keunggulan lain yang ditawarkan New Climber ini, yakni transmisi model dial. Mirip seperti di Wuling Air ev yang memakai knob putar.
4. Metalurgi Khas India yang Mumpuni
Fakta menarik yang jarang orang ketahui dari mobil buatan India yaitu soal bahan metalurgi atau pengolahan logam untuk material body maupun mesin. India sudah sejak lama terkenal piawai soal industri metalurgi.
Dan jangan lupa, karna Renault Kwid Climber ini buatan India, maka bahan logam yg digunakan jauh lebih baik drpd logam di Indonesia. Di India, teknik metalurginya jauh lebih baik dan efisien, terlebih lagi biaya produksinya juga murah.
5. Tenaga Lebih Oke di Kelas 1.000 cc
Renault Kwid ini menggendong mesin bensin tiga silinder dengan kapasitas 999 cc yang dikawinkan dengan dua jenis transmisi, yakni manual 5 percepatan, dan AMT 5 percepatan.
Mesin berkapasitas 1000 cc ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 68 PS di 5500 rpm dan torsi maksimal 91 Nm di 4250 rpm. Outputnya sedikit lebih besar dari Ayla 1.0 liter yang memiliki tenaga 66 hp.
"Sebelum Kwid saya pengguna Agya, yang jelas meski sama sama 999 cc, tenaga lebih besar Kwid. 160 km/jam belum injek gas full, saya yang ga berani, tol dapat 22 km/liter pake pertamax/sheel super, 18–19 km/liter pake pertalite," tulis akun Bara Suna di forum Quora.
Sedikit catatan, kapasitas mesin Kwid Climber ini masih di bawah Suzuki Ignis yang memakai mesin 1.200 cc. Mesin dengan kode K12M ini memiliki kapasitas sebesar 1.197 cc ini menghasilkan tenaga 83 ps/6.000 rpm dan mampu mencapai torsi puncak 113 Nm pada 4.200 rpm.