5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Mobil Listrik Pemula
Prasetyo · 2 Sep, 2023 15:03
0
0
Kesalahan pengguna mobil listrik pemula sering kali jadi topik pembicaraan hangat seiring makin banyak bermunculan seiring populasi kendaraan elektrik (BEV) yang terus menjamur.
Apalagi mobil listrik yang ada di Indonesia harganya juga terus terjangkau dengan dukungan sejumlah subsidi dari pemerintah seperti dibebaskan beberapa pajak hingga keleluasana melintas di wilayah Ganjil Genap.
Tapi perlakuan terhadap mobil tanpa bahan bakar ini tidak boleh sembarangan, hal-hal sepele seperti terlalu sering charger baterai ternyata malah bisa berdampak negatif pada kendaraan tersebut.
Dikutip dari Autofun Vietnam, berikut ini ada setidaknya lima kesalahan yang sering dilakukan pengguna mobil listrik pemula.
Sama seperti ponsel, sejumlah ahli menyarankan untuk tidak mengisi daya baterai dalam waktu yang terlalu lama, misalnya semalaman ditinggal tidur sebab bisa membuat baterai bocor.
Hal ini juga berlaku untuk baterai mobil listrik, karena baterai lithium-ion yang disambungkan ke sumber listrik dalam waktu lama meski kondisinya sudah 100% akan menurunkan daya baterai itu secara cepat.
2. Ngecas Baterai Sampai 100%
Ini juga penting untuk diketahui mereka yang baru punya mobil listrik, sebab ambang batas ideal baterai EV adalah 30-80%.
Jadi sebaiknya gunakan mobil listrik sampai kondisi baterai sekitar 30% lantas charger hingga kondisi 80%, dan kalau mobil tersebut setiap hari digunakan, sebaiknya isi daya baterai cukup maksimal 2 hari sekali.
Keberadaan fast charging (DC) memang sangat nyaman saat harus ngecas baterai mobil listrik, apalagi ketika perjalanan jauh atau dalam situasi mobil harus digunakan segera.
Ini lantaran melalui soket fast charging atau bahkan ultra fast charging, waktu pengisian daya listrik cuma 15-30 menit.
Tapi sebenarnya ada risiko penurunan kapasitas baterai 1% per tahun jika terlalu sering menggunakan soket fast charging, jadi sebaiknya manfaatkan saja home wall charger yang didapat saat pembelian mobil tersebut, dan cas baterai ketika mobil sudah terparkir di garasi rumah.
4. Ngecas Baterai Setelah Perjalanan Jauh
Setelah melakukan perjalanan jauh dengan EV kesayangan, biasanya Anda akan beranggapan untuk melakukan charging baterai sembari mobil "istirahat".
Padahal tindakan tersbeut adalah bentuk kesalahan, mengingat baterai litihum-ion sangat sensistif terhadap suhu, sementara baterai itu idealnya ada di suhu 20-40 derajat Celcius.
Pada saat mobil habis menempuh jarak jauh, umumnya kondisi kendaraan masih cukup panas, maka dari itu jangan tambah suhu baterai dengan mencolokkan ke soket pengisian daya listrik.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.