Berburu mobil tua bangka alias motuba ada seninya tersendiri, karena kita bisa mendapat mobil impian masa muda dengan harga yang kini relatif terjangkau. Salah satu motuba yang cukup digemari masyarakat ialah dari brand BMW. Dengan status sebagai mobil Jerman, BMW bekas tetaplah menyajikan aura kemewahan serta performa sporty walau sudah cukup berumur.
Saat kalian memutuskan beli motuba BMW, entah E36, E46, E34, atau E39, dengan seri mesin M43, M50 atau M52 tentu harus ada beberapa komponen yang perlu segera diganti. Tujuannya agar performa mobilnya tetap prima. Namun, ada kesalahkaprahan di sebagian kalangan pengguna BMW untuk penggantian fast moving tersebut.
Baca juga:
window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [
728,
90
], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });
Sering Jadi Mobil Impian, Ini Daftar Harga BMW Terbaru di Indonesia
BMW E46 akhirnya hadir, dan masih populer sampai sekarang!
Resmi Meluncur, Harga BMW 3-Series Mulai Rp927 Juta
Bahkan di beberapa tanyangan Youtube akan menyarankan hal-hal umum seperti penggantian oli mesin, cairan pendingin mesin, minyak rem, filter udara dan filter kabin. Padahal bukan itu semua komponen vital yang perlu segera mendapat perhatian dari pemilik BMW.
Ada beberapa komponen sistem pendinginan yang cukup vital di BMW, dan mungkin perlu diganti menyesuaikan kondisi iklim di Indonesia yang cukup panas. Dengan begini, suhu kerja mesin bisa tetap adem walau kita gunakan berkendara di tengah kemacetan siang hari.
Lantas apa saja komponen yang perlu mendapat perhatian pertama kali dari kalian yang baru main BMW? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Mengganti Tutup Radiator Mobil BMW Bekas dengan Tekanan yang Lebih Kecil
Banyak yang tidak menyadari kalau di BMW lawas memakai tutup radiator dengan tekanan besar, yaitu 200 kPa. Dengan tekanan yang besar, tidak sesuai dengan suhu Indonesia yang cukup panas.
Dalam situasi kerja mesin di suhu tinggi, membuat selang radiator mobil Anda keburu pecah dan cairan pendingin bocor sebelum tutup radiator melepaskan tekanan air. Untuk itu, disarankan mengganti tutup radiator dengan ukuran 140 kPa bila bawaannya masih 200 kPa.
Angka tekanan yang lebih rendah ini dapat membuat selang radiator dan reservoir jadi lebih awet. Ini karena tekanan dari air radiator yang begitu panas langsung terbuang melalui tutup radiator tersebut. Dampaknya usia selang dan expansion tank radiator usianya bisa bertahan antara 10-15 tahun.
2. Ganti Thermostat
Masih seputar sistem pendingin mesin, kali ini bagian yang perlu diganti dari sebuah mobil BMW bekas era 90an akhir hingga 2000an awal ialah thermostatnya. Thermostat adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendinginan mobil yang berfungsi mengatur sirkulasi pendinginan mesin dari radiator untuk mencegah terjadinya overheat pada mesin.
Dengan kata lain, thermostat berperan sebagai sakelar pada sistem pendinginan mobil. Pada saat yang dibutuhkan, thermostat akan bekerja untuk mengatur proses pendinginan mesin. Jangan sampai, thermostat ini macet membuka sirkulasi air sehingga menyebabkan overheat.
Penggantian thermostat perlu dilakukan setiap 5-7 tahun sekali. Lagipula, harga thermostat BMW juga tidak terlalu mahal dan banyak tersedia di marketplace. Sebagai contoh, Thermostat 88 derajat Celcius untuk BMW E36 mesin M50 dan M52 merek Mahle seharga Rp207 ribuan.
3. Ganti Engine Oil Cooler di Mobil BMW Bekas
Sistem pendinginan jadi komponen vital dari sebuah BMW lawas. Oil Cooler juga jadi bagian yang perlu diperhatikan bila kalian baru saja membeli BMW bekas tahun 90an atau 2000an.
Sesuai dengan namanya, komponen ini berfungsi mendinginkan suhu oli yang bersikrulasi dalam mesin. Bila komponen ini rusak, dampaknya membuat oli mesin jadi tercampur dengan cairan radiator. Ini karena ada seal maupun paking yang rembes akibat suhu mesin terlalu tinggi.
4. Ganti Fan Belt Sebelum Putus
Fan Belt atau juga disebut sebagai serpentine belt berfungsi untuk menghubungkan beberapa komponen seperti alternator, AC, dan lainnya. Adapun sumber putaran fan belt itu berasal dari putaran mesin yang dihasilkan oleh crankshaft piston.
Komponen fan belt menjadi hal yang krusial, sehingga pengguna harus dalam kondisi prima dan bagus. Jika komponen ini tidak berfungsi, maka beberapa fitur seperti AC tidak dapat bekerja.
Untuk perawatan serpentine belt, menurutnya cukup dibersihkan menggunakan cairan khusus atau degreaser. Usia pakai fan belt berkisar 30.000 sampai 40.000 Km.Tanda-tanda fan belt yang sudah waktunya diganti bisa dilihat dari berbagai cara.
Cara paling mudahnya, ada suara aneh seperti berdecit saat mobil dihidupkan di pagi hari. Suara ini muncul karena gesekan dengan pulley dan fan belt belum mengalami pemuaian. Lebih lanjut, kondisi fan belt yang tidak layak bisa kita lihat dari permukaannya yang kering dan mulai muncul garis retak-retak.
5. Ganti ATF Cooler Agar Kinerja Matic Tetap Responsif
Bagi kalian yang membeli mobil BMW bekas dengan transmisi otomatis, alangkah baiknya mempersiapkan anggaran untuk mengganti ATF cooler. Fungsi komponen ini bertujuan supaya transmisi tidak overheat atau setidaknya tidak terlalu panas.
Sebagaimana diketahui, sistem kerja di transmisi otomatis konvensional memanfaatkan sirkulasi hidrolik oli transmisi. Kerja yang cukup berat membuat oli tersebut jadi cepat panas. Dengan ATF Cooler yang bekerja dengan baik membuat suhu transmisi bisa stabil dan juga transmisi lebih awet.