Memelihara mobil dengan mesin diesel turbo untuk saat ini menjadi opsi paling menarik. Gimana enggak, pemerintah belum resmi membatasi konsumsi solar bersubsidi sehingga biaya operasional mobil diesel relatif hemat. Namun jangan salah, mobil diesel dengan turbo juga berpotensi timbul masalah akibat usia pakai dan kualitas solar yang jelek.
Mobil bermesin diesel dikenal memiliki mesin yang bandel, irit bahan bakar, dan torsi yang besar. Tapi kita jangan abai karena bila sistem kerja mesin diesel mengalami masalah, belum tentu kita bisa hadapi sendiri. Bahkan masalah seperti diesel runaway ini memaksa kita harus ganti blok mesin karena liner silinder yang jebol.
Baca juga:
Bersaing Ketat dengan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport, Cek Harga Isuzu Mu-X 2022
Meski pandemi, Toyota Kijang Innova facelift tembus lima besar mobil terlaris Oktober 2020!
Inilah mengapa lebih banyak orang menyukai Mitsubishi Pajero Sport Rockford Fosgate
Untuk itu, kalian yang masih pemula memegang mobil diesel perlu mengenali masalah yang bakal muncul. Dengan begitu, Kamu bisa lebih tanggap apabila mobil diesel mengalami persoalan.
Diesel Runaway, Masalah Klasik di Semua Jenis Mobil Bermesin Diesel
Diesel runaway adalah kondisi dimana mesin masih menyala dan tidak bisa dimatikan ketika kunci kontak sudah dicabut. Dalam kondisi ini, mesin mobil akan menyala diikuti dengan munculnya kepulan asap putih.
"Di mobil diesel itu pembakaran terjadi karena kompresi, bukan dipicu oleh busi. Ketika di ruang bakar, solar itu diledakkan dengan kompresi sehingga ketika masih ada bahan bakar yang bisa ditekan mesin itu akan menyala," jelas Thayne Lika alias Ko Lung-Lung, selaku pemilik bengkel Dokter Mobil.
Dalam videonya, Lung-Lung menyebut beberapa kasus ekstrim itu disebabkan liner silinder lecet, oli naik ke ruang bakar, mengalami kompresi dan terbakar. Mesin akan terus nyala sampai oli habis dan bila sudah begini, biasanya blok mesin harus diganti.
"Diesel runaway umumnya bisa terjadi ketika mobil dimatikan, suplai solar masih masuk karena injektor bocor, kesalahan ECU, atau bisa juga karet valve vakum sobek sehingga yang seharusnya mematikan bospump tapi tidak mati," beber Lung-lung.
Lung-lung mengimbau bagi pemilik mobil yang mengalami diesel runaway sebaiknya diperbaiki di tempat atau panggil mobil derek karena takutnya ketika dibawa jalan bisa ngegas sendiri. Kalau mobilnya matic itu akan sangat berbahaya karena mesin yang hidup tiba-tiba bisa ngegas sendiri.
"Kalau karena solar, caranya dicabut selang dari filter solar sudah pasti bisa mati karena solar habis. jadi sisa solar yang di selang yang terbakar," sebutnya
Mobil Diesel Masuk Angin, Masalah Klasik di Mesin Konvensional
Bagi pengguna mobil diesel konvensional yang sudah berusia di atas tiga sampai lima tahun, mungkin kerap mengalami susah dihidupkan di pagi hari. Bisa jadi gejala ini karena masuk angin akibat sisa udara yang masuk ke dalam saluran sistem bahan bakar.
"Ini sering banget, karena mobil diesel lama bekerja berdasarkan vakum dimana bospump ini menyedot solar dari tangki. Masuk angin ini bisa terjadi di mesin diesel karena tangki setengah kosong dan bahan bakar goyang-goyang dan nyedot angin. Ada bocor halus di pipa2, ada bocor di filter, ada juga karena bospump mau rusak," papar Lung-Lung
Pada perkembangan industri otomotif, muncul sistem commonrail yang mengeliminir kelemahan bospump yang rentan masuk angin. Sistem menggunakan rel atau saluran sebelum masuk ke injektor membuat solarnya padat dan udaranya terbuang.
"Bospump kalau udah umur dan kena solar jelek bisa lecet dan bisa masuk angin juga. Solusinya jangan pernah isi solar kotor, sering kuras tangki solar, filter solar diganti berkala," sebut Lung-lung dalam videonya.
Busi Pijar Rusak, Bikin Mesin Diesel Ogah Hidup
Biasanya kalau busi pijar rusak, ditandai dengan ciri mobil susah distarter di pagi hari. Ini karena solar butuh dipanaskan melalui busi pijar sebelum masuk ke ruang bakar. Untuk mobil baru, kalau glow plug rusak pasti tidak bisa dinyalakan, dan diganti.
Masalah busi pijar ini merupakan hal yang wajar karena waktu pemakaian busi pijar yang sudah terlalu lama. Umumnya untuk mobil diesel usia 5 tahun ke atas, harus dilakukan penggantian busi pijar.
Solenoid Turbo Rusak, Tenaganya Jadi Ngempos
Saat ini mesin diesel modern sudah dibekali teknologi turbo. Fungsinya adalah untuk mengatur besaran tekanan udara yang disuplai oleh turbo ke mesin, sehingga mesin mampu memaksimalkan performanya.
Kerusakan solenoid ditandai suplai udara ke ruang bakar juga bermasalah, biasanya asap ngebul dan mobil tak ada tenaga sama sekali. kalau solenoidnya rusak itu soal umur dan harus ganti baru. Namun demikian, Lung-Lung menyebut untuk penggantian solenoid ini jangka waktunya cukup lama, 5 tahun pun belum tentu rusak.
Injektor Rusak, Akibat Kualitas Solar yang Jelek
Kerusakan yang satu ini malah lebih sering terjadi daripada solenoid rusak. Injektor bermasalah biasanya terjadi karena spek solarnya tidak sesuai di mobil itu. Misalnya untuk mobil Eropa dengan spesifikasi asalnya EURO 6, itu non sulfur.
Desain injektornya kecil banget dan hal itulah yang membuat efisien. Jeleknya, solar di Indonesia kualitasnya belum sampai ke Euro 6 yang masih ada kandungan sulfur, dan berbahaya bagi mobil diesel modern khususnya Eropa.
"Kalau ada sulfurnya dan masuk ke injektor, biasanya injektor lecet. Kalau dihidupin muncul asap putih dan bisa diesel runaway juga," ujar Lung-lung.
Lung=lung menguraikan, kalau mobil diesel sudah sekira satu atau dua bulan tidak dinyalakan, maka solar di injektor kering dan lengket. Bisa dibersihkan pakai kimia dan masuk perbaikan besar tapi untuk cuci injektor belum tentu hasilnya bagus.
"Biasanya kalau sudah parah diganti injektornya. Walau dikalibrasi tapi output solar tidak seperti kondisi normalnya," tandasnya.