Harga BBM (bahan bakar minyak) tengah menjadi sorotan. Hal ini setelah gonjang ganjing realisasi kenaikan harga jenis BBM Pertamax yang diniagakan Pertamina pada awal April lalu, akibat harga minyak dunia yang melonjak tajam.
Kemudian ditambah lagi fakta menarik bahwa harga keekonomisan jenis BBM Pertalite atau RON 90 seharusnya Rp30 ribu, berdasarkan penuturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Namun hal itu bisa ditekan berkat upaya subsidi oleh pemerintah.
Baca Juga: Harga BBM Makin Mahal, Saatnya Terapkan Teknik Hypermiling, Apa Itu?
Terbaru, Pertamina pada 10 Juli lalu menaikkan harga Pertamax series, yakni Pertamax Turbo atau bahan bakar dengan RON 98 yang juga melonjak. Dari awalnya Rp14.500 menjadi Rp16.200 per liter. Dexlite dan Pertamina Dex juga ikut naik harganya imbas penyesuaian harga minyak Indonesia yang terus naik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta masyarakat memahami kondisi yang membuat harga bahan bakar naik. Jokowi juga memberi gambaran, apabila Pertalite tidak disubsidi, harganya bisa saja tembus Rp30.000 seperti di negara lain.
"Kita ini masih tahan untuk tidak menaikkan yang namanya Pertalite. Negara lain yang namanya BBM, bensin sudah di angka Rp31.000, di Jerman, Singapura Rp31.000, Thailand, Rp20.000, kita Pertalite masih Rp7.650, Pertamax Rp12.500, yang lain sudah jauh sekali," katanya.
Baca Juga: Harga BBM Makin Mahal, Masyarakat Mulai Beralih ke Mobil Hybrid
Bicara BBM subsidi, selain Indonesia, negara tetangga Malaysia juga menerapkan hal serupa. Tapi beda penerapannya. Harga bahan bakar di sana disubsidi oleh pemerintah setempat yang menjadikannya negara yang menjual BBM paling murah di Asia Tenggara.
Jenis BBM yang disubsidi juga berkualitas baik dengan nilai oktan 95 yang setara Pertamax Plus saat dulu masih dijual Pertamina. Harganya mau tahu?
Berdasarkan pengumuman yang rutin diinformasikan Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Halehwal Pengguna (KPDNHEP), harga BBM yang disubsidi di Malaysia dengan nilai oktan 95 sebesar RM 2,05 atau setara Rp6.931 per liter.
Harganya lebih murah dibanding Pertalite di Indonesia yang sama-sama disubsidi. Sudah terjangkau, kualitasnya lebih baik pula di sana. Selebihnya ada jenis BBM lain yang tidak disubsidi dengan angka RON 97 harganya RM 4,84 atau sekitar Rp16.365 per liter.
Salah satu kunci harga BBM subsidi di Malaysia bisa murah meriah lantaran kebijakan Automatic Pricing Mechanism (APM) sebagai formula dalam penetapan harga bahan bakar. Cara ini bertujuan menstabilkan harga BBM RON 95 dan RON 97 juga solar sampai batas tertentu, dengan pemberlakuan pajak serta subsidi dalam jumlah bervariasi.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Lebih Ketat Batasi Orang Kaya Biar Nggak Bisa Beli Pertalite dan Solar
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta